「𝓿┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟎𝟔┆𝒓𝒊𝒅𝒊𝒄𝒖𝒍𝒐𝒖𝒔」

173 20 2
                                    

✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩

𝒖𝒏𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒏𝒈

✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩

Ketika Tetsurou melihat [Name] yang berniat masuk ke dalam kediamannya,ia dengan langkah tergesa - gesa menghampirinya, meraih pergelangan tanga [Name] dengan kasar membawanya ke salah satu gang di sekitar yang tak jauh dari kediaman sang gadis. "Apa yang kau lakukan!" [Name] berseru dengan lantang sembari berusaha melepaskan cengkraman kuat di lengannya, tak terima dengan perlakuan yang ia terima dari sang mantan kekasih.

Tetsurou segera melepaskan cengkramannya, ia memandangi [Name] yang sedang merapihkan seragamnya dengan wajah kesal dan meggerutu. Memandanginya membuat Tetsurou kembali memutar memori lama saat keduanya masih berstatus sebagai sepasang kekasih. Tunggu, kenapa hatinya terasa hangat ketika mengingat hal tersebut? Seharusnya tidak seperti ini.

Tapi tak bisa ia pungkiri, bahwa Tetsurou merindukan [Name] dalam dekapnya. Mengapa baru saat ini ia menyadari bahwa betapa pentingnya sosok [Name] bagi dirinya. Disaat hubungan keduanya telah kandas, dan pelakunya adalah ia sendiri. Sejak kapan semuanya menjadi tak sejalan? dimanakah letak kesalahannya?

JIka, saat ini ia mengakui bahwa dirinya salah tentang segala hal, akankah [Name] mengampuninya? Dan membiarkan ia menjadi bagian yang mewarnai hari - harinya. Tetapi, ketika kepalanya memutar tayangan dimana [Name] berjalan berseblahan dengan seorang lelaki membuat amarahnya kembali bangkit.

"kenapa?" sebuah kata keluar dari mulutnya, pertanyaan yang membuat lawan bicara kembali bertanya - tanya. Tak ada jawaban dari sang gadis, hanya tatapan marah dengan dahi berkerut yang mendakan bahwa ia menolak untuk berbicara. Ah, Tetsurou masih mengingat kebiasaan tersebut.

"Aku melihatmu dengan lelaki lain, siapa orang itu?" Akhirnya Tetsurou berhasil mengeluarkan kalimat tersebut setelah berdebat dengan ego nya sendiri. Tetapi, [Name] tak memberikan jawaban yang ia cari, dengan mengatakan bahwa hal tersebut bukan lagi menjadi urusan Tetsurou. Sejak kapan sang gadis berubah? Ataukah hanya Tetsurou yang tak pernah menyadari sifat tersebut?

Karena segala asumsi liar yang ia duga duga sendiri, membuat emosinya kembali melonjak naik. "Apakah bagimu kenangan kita tak berhaga, sehingga kau dengan mudah menemukan penggantiku?" Tetsurou melontakan sebuah perntanyaan yang bahkan ia sendiri tak menyangka akan keluar dari mulutnya.

"Huh? Apa maksud mu? You're f*cking ridiculous! Harunya aku yang bertanya seperti itu bukan? Apa kau sekarang tengah bermain peran menjadi seorang korban?" Sarkas [Name] membuat Tetsurou tertegun, tak pernah ia melihat sang gadis semarah ini. Keheningan melanda keduanya, tetapi tensi disekitarnya masih panas dan tidak mereda. Tetsurou seolah enggan menjawab pertanyaan [Name].

[Name] kemudian menghela nafas kasar. "Kuroo -san, apakah bagimu selama ini aku tak pernah memiliki posisi di hatimu?" Kali ini raut wajah sedih ditampilkan oleh [Name], menimbulkan rasa nyeri bagi sang lawan bicara.

"Bukan begi-" 

"Lalu? kenapa kau bisa mengakhiri semunya tanpa memberiku sebuah alasan yang masuk akal? am i joke to you?" [Name] memotong kalimat yang akan dilontarkan Tetsurou, memberinya pertanyaan yang menyayat hatinya sendiri.

Selama ini ia berusaha mati - matian untuk tetap hidup setelah kandasnya hubungan asmara yang ia jalin selama hampir dua tahun lamanya. Tetapi pelaku yang menyakiti hatinya kini hadir di hadapannya dan melontarkan kalimat kalimat yang bagi [Name] sendiri seperti lelucon karena terdengar sangat sangat menggelitik.

Tetsurou yang diserang secara tak terduga, tidak memiliki persiapan. Ia hanya bisa berdiri bisu, dengan segala kebingungannya baik dalam kepalanya bahkan hatinya. Ia mulai mempertanyakan apa alasan ia memilih mengakhiri hubungan percintaan nya. 

"[Name], aku-"

bugh!

Sebuah hantaman cukup kuat mendarat di wajah tampan Tetsurou, kembali memotong kalimatnya sendiri. "Apa yang kau lakukan disini?!" Suara dengan nada tinggi dan penuh amarah keluar dari pelaku yang membuat wajah sebelah kanan Tetsurou nyeri. 

"Yaku?! apa yang kau lakukan?!" [Name] mengalami kejutan untuk beberapa detik, duniany berhenti sesaat dan otaknya bekerja keras memproses apa yang tengah terjadi, hingga ia menyadari bahwa sang mantan kekasih sudah terduduk menyentuh tanah kotor. Mendapati pelakunya adalah sepupu dekatnya sendiri, Morisuke Yaku.

[Name] refleks menahan tangan Yaku ketika melihat niat Yaku untuk kembali melayangkan tinju. "Lepaskan aku [Name]! aku sudah menahannya cukup lama untuk melakukan hal ini!" Serunya tetapi tak membuat [Name] melepaskan tangannya, malah ia beralih memeluk Yaku guna menahannya lebih kuat.

"Tidak, kumohon berhentilah" barulah Yaku tersadar ketika mendengar suara lirih [Name]. Yaku meraih bahu [Name] dan bebralik, berniat membawanya kembali ke rumah. 

"Aku, sejak awal ragu ketika kau mengatakan menyukai sepupuku. Tetapi melihat [Name] juga menyukaimu membuatku berusaha meyakinkan diriku sendiri, bahwa itu yang terbaik untuknya. Tetapi Kuroo tetaplah Kuroo, yang tak pernah serius tentang apapun selain voli"

Yaku berbicara tanpa menghadap atau menatap netra sang lawan bicara. Kemudian membawa [Name] pergi meninggalkan Tetsurou sendiri, tersungkur di sebuag gang sepi yang dingin dan gelap.

Tetsurou mengadahkan kepalanya menatap langit biru di atas kepalanya. "Ah, hari yang melelahkan."

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

【 25 Agustus 2023 】

【 unlasting 】 ;ft kuroo tetsurou.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang