"KA RANTY! KA RANTY LIAT KAOS KAKINYA ALEY NGGA??"
"ENGGA TUH, KAKA GA LIAT, COBA KAMU CEK LAGI!"
"IYA DEH IYA!"
Harley Yessa Frananda, gadis cantik, berkulit putih berambut ungu lilac nan bertubuh tinggi itu sejak tadi menyibukkan dirinya di kamar, memondar mandirkan dirinya kesana dan kemari, guna untuk mencari pasangan kaos kakinya yang hilang, pasalnya,bukan hanya dirinya seorang yang tengah pusing, saudarinya yang sedari tadi duduk di tepi ranjang memerhatikan dirinya dengan ekspresi terlihat jenuh.
"Duh, kak, lo bisa cepet ga sih? ntar telat tau rasa lo."
"Aduh Acaa!, kaos kaki gue tuh ilang sebelah, lo bukannya bantu nyariin malah nyuruh cepet-cepet."
"Dih harus Banget gitu? Aca bantu nyari?"
"Ya haruslah! ni kalo kaos kaki gue sebelahnya ga nemu, masa ke sekolah make kaos kaki sebelah doang? lo mau gue malu?"
Mendengar keluhan saudarinya ,Cassa hanya menghembuskan nafas kasar dan memutar dua pupil matanya dengan malas, alhasil gadis berambut ungu Lilac itu Kini hanya bisa bolak balik, frustasi, dan menggaruk kepalanya yang tak Gatal itu, dimana lagi dia harus mencari pasangan kaos kaki miliknya?
7 bersaudara di antara mereka, memang hanya Harley dan Cassa lah yang paling sering menimbulkan kegerutuhan di pagi hari, entah itu masalah mandi, seragam, dasi, sampai sarapan pun mereka sangat keseringan adu mulut, belum lagi jika mereka berebutan lauk, bahkan kakak tertua yang notabenya tertua pertama pun kadang pasrah jika sudah melihat kedua adiknya itu bercekcok mulut ria pasal lauk, keduanya sama-sama memiliki sikap yang amat sangat sulit untuk mengalah, namun, meski begitu, mereka saling peduli dan saling menjaga satu sama lain, juga amat sangat sulit untuk di pisahkan, itulah sebabnya mengapa mereka sekamar.
"tok.......tok......tok"
Suara ketukan lembut itu membuat Harley dan Cassa mengalihkan pandangannya ke arah pintu, bahkan Harley yang sedari tadi fokus dan sibuk mencari Keberadaan pasangan kaos kaki miliknya pun reflek menghentikan aksinya pencariannya
"Boleh kaka masuk?"
sebuah suara wanita yang menurut mereka cukup familiar terdengar kini menyapa telinga mereka berdua
" i' iya kak, masuk aja"
"Clekkk"
seketika pintu kamar terbuka pelan, menampilkan gadis anggun ,cantik berambut hitam lurus yang kini memakai seragam sekolah yang sama dengan Harley, berbeda dengan seragam Cassa yang notabenya masih menduduki sekolah menengah pertama
Gadis itu tengah tersenyum manis menatap kedua adiknya
"kalian lagi nyari apaan?" Kakak tertua kedua mereka kini menanyai kedua adiknya itu dengan suara lembut, namun keduanya terlihat menahan ekspresi wajah panik mereka, pasalnya, sedari tadi kakaknya itu sudah siap, lengkap dengan seragam dan tas berwarna biru yang sedang ia tenteng di pundaknya
"Tuh kak, tanyain aja ka Aley nya"
Arita segera menoleh ke arah Harley dan tersenyum menatap adiknya yang tengah menunduk
"kaos kaki Aley ilang kak" lirih Harley
Harley kini menekuk wajahnya ,diikuti oleh matanya yang memelas, membuat sang kakak tersenyum gemas dan mengusap usap lembut kepala adik berambut ungu Lilacnya itu
Arita menggelengkan pelan kepalanya sejenak, dengan sigap ia membuka laci lemari milik Harley, dan benar saja,di laci itu sangat banyak sepasang kaos kaki yang terlihat masih baru, bahkan kaos kaki itu masih berada aman di dalam plastik, Arita meraih satu sepasang kaos kaki, lalu ia sodorkan kepada Harley
KAMU SEDANG MEMBACA
TREAVEL ( ON GOING)
Horror"gue mau keluar dari sini!" "ini semua salah lo,arrrgh!!" "stop!, kita ga harus berantem kayak gini" "kita cari jalan keluar itu, sekarang!"