"AH IYA PAK"
mereka tersenyum kecil seraya membungkuk 80° di hadapan pria tersebut, walau pakaian pria itu terkesan aneh namun mereka menahan sebisa mungkin perasaan mengganjal itu, mereka kesini hanya untuk berlibur, bukan untuk meng judge orang lain, alhasil mereka berusaha untuk tidak mengambil pusing itu semua,namun ada satu kata kata dari pria jangkung itu yang membuat Harley merasa bahwa pria yang saat ini ada di hadapannya benar benar aneh
"Tuan? Nyonya?"
Harley bergumam dalam hati, Dirinya berfikir bahwa panggilan yang seperti itu hanya ada di dalam film yang bernuansa kerajaan kerajaan, rasanya sangat tidak nyaman jika ada seseorang yang memanggil seperti itu, Harley hanya merasa bahwa panggilan seperti itu sangat amat baku dan Kuno, pasalnya dirinya dan saudari saudarinya bukanlah Ratu, dan teman teman lelakinya bukanlah tuan Raja, apalagi umur mereka bisa dibilang masih terbilang muda, mereka masih remaja, jadi dirinya merasa tidak layak di panggil dengan julukan seperti itu
Cassa yang sedari tadi memperhatikan raut wajah Gadis berambut ungu Lilac itu pun mulai berbisik pelan" psst, ka Aley
Mendengar bisikan kecil tersebut sontak membuat raut wajah gadis berambut ungu Lilac itu terbuyarkan" eh iya Ca, kenapa?"
"lo kenapa? dari tadi gue perhatiin tatapan lo ke pelayannya gitu amat" tanya Cassa Sembari berbisik pelan
Satu pertanyaan tersebut sukses membuat Harley mati matian menahan rasa gugupnya, rasanya dirinya tidak ingin menceritakannya saat ini juga, ia pun memutuskan untuk menceritakannya saat sudah berada di dalam kastil nanti, jujur ia merasa panggilan tersebut adalah keanehan mengganjal pertama yang ia dapatkan, entah keanehan apa lagi selanjutnya, namun jauh di dalam lubuk hatinya,ia benar benar berharap tidak akan terjadi sesuatu yang tidak mereka inginkan
saat ini hanya Harun lah yang mampu untuk mengobrol dengan pria jangkung tersebut, mulai dari biaya menginap hingga kamar seluruhnya akan di atur oleh Harun dan Pelayan lelaki itu
"Tuan dan Nyonya mau menginap?"
Pertanyaan tersebut sontak membuat mereka mengangguk pelan, padahal pelayan itu sudah bisa melihat dan pastinya sudah mengetahui maksud dan tujuan mereka membawa koper dan tas kecil
"iya pak, kita mau nginep di sini" dengan lembut Salsa menjawab pertanyaan pria jangkung itu
"kalian mau menginap sampai berapa lama kalau boleh tau?" tanya pria jangkung itu dengan singkat
"ah em, kebetulan kita mau menginap di sini selama semingguan pak, apa boleh?" Dengan bahasa yang sopan Arita sontak ikut bertanya
pria jangkung itu mengangguk pelan, menandakan bahwa dirinya memperbolehkan mereka untuk menginap selama satu Minggu kedepan, karena tak mau berbasa basi lagi, akhirnya mereka di persilahkan oleh pelayan tersebut untuk memasuki area kastil yang terlihat besar itu, pada saat mereka memasuki pekarangan, mata mereka benar benar membelalak kagum, pekarangan kastil tersebut membuat mata mereka terasa sangat segar, pekarangan luas di penuhi oleh sekumpulan bunga yang sangat memikat, bahkan di pekarangan kastil tersebut hampir di penuhi oleh tanaman bunga sakura, membuat setiap pekarangan terlihat sangat indah, tak lupa lampu taman yang berjejeran di sekitaran pohon pohon, menambah indahnya penerangan cahaya di sekitaran pepohonan
"Gila woi, keren banget pekarangannya" ucap Jarkan yang sedari tadi diam terbelalak
"Buset, ga salah lo Sal milih tempat liburan kayak gini" Ucap Damar dengan mata yang berbinar
"hhe,ya Soalnya dari foto aja udah keliatan bagus banget, makanya gue pilih kita liburannya disini aja " jawab Salsa dengan mata yang tak hentinya terus menatap kagum pekarangan Kastil tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
TREAVEL ( ON GOING)
Horror"gue mau keluar dari sini!" "ini semua salah lo,arrrgh!!" "stop!, kita ga harus berantem kayak gini" "kita cari jalan keluar itu, sekarang!"