Halo semua nya, makasi udah nunggu update an wp ini yaa, semoga kalian suka sama alurnya ❤️🩹
"Hendra, ayo bangun." Suara ini membangunkan Hendra dari tidurnya
Saat Hendra membuka mata, terlihat seorang peri manis menatapnya. Yaa, peri itu adalah senja.
"Hey, ayo makan. Para peri sudah menyiapkan makanan untukmu" ucap senja.
Hendra bangun dari tidurnya dan senja menuntun nya untuk menuju ruang makan peri. Sesampainya disana, lagi lagi ia melihat sebuah benda ukuran manusia. Itu adalah meja dan kursi untuk makan.
"Kemarilah, ayo makan bersama kami" ucap ketua dari desa peri tersebut.
Hendra duduk di meja tersebut, para peri menyuguhi sayur sayuran. Mau tidak mau Hendra harus memakannya. Diluar dugaan,ternyata makanan itu lezat!
Setelah selesai makan, Hendra dan senja menuju sumber air. Sesampainya disana, mereka duduk dan berbincang bincang. Senja menanyakan beberapa pertanyaan tentang dunia manusia, dia peri kecil dengan rasa penasaran yang besar.
"Menurutmu, dunia manusia itu bagaimana? Apa disana ada sihir? Dimana aku bisa mendapatkan makanan manis kemarin? Apa disana ada banyak kucing?" Tanya senja
"Pertanyaan mu terlalu banyak, aku jadi pusing" jawab Hendra
"Huft.. aku benar benar penasaran dengan dunia mu, di kehidupan ku selanjutnya aku ingin menjadi manusia deh."
"Iya iya, nanti kita ketemu lagi di kehidupan mu yang selanjutnya ok?" Tanya Hendra
"Siap tuan, hehe" senja tersenyum lebar, dia benar benar manis!
Senja memberi Hendra pelukan kecil dan mengecup pipi nya. Pipi Hendra memerah, apakah dia benar benar menyukai peri itu?
Lagi lagi si pengacau datang, yang tak lain adalah kucing kemarin. Ia melompat ke arah Hendra dan mencakar pipinya, meninggalkan bekas cakaran kecil.
"SIALANN KAU!!" bentak Hendra
Senja mengelus dada Hendra perlahan, berharap Hendra sedikit lebih tenang. Hendra masih saja memandangi kucing itu, kucing itu berlari menjauh meninggalkan mereka berdua.
Setetes air mata mengalihkan pandangan senja yang sedari tadi juga memperhatikan kucing itu. Hendra menangis? Yaa begitu lah. Kucing itu mengingatkannya pada snowwie, kucing nya yang hilang 2 tahun lalu.
"Heyy, jangan menangis Hendra..." Senja mengatakan kata itu dengan lemah lembut
Tangan kecil nya mengusap pipi Hendra, tatapannya sangat dalam membuat Hendra semakin jatuh pada peri itu. Mata nya begitu indah, Hendra berharap dia bisa tinggal lebih lama disini.
Senja dan Hendra beranjak dari duduknya, menuju gubuk kecil yang ditinggali Hendra 2 hari ini. Tangan kecil nya menggenggam jari Hendra.
"Hendra, apakah kau akan menetap?" Tanya senja, berharap Hendra menjawab iya.
Namun, hati Hendra berkata lain. Dia tidak bisa terus berada disini, orang tua nya pasti akan mencari nya, nenek nya akan merasa bersalah atas hilangnya Hendra.
"Tidak, aku harus pulang." Jawab nya dengan nada lirih.
Senja mengerutkan dahi nya, menahan air mata nya untuk tidak keluar. Selama ini tidak ada manusia sebaik Hendra, manusia itu hanya datang, merusak, dan pergi. Senja sangat bahagia berada di dekat Hendra, berharap mereka bisa bertemu lagi suatu saat.
"Jadi, kapan kamu akan pergi?" Begitu banyak pertanyaan di benah senja. Dia tidak rela lelaki itu pergi meninggalkan nya.
"Entahlah, tapi yang pasti aku akan pulang. Jangan khawatir senja.. aku akan kembali kepadamu suatu hari" Hendra mengelus rambut lembut senja dan tersenyum ke arahnya
Setidaknya kini hati senja semakin tenang, ia percaya pada Hendra, berharap apa yang Hendra bilang adalah benar bahwa ia akan kembali kepada nya.
Entah apa yang memanggil nya, kucing itu datang lagi. Menatap sinis ke arah Hendra dan mulai mengacak acak seisi gubuk. Kucing itu meninggalkan bekas cakaran lainnya.
Kali ini bekas cakaran itu berbekas di lengan senja, senja merintih kesakitan. Hendra yang sedari tadi mengejar kucing menyebalkan itu pun menoleh ke arah senja. Hendra tidak bisa berbohong, dia benar benar khawatir dengan kondisi senja.
Luka itu berbekas dari siku ke pergelangan tangan senja, darah senja jatuh. Kini sekujur tangannya berlumuran darah. Hendra yang khawatir pun menghampiri nya, meletakkan senja di pangkuan nya. Ia menggunting sedikit bagian dari bajunya dan membalut nya di tangan senja.
Tatapan Hendra membuktikan bahwa ia benar benar takut bila Hendra kenapa- kenapa. Mata senja berkaca kaca, rintihan demi rintihan keluar dari mulut nya.
"Awh,sakit.." rintih nya
"Kucing ini benar benar menjengkelkan, lihat saja. Kalau aku sudah menemukannya akan ku jadikan daging cincang!!!"
Hendra benar benar geram dengan kucing itu, selama hidupnya ia tidak pernah menemukan kucing se-menjengkelkan ini!
Senja yang sedari tadi merintih kesakitan kini tertidur pulas di pelukan Hendra, pelukannya hangat. Andai bisa begini selamanya. Hendra mengelus pipi senja, berharap suatu saat bisa menciumnya.
Cinta benar benar membuat nya gila, lagian siapa coba yang ga kepancing kalau di datengin peri secantik senja? Gaada yang bakal menolak seseorang seindah senja.
Kucing itu masuk, kali ini dia tidak mengacau. Ia hanya memandang Hendra dengan tatapan yang dalam, Hendra yang kebingungan pun mendekati kucing itu. Mata nya melotot, Hendra tak percaya kucing yang selama ini dia cari ternyata berada disini.
Ya, benar saja. Kucing putih itu adalah snowwie, kucing milik Hendra yang dulu sempat hilang. Hendra mengenali kucing itu karena kalung berwarna pink yang bertuliskan *SNOWWIE-H*. Hendra memeluknya, rasa rindu yang selama ini dipendamnya.. semua hilang begitu saja.
Ia memeluk snowwie dengan erat, sobat lama nya itu.. akhirnya mereka bertemu.
Untuk bab ini sampai sini dulu yaa, maaf kalau ada kata kata yang typo. Maaf juga alur nya berantakan karna author nya baru pertama kali bikin WP :D
~Terimakasih sudah membaca~

KAMU SEDANG MEMBACA
cinta antar dimensi || hyuckren
FantasiaKisah cinta antar dimensi antara manusia dengan peri. Akankah mereka bersatu?