Bab 5

8 0 0
                                    

Jam mengajar sudah selesai dan Aji segera bergegas untuk pulang menemui istrinya yang telah ia tinggal sendiri di kontrakan. Sebelum sampai dikontrakan Aji mampir ke kedai ayam geprek langganannya untuk dimakan bersama shila nanti. Tak membutuhkan waktu lama untuk Aji sampai di rumah yang ia kontrak selama ini.
Aji masuk ke dalam rumah melihat Shila tertidur di sofa dan mengedarkan pandangannya pada barang - barang yang sudah dikemasi dengan rapi.
"Shila - shila kenapa nggak nungguin aku aja sih beres beresnya"aji menggumam sambil mendekat ke arah Shila yang masih terlelap, aji mengusap lembut rambut shila "dek"panggil aji pelan agar shila tidak kaget
Shila yang mendengar suara suaminya segera membuka matanya, melihat suaminya sudah pulang ia bergegas duduk dan menyalami aji "mas udah pulang?" Tanya shila setelah mencium tangan Aji
"Sudah ini aku bawa ayam geprek dek, kenapa nggak nungguin aku dek beres beresnya" tanya aji
"Daripada aku cuma diem aja nunggu mas mending aku beresin sekalian" jawab shila sambil ia menyiapkan makanan untuk dirinya dan suaminya.
Setelah makanan siap mereka berdoa bersama untuk memulai makan.
"Ini ayam geprek kok sambelnya dipisah sih mas" protes shila
"Iya sengaja mas pisah, mas nggak tahu seberapa kamu doyan pedes" ucap aji menjelaskan alasannya dan shila hanya mengangguk saja. Shila memberikan piring yang sudah berisi ayam geprek ke Aji
"Makasih" ucap aji menerima piring
"Sama - sama" ucap shila lalu ia mulai menyiapkan untuk dirinya sendiri. Aji melirik piring Shila yang ayamnya full dilumuri sambel ayam
"Dek kenapa banyak banget itu sambelnya" ucap Aji dengan nada kaget
"Aku suka pedes mas, enak banget kalau ayam geprek pedes kaya gini" ucap shila sambil melahap makanannya
"Mas takut perut kamu sakit dek" ucap Aji
"Enggak mas" ucap Shila dengan percaya diri

"mau mas larang tpi udah terlanjur kamu campur kaya gitu" ucap aji begidik ngeri melihat piring Shila

"aman mas" ucap shila asyik makan dan aji pun melanjutka makannya.

>

setelah makan dan memasukkan barang - barang aji ke mobil mereka segera bergegas pulang

"kamu ada yang kamu beli dek" ucap aji

"nggak ada mas" jawab shila sambil membenahi seat beltnya

"yaudah kita langsung jalan aja ya nanti kesorean sampai rumah" ucap aji dan diangguki oleh shila

Selama di perjalanan hanya alunan musik yang memenuhi mobil mereka, perjalanan siang menuju sore ini cukup lancar jadi hanya memakan waktu 45 menit untuk sampai di rumah.

Setelah aji memarkirkan mobilnya ia menoleh ke arah Shila, ternyata dia tertidur

"pantes aja sepi banget" gumam aji karena selama perjalanan i fokus ada jalanan

Aji merapikan rambut yang menutupi wajah lelap shila. Aji tak tega membangunkan istrinya yang kelihatan lelah. Ia memutuskan untuk menggendong Shila.

Aji menggendong Shila sampai kamar mereka, iameletakkan shila secara perlahan agar shila tidak bangun, setelah memastikanposisi shila nyaman aji melepas sepatu shila lalu menyelimuti istrinya

Aji memandangi Shila "cantik banget, kenapa dulu nggak aku jadiin pacar sekalian ya pas smp" gumam aji sambil tersenyum "tapi takdir Tuhan pasti yang terbaik" sambung aji lalu meninggalkan shila untuk mandi

'

Shila mengernyapkan matanya, ia mengernyit dan berpkir dimana dia sekarang. Setelah kesadaran Shila terkumpul dengan baik ia baru sadar ia sudah dikamarnya. "pasti mas aji yang gendong" ucap shila lalu bergegas bangun dan mengganti bajunya.

