___
Sekarang malam minggu, seperti pada remaja remaja umumnya yang keluar saat malam minggu.
Zura dan Samuel sedang berada di pasar malam yang cukup ramai.
Samuel terus menggandeng tangan gadis yang mengikutinya di belakang. Takut gadisnya ilang, AWW
"IHH ADA ARUM MANISS!!!" Pekiknya, ia melepas genggaman tangan Samuel lalu berlari menuju pedagang itu.
Samuel segera menyusulnya, ia melihat Zura yang sedang melihat berbagai macam karakter.
"Mau yang mana?" Tanyanya.
"Mau ituuu" Tunjuknya pada salah satu karakter.
Langsung saja Samuel segera memesan pesanan gadis itu.
Setelah mendapatkannya, Zura segera memakannya dengan semangat.
Beberapa menit menghabiskan waktu untuk memakan gulali. Zura dan Samuel kini sudah jalan lagi melihat lihat yang ada di pasar malam.
"Mau apa lagi?" Tanyanya.
"Kita ke sana yukk" Ajaknya menuju rumah hantu yang ramai.
Samuel menyentil kening gadis itu, menonton horor saja dia takut apalagi masuk ke dalam sana.
"Emang berani?" Dengan nada remeh Samuel bertanya. Zura yang merasa tertantang pun mengganguk.
"BERANI KOK" Ucapnya dengan yakin.
Samuel mengangguk ia langsung menggandeng tangan gadis itu. Tapi di tengah jalan menuju sana, Samuel spontan melepaskan genggaman tangannya dengan Zura. Ia berjalan ke samping meninggalkan Zura sendiri.
Samuel memegang perempuan itu, yang ternyata ia salah orang.
Tadi saat sedang melihat sekeliling Samuel melihat siluet seseorang yang sudah lama tidak bertemu dengannya. Tetapi ternyata ia salah orang.
Iya, ia melihat seperti Keisya, masa lalunya.
Mungkin ia yang terlalu kangen atau mungkin ia dejavu dengan tempat ini?
Samuel kembali lagi dengan Zura.
"Kenapa kak?"
Samuel berusaha untuk menghilangkan rasa gugupnya itu. "Gak kenapa kenapa, yuk kesana"
Zura mengangguk mengikuti langkah Samuel, ia tidak menaruh rasa penasaran apapun.
Beberapa jam menghabiskan waktu berdua, Samuel dan Zura berjalan menuju pintu luar. Tetapi ada satu hal yang ia lihat.

Samuel langsung memberikan satu balon kepada gadisnya, tau gadisnya begitu menyukai warna pink dan boneka hello kitty.
Zura menerima balon itu dengan mata yang berbinar tak lupa senyumnya yang terus terpancar.
Betapa beruntungnya ia bertemu dengan laki-laki itu. Jujur saja ini adalah first Zura berpacaran ia sudah mendapatkan laki-laki yang bisa menjaganya dan menyayanginya seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUEL
Teen FictionIni tentang manusia gamon yang melibatkan orang baru untuk nyembuhinnya. Pokoknya langsung baca aja GASSS