Keesokan harinya di pagi yang cerah ,Ara kebangun dari mimpi indahnya, Ara melihat ke sampingnya ternyata ka rima sudah tidak ada di kasurnya
"Ini gw yang kesingan, apa emang udah siang sih" pikir Ara lalu dia langsung duduk dan bersandar di sandaran kasurnya, dia membuka hp dan melihat Notif dari mamanya, dia dengan cepat langsung membukanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah Ara berbalas pesan dengan mamahnya, dia langsung saja keluar lagi kamarnya, saat dia keluar, dia tidak sengaja berpapasan dengan Chika, Shani, Anin, Gracia, juga Eli, yang memang kamarnya tidak terlalu jauh dari kamar Ara.
"Eh Ara baru bangun lu?" Tanya Eli pada Ara, Ara melihat Eli dan tersenyum canggung.
"Eh iya ka Eli baru bangun, tadi abis mimpi indah soalnya" balas Ara yang di akhiri kekehan yang di ikuti oleh Eli.
"Bisa aja lu Ra, masih pagi nih jangan ngelucu dulu" ucap Eli yang membuat Ara terkekeh
"Ara" panggil Chika ke Ara. Ara yang tadinya lagi bercanda Ama Ceu Eli langsung melihat ke arah yang di panggilnya.
"Iya ka Chika kenapa?" Tanya Ara sambil tersenyum.
"Sudut bibir kamu kenapa?" Tanya Chika yang membuat semua yang ada di sana melihat ke arah Ara termasuk Shani
"Ah ini.... Ini semalem kepentok hp ka, lagi main hp terus hpnya ga sengaja jatoh terus Kena deh, jadinya gini" ucap Ara setenang mungkin, habis itu dia melihat Shani yang juga sedang melihatnya
"Tapi udah di obatin kan Ra?" Tanya Anin
"Udah kok ka Anin, tenang aja" jawab Ara santai dan jangan lupakan senyumannya.
"Sama Siapa Ra?" Tanya Chika, Ara yang di tanya seperti itu, melihat Shani,Shani hanya mengangkat sebelah alisnya saja, Ara bingung dia mengode dengan menggunakan mata ke arah Shani. Shani hanya mengangkat bahunya
"Aduhh jawab apa dong, kan ga mungkin gw jawab ci Shani yang ngobatin gw, tar di sangka apaan lagi" batin Ara
"Eee... Ini tadi di obatin sama Kaka staf.. iya Kaka staf" jawab Ara sedikit gugup sambil memegangi sudut bibirnya. Shani yang mendengar jawaban Ara bingung, kenapa ara tidak menjawab bahwa dia yang mengobatinya.