Shila keluar kamar dan melihat aji yang memangku laptop di sofa,ia menghampiri aji dan langsung duduk disampingnya

"bikin kaget aja" ucaap Aji terkejut

"hehe maaf mas, btw makasih ya mas udah digendong sampai kamar" ucap shila sambil terkekeh

"sama - sama, berat juga ya badan sekecil ini" ucap aji dengan nada mengejeknya sambil tertawa

Shila langsung melayngkan pukulan manjanya ke lengan aji "mas mahh" ucap shila merengek

"enggak, Cuma tangan mas agak pegel abis gendong kamu" ucap aji masih mengerjai shila, shila memasang muka cemberutnya "tahu gitu bangunin aku aja nggak usah sok ngide buat gendong - gendong segala" shila menggerutu membuat aji semakin senang, aji memeluk shila gemas

"enggak - enggak, sayangnya mas enteng banget nggk berat sama sekali, mas minta maaf karena buat adek kesel " ucap aji sambil mengusap lembut rambut shila. Shila yang berada dipelukan aji awalnya kaget karena tiba - tiba aji memeluknya namun ia langsung tersenyum mendengar rayuan aji
"mandi gih mas" ucap Shila untuk menutupi rasa malunya
"Iya sayang, mas mandi dulu"ucap aji langsung bergegas ke kamar mandi
Sambil menunggu aji mandi Shilla menyiapkan makan malam untuk suaminya.
ia menyiapkan sup ayam dan tempe goreng untuk makan malam.
Setelah masakan siap Shila kembali ke kamar dan ta melihat Aji yang sudah sibuk dengan ipadnya
mas" Panggil shilla lembut Aji mendongak memandang istrinya "udah siap makannya, kamu makan gih aku mau mandi dulu" ucap Shila
mas nungguin kamu aja yang "ucap aji
kamu makan dulu mas.aku masih kenyang. Perut aku juga sedikit panas" keluh Shilla Pada Aji
"kan mas sudah bilang nanti perutnya sakit tapi kamu tetep bilang amankan?" gerutu aji khawatir
biasanya aku juga aman aja kok mas, tapi entah kenapa ini ngefek banget diperut aku"ucap Shilla takut karena ia sadar dan menyesal tidak mendengar kata suaminya tadi
"nggak usah mandi aja" ucap Aji menutup ipadnya dan menghampiri Shila yang berdiri di depan lemari
"aku mau mandi mas, badan aku lengket banget" Ucap shila dengan nada memelas.
"yaudah mandi nggak pakai lama, mas mau ke bawah dulu" Aji segera keluar dari kamar mereka

Aji mengambil satu piring nasi dan lauk yang telah shilla masak tadi. Aji juga membuatkan teh hangat untuk shilla.
Aji membawa makanan dan teh hangat ke kamar, sampai kamar Aji melihat Shilla yang sudah selesai mandi dan bersandar lemas diranjang.
Aji yang tadinya mau marah tapi melihat shilla yang lemas Aji Jadi tidak tega untuk memaharinya.
Aji meletakan piring dan teh diatas nakas lalu menghampiri Shila
Aji mengusap lembut rambut Shilla "apa yang dirasain?" tanya Aji
"perut aku panas banget sama sedikit perih" ucap Shilla lemah
Aji menghela nafas kasar untuk mengatur emosi agar tidak memarahi istrinya.
"Makan dulu sedikit habis itu minum obat" ucap aji menyodorkan sesendok nasi dan lau ke mulut Shilla
shilla yang tak mau membuat suaminya semakin gerampun hanya menurut
Shilla hanya mampu menerima tiga suapan dari Aji "minum obatnya" Aji menyodorkan obat dan air putih
Setelah Shilla selesai minum obat Aji membereskan piring dan bekas minum Shilla membawanya keluar tak selang beberapa menit Aji masuk kembali ke kamar dan mendapat Shilla yang sudah meringkuk dibawah selimut
"Sakit banget?" Ucap Aji sambi mengelus rambut shilla dan jawaban shilla hanya sebuah anggukan saja
"Istirahat ya, 2 jam lagi kalau nggk mendingan kita ke dokter" ucap aji memutuskan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang