Halo semua nya, makasi udah nunggu update an wp ini yaa, semoga kalian suka sama alurnya ❤️🩹
Dalam bayang bayang nya, Hendra melihat Senja dalam wujud manusia. Ia berlari kesana-kemari dengan anak kecil di genggaman nya, anak kecil itu mendekat dan memanggilnya.
"Ayah, ayo main sama ican dan buna!"
Ia berdiri dan ikut berlari, disana Senja terlihat cantik, cantik sekali. Hendra mencium kening senja dan tertidur di pangkuannya. Ia merasa senang akan kehadiran Senja.
"Hen? Hendra!"
Panggilan Jean membangunkannya dari bayang bayang indah itu. Malam beralih menjadi pagi, bulan yang pergi digantikan oleh matahari. Ia sadar bahwa berangan angan tidak akan menghasilkan apapun.
Mereka melanjutkan pencarian. Kini mereka tiba di sebuah jurang yang curam, tiba tiba saja Hendra menginjak sesuatu. Karena penasaran ia mengambil barang yang di injak nya, hendra terkejut bukan main. Melihat bangkai seorang peri.
Ia melihat sekitar dan menemukan banyak bangkai bangkai lainnya. Tidak ada lagi yang hidup, semuanya sia sia.
"Si anying malah ngajak ngajak." Jean kaget bukan main mendengar perkataan Hendra. Dia tau pasti apa yang di maksud "pulang" oleh Hendra
Jean memeluk Hendra, ia juga merasa kecewa akan kepergian Senja, ia teringat segala memori nya tentang Senja.
"Senja... Gua kangen sama lo, masa Lo pergi nya cepet banget sih ja.."
Sinar matahari mulai menghilang, Jean dan Hendra menyaksikan Senja di langit untuk terakhir kali nya sebelum bertemu dengan senja yang mereka rindukan.
"Kalo Lo ga bisa nemuin kita, biar kita yang datengin Lo."
Udah? Selesai?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~ Sad end ~
...
...
...
"
Apa yang gua harapkan? Semuanya udah jelas, ayo pulang." Ucap Hendra.
"Pulang?"
Hendra menggenggam tangan Jean menuju fairy ring dan melewatinya bersama, ia pulang dengan keadaan kecewa, sangat kecewa.
Hendra sudah keluar, ia berada di hutan dan mendapati Jean yang pingsan lagi. Saat Hendra melihat sekitar, seorang lelaki memperhatikannya sembari menyandarkan diri di pohon. Dia cantik, Hendra mengenali wajah nya.
"Senja..?" Hendra menggosok mata nya tak percaya
"Ini..beneran Senja? gua belum mati kan?"
Lelaki itu mendekat dan mencubit pipi Hendra, rasa nya sakit. Itu tandanya Hendra tidak sedang bermimpi.
"Iya Hen, ini aku" ucap Senja sambil tersenyum.
Hendra memeluk Senja erat, dia tidak mau kehilangan senja untuk kedua kalinya. Senja membalas Hendra dengan pelukan hangat, kini mereka adalah spesies yang sama.
Terukir senyum di muka nya. Bahkan Jean yang baru bangun juga tersenyum linglung. Walau begitu senyum Jean terlihat manis, mata nya membentuk bulan sabit. **LUCU BANGETT SKSKSKSK**
Hendra membawa Senja pulang ke kota, kini mereka bertiga menjalani kehidupan seperti orang orang pada umumnya.
...
...
Memory:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini waktu ulang tahun Jean, kue nya di habisin Senja wkwk. Besok nya kita beli kue yang banyak terus mukbang bertiga
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini waktu nonton konser nya ayu Ting Ting, kata senja dia cakep bener, sampe mata nya kaga mau berpaling etdah.
Tidak ada lagi perpisahan antara kita." -Hendra
...
...
...
... ~ Happy end ~
Untuk ending nya tergantung pembaca mau Nerima yang mana, soalnya author nya bingung mau happy / sad end huhuu
Untuk bab ini sampai sini dulu yaa, maaf kalau ada kata kata yang typo. Maaf juga alur nya berantakan k
