Temukan aku, Hendra.

95 13 3
                                    

Halo semua nya, makasi udah nunggu update an wp ini yaa, semoga kalian suka sama alurnya ❤️‍🩹


Kini terlihat seorang pria dengan jas, pria itu duduk di ruang kerja pribadinya. Tak lama masuk seorang pria lainnya, yang tak lain adalah asisten nya.

"Woy, nanti ada meeting sama perusahaan sebelah, jgn lupa Dateng lo."

"Iya iya, bawel banget dah."

Kedua pria tersebut nampak akrab seperti saudara. Siapa mereka? Tentu saja Hendra dan Jeano. Hendra yang kini meneruskan perusahaan ayahnya, mengangkat jeano sebagai asisten nya. Bertahun tahun sudah Hendra habiskan untuk bekerja, kini ia kembali membahas tentang dunia peri.

"Jen, kira kira kabar senja gimana ya?" Tanya Hendra

"Lah masih inget lo? Gua aja udah lupa."

"Gimana mau lupa, hampir setiap hari gua mimpiin senja."

Hendra menghela nafas, sudah sekian lama ia merindukan Senja.Tiba tiba saja, sebuah ide melintas di benahnya, apa yang terjadi bila mereka kembali memasuki fairy ring?

"Jen, gimana kalau kita balik kesana? Lo mau ga masuk fairy ring buat kedua kalinya?" Tanya Hendra

"Gila lo? Bisa muntah muntah gua. Apalagi nanti kita ada meeting penting, gausah aneh aneh ya Hen." saut Jean

"Kalau lo gamau ikut, gua pergi sendirian." Ucap Hendra sembari beranjak dari tempat duduknya

Hendra menuju mobil nya, mengendarai kendaraan tersebut menuju desa neneknya. Sudah lama ia merindukan tempat itu, terakhir dia datang ya waktu keluar dari fairy ring.

Sesampai di sana, Hendra meraih tangan neneknya untuk bersalaman. Namun tak diduga, seseorang menarik tangan nenek Hendra dan mencium nya. Siapa lagi yang berani begitu kalau bukan Jean? Sejak pertama kali bertemu hingga sekarang, tengil nya belum hilang.

"Halo nek, apa kabar? Jean makin ganteng kan setelah tinggal di kota?" tanya Jean sambil tersenyum

"Ehh nak Jean tohh, ya ampun makin tampan yaa. Sudah lama ga ketemu" jawab nenek Hendra sembari memeluk Jean

Hendra hanya melihat tingkah kedua orang dihadapannya, dalam benahnya ia bertanya sebenarnya cucu nenek aku atau Jean sih?

Setelah berbincang bincang cukup lama, akhirnya Hendra dan Jean berpamitan untuk pergi, mereka tidak bilang bahwa akan memasuki hutan terlarang, apalagi fairy ring.

Stamp~
Stamp~
Stamp~

Terdengar suara langkah kaki memasuki hutan.. yang tak lain adalah langkah kaki Jean dan Hendra, mereka berputar putar di sekitar hutan untuk mencari fairy ring namun tetap tidak menemukannya.

Mengapa tidak mencari sumber air dan taman bunga saja? Nyatanya sumber air tempat Jean dan senja bertemu sudah surut dan kering, begitu pula dengan taman bunga yang sudah layu semua, kini tempat itu tak terlihat lagi dan hanya tersisa rerumputan panjang

"Duhh, tempatnya dimana sih? Perasaan disini deh" keluh Jean yang tak kunjung menemukan sumber mata air yang dicarinya.

"Iya ya, harusnya ada disini. Tapi nyatanya cuma ada rumput doang." Balas Hendra

Kedua pria tersebut terus mengeluh sembari berjalan menelusuri hutan, hingga tanpa sadar Jean menghilang dari pandangan Hendra.

"Jen? Lo dimana? Ga lucu ya Jen." Ucap Hendra sembari mencari Jean kesana kemari.

Tiba tiba seseorang menarik Hendra hingga tak sadarkan diri. Hal terakhir yang di ingat nya adalah sebuah cahaya melesat cepat menembus tubuhnya.

"Ugh... kepala gua sakit.."

Hendra menyentuh kepala nya sembari melihat sekitar.Tempat tersebut nampak tak asing baginya, ia mencoba mengingat nya lalu seseorang menepuk pundaknya dan menyadarkan nya.

"Gausah bengong, ntar kemasukan dedemit lho" ucap nya sembari tersenyum

(dedemit = sosok astral)

Ternyata orang tersebut adalah Jean, dia juga orang yang menarik Hendra hingga tak sadarkan diri,dan ternyata tempat yang tak asing bagi Hendra itu adalah dunia peri. Sayang nya, dimensi tersebut sangat berbeda dari sebelumnya. Tempat itu kacau, tidak ada tanda tanda kehidupan di sana.

"Ini...dimana Jen?" tanya Hendra

"Yaelah, kirain lo inget Hen" Jean menghela nafas panjang.

"Ini rumah Senja, tempat pertama kali Lo ketemu dia." Jelas nya.

Hendra terdiam dan kembali melihat sekitar. Ia sedikit ragu bahwa tempat ini adalah dimensi peri, namun kebenaran itu Terungkap setelah Hendra menemukan sepasang sayap kecil tergeletak tanpa tubuh.

"Badan nya kemana jir" kata kata yang reflek keluar dari mulut Jean.

"Kaya nya kita harus nyari senja, Jen." Ucap Hendra.

Tanpa pikir panjang, Hendra dan Jean bergegas mencari Senja. Mereka berjalan kesana kemari hingga hari mulai gelap namun tidak menemukan apa apa. Jean beristirahat sejenak sedangkan Hendra masih memanggil manggil nama Senja.

Tidak ada hasil, seolah hanya ada mereka di dimensi tersebut. Mereka menuju gubuk di episode pertama. Melepas lelah setelah mencari Senja cukup lama.

"Gua yakin seharusnya disini rame, ga mungkin mereka hilang gitu aja." Keluh Hendra

Senja.. gua kangen. - Hen

Untuk bab ini sampai sini dulu yaa, maaf kalau ada kata kata yang typo. Maaf juga alur nya berantakan karna author nya baru pertama kali bikin WP :D

~Terimakasih sudah membaca~

cinta antar dimensi || hyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang