Sabtu Pagi yang cerah, Ibu Ala sedang membangunkan putri bungsunya
"Shila, bangun nduk, kamu ini lho kemarin ibu lak bilang to kalau mau pergi sama mas aji, jam segini masih meluk guling" omel ibu di depan pintu Shila
"Bu aku pergi sama Mas Aji jam 1 loh bu, sedangkan ini masih jam setengah 7 ibu" ucap Shila frustasi
"Ya kan kamu bisa siap - siap dulu" ucap ibu meninggalkan kamar Shila
"Aku disuruh mandi kembang 7 rupa dulu apa gimana sih jam segini suruh siap - siap" Shila menggerutu sambil membereskan tempat tidurnya
Tiba - tiba handphonenya berdering tanda pesan masuk. Shila langsung membukanya ternyata pesan dari Mas Aji+6281xxxx2623
Shila, ini mas Aji
Kita mau Pergi jam berapa ?Me
Iya mas Aji, terserah mas Aji aja mau jam berapa. Tapi kata Ibu kemarin jam 1+6281xxxx2623
Yaudah jam 1 aja ya, sampai ketemu nanti ShilaMe
Iya MasSetelah membalas pesan dari mas Aji shila kembali membereskan kamarnya. Setelah kamar dirasa bersih ia langsung bergegas menyusul ibunya untuk memasak.
"Masak apa" Shila menengok wajan yang ada di kompor
"Kamu tuh nik gak ngagetin ibu ki kenapa to nduk" ibu mengelus dadanya kaget
"Ya maaf ibu sih terlalu fokus masaknya"
"Udah sana sarapan terus siap - siap" ucap ibu Ala
"Siap laksanakan bos" Shila memberi hormat pada ibunyaSarapan sudah ia laksanakan sekarang giliran mandi yang Shila laksanakan. Setelah Mandi dan bersiap tak terasa waktu menunjukkan pukul 12.30 wib yang artinya mas Aji akan menjemputnya sebentar lagi. Rasa hatinya tak karuan karena setelah sekian lama ia tak bertemu Mas Aji kini ia bertemu dengan status yang berbeda yaitu calon suami
Tak memperlukan waktu lama Aji kini sudah sampai di halaman rumah Shila dengan mobil inova hitam yang gagah ia segera turun dari mobil dan segera menuju pintu utama rumah shila
Tok tok tok
Tak perlu menunggu lama pintupun langsung terbuka
"Siang ibu, mau jemput Shila" ucap aji dengan sopan seraya bersalaman dan mencium tangan bu ala
"Iya nak aji, ayo masuk dulu" ibu mengajak aji duduk di ruang tamu "aji mau minum apa?"
"Ndak usah repot - repot bu" ucap aji dengan sopan
"Kamu ini lho kaya sama siapa aja, sudah tunggu di sini sebentar
Ibu ala pun langsung bergegas ke dapur untuk membuatkan minum namun ia tidak langsung mengantarkan teh tersebut ke Aji melainkan ia pergi ke kamar Shila, bu Ala berniat agar Shila saja yang memberikan minumnya"Shila mas Aji sudah nunggu nduk" ibu mengetuk pintu kamar shila
"Iya bu, ini shila juga udah siap kok" ucap shila meraih tas dan ia segera keluar kamar
"Sana temui dulu mas aji, ambil teh yang ada di dapur sekalian buat mas aji. Ibu mau arisan RT dulu"
"Iya iya ini kan shila juga udah siap" shila langsung menuju dapur mengambil teh hangat yang dibuat ibunya
Disisi lain ibu berpamitan dengan Aji karena ia harus menghadiri arisan RT yang ada di kompleknya
"Mas Aji, ibu arisan RT dulu ya. Udah ditungguin sama ibu - ibu di sana"
"Njih bu, hati - hati bu. Perlu Aji anter nggak bu" ucap aji
"Ndak perlu to mas, wong jaraknya cuma 2 rumah ini" ucap ibu tersenyum
"Owalah yasudah bu" ucap mas aji kemudian ibu ala segera pergi, tak selang beberapa lama Shila datang membawa segelas Teh untuk mas Aji
"Diminum mas" Shila meletakkan gelas di depan mas aji
"Iya makasih" mas aji segera mengambil teh yang sudah dibuatkan shila untuknya
"Mau jalan sekarang?"tanya mas aji"boleh mas" mereka berdua segera beranjak untuk pergi
setelah masuk ke dalam mobil aji bertanya pada shila tujuan mereka hari ini
"mau pesen cincin di mana ?"
"ngikut mas Aji aja aku" jawab shila pelan dan dijawab anggukan mas Aji
.
Mas Aji akhirnya memutuskan membawa Shela ke salah satu Butik Jewerly yang ada di Solo
"kamu pilih model yang kamu suka, aku ngikut aja" ucap mas Aji dan diangguki shila
setelah di beri kebebasan oleh Aji, Shila memilah dan memilih cincin yang dia suka
tak membutuhkan waktu yang lama akhirnya Shila menjatuhkan pilihannya pada satu cincin yang simple, pencampuran antara warna silver dan gold
"mas kalau aku pilih ini gimana" Shila menunjukkan cincin pilihannya pada Aji
"bagus kok,itu aja kalau kamu suka" mas Aji menanggapi dengan sangat baik
"aku mau ini mbak" ucap shila pada salah satu peayan di sana
"mari mbak, mas kita ukur jarinya dulu" mereka berdua menuju tempat pengukuran jari
"ini prosesnya 1 - 3 jam ya mas, nanti kalau ambil jangan lupa membawa invoicenya" setelah membayar dan menerima invoice Aji menghampiri Shila yang sedang duduk di ruang tunggu
_
"sambil nunggu cincinnya jadi mau cari makan dulu atau mau kemana ?" tanya mas aji setelah mereka berdua sudah berada dalam mobil
"kita cari tempat makan yang nyaman buat nunggu dan ngobrol aja yuk mas" ajak Shella pada mas Aji dan langsung disetujui oleh mas aji
Mas Aji dan Shela memang sudah kenal dari mereka kecil sehingga mereka sudah terlihat akrab.
Mas Aji membelokkan mobilnya di sebuah cafe yang asri dan sangat nyaman.
setelah mereka memesan makanan mereka berdua memilih tempat duduk yang nyaman, mereka sudah menemukan tempat duduk yang nyaman dan teduh.
"gimana ngajarnya ?" mas Aji membuka obrolan mereka setelah sekitar 3 menit mereka duduk dan hanya bermain handphone
"oke kok mas, walaupun aku kadang kaya shock ternyata jadi guru tuh kaya gini ya" ujar shila menceritakan pengalamannya menjadi guru selama 3 bulan ini
"gapapa nanti pasti kamu terbiasa, terus kenapa kamu menerima perjodohan ini ?" tanya mas aji to the point.
"ya kalau alasan klasiknya umurnya udah siap buat nikah kata ibu. kalau jawaban yang jujur ini adalah permintaan orang tua aku yang bisa aku turuti dalam waktu dekat ini, mas tahu sendirikan gimana kondisi guru sekarang, ya walaupun mereka tidak minta apa - apa tapi aku punya rasa sungkan sama mereka, dan saat kemarin mereka memohon aku untuk menikah dengan mas ya aku setuju karena itulah satu - satunya permintaan mereka yang bisa aku wujudkan mas" jawab Shila
Aji tertegun mendengar jawaban Shila
"maaf ya shil" ucap aji lirih
"maaf kenapa mas, mas nggak salah apa - apa kok. aku anggap ini adalah takdir kita yang harus kita jalani dengan ikhlas"
"makasih ya shil, kita sama - sama belajar ya untuk membangun rumah tangga kita nanti. Dan aku berharap walaupun rumah tangga kita berawal dari perjodohan
"Amin mas, bimbing aku buat jadi istri yang baik ya" ucap Shila dan diangguki oleh Aji'
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Destiny
RomanceKayshila Anindhita tiba - tiba harus menerima perjodohan dengan Tetangga Masa Kecilnya Aji Hardana. Bagaimana kisah Bu Guru dan mas Dosen ini ?