Seorang gadis berambut blonde itu dengan tergesa-gesa berlarian ke lantai 2, sepertinya dia ingin menghampiri kelas seseorang, saking tergesa - gesanya ,ia sampai tak sengaja menabrak siswa lain, ia hanya bisa menunduk dan minta maaf pada orang itu lalu kembali berlarian layaknya orang yang sedang di kejar sesuatu
Sesampainya di depan kelas dengan papan nama yang bertuliskan 'KELAS 9.1' gadis itu segera menghentikan langkahnya, saat dirinya melihat seorang siswa keluar dari kelas tersebut, segera ia menghampiri orang itu
"kak, permisi, saya mau nanya, kakak ngeliat kakak saya nggak?
"Kakak kamu? ooooh, Reyna?, kamu adenya Reyna kan?
mendengar pertanyaan itu, Cassa mengangguk dan tersenyum kecil" iya kak, saya adenya kak Reyna
"Kebetulan banget, tadi Reyna nyuruh aku ngasih tau kamu, katanya dia nyuruh kamu, buat nyusulin dia di kantin, dia udah ke kantin duluan tadi soalnya
Gadis itu menghela nafas sebentar, ia tak habis fikir dengan kalakuan kakaknya, padahal sebelum bel masuk tadi mereka sudah berjanji untuk pergi ke kantin bersama jika jam istirahat sudah tiba, namun yang di janjikan malah berbanding terbalik dengan realita, Reyna malah pergi ke kantin lebih dulu tanpa menghubungi adiknya itu terlebih dahulu
"ooh gitu ya, ya udah kalo gitu, saya duluan ya kak, makasih sebelumnya"
"iya de, sama sama"
Cassa segera meninggalkan siswa tersebut dengan perasaan kesal, saking kesalnya, ia bahkan berjalan sambil mendecak decakkan kakinya dengan keras, beruntung tempat yang saat ini ia lewati itu sepi, jadi ia merasa bebas sekarang
"huaaa ka reyn gimana sih! ga manggil manggil Cassa dulu pas mau ke kantin! Cassa diemin baru tau rasa
setelah omelan omelan itu terlontarkan dari mulutnya, ia segera mempercepat langkahnya hingga tak terasa, dirinya kini sudah berada di depan kantin, matanya secara bergantian memperhatikan keramaian di kantin tersebut, sampai saat matanya tertuju pada seseorang yang sejak tadi ia cari, tanpa ba bi bu ia melangkahkan kakinya untuk menghampiri orang itu,sesaat setelah Cassa telah sampai di hadapan orang tersebut, ia langsung berdehem sembari melipat Kedua tangannya di depan dada
"ooh,jadi gitu ya, main ninggalin sembarangan, padahal tadi udah janji, katanya mau ke kantin bareng
Menyadari akan kehadiran seseorang, gadis itu akhirnya menoleh" eh, cil, udah dateng, ayo sini, duduk dulu
dengan malas Gadis berambut blonde itu mendudukkan dirinya di meja tersebut, Reyna yang menyadari akan ekspresi wajah adiknya itu pun tertawa ringan
"udah napa Ca, jangan gitu mukanya, gue minta maaf deh"
Meskipun sudah berucap demikian, dirinya masih belum mendapat respon apapun dari adiknya itu, bagaimana bisa gadis itu berharap akan mendapat respon walau sedikit? gadis yang ada di hadapannya saat ini sepertinya terlihat enggan menatapnya
"ya udah deh, hari ini gue yang traktir, bebas, lo mau mesen apa aja, terserah"
gadis berambut blonde itu perlahan menggerakkan pupil matanya untuk menatap wajah sang kakak, tak ada yang bisa meluluhkan kemarahan seorang Alea Fernanda Cassanova, namun jika itu sudah menyangkut masalah teraktir, dengan cepat kemarahannya itu akan menghilang seperti tertiup tiba - tiba oleh angin puting beliung
"lo serius kan kak? ga bohongin gue lagi kan?
Reyna terkekeh pelan melihat tingkah adiknya itu, pasalnya tatapan yang adiknya itu berikan untuknya membuatnya harus mati matian mencoba untuk tidak tertawa keras di tempat itu, sesaat ia memberhentikan kekehannya lalu kembali menatap gadis berambut blonde yang kini ada di hadapannya " iya, suer, gue ga bakalan boong kali ini, buruan gih, sana pesen, minta tolong pesenin buat gue juga ya, soalnya dari tadi gue belom mesen apa apa nih gara gara nungguin lo
KAMU SEDANG MEMBACA
TREAVEL ( ON GOING)
Horror"gue mau keluar dari sini!" "ini semua salah lo,arrrgh!!" "stop!, kita ga harus berantem kayak gini" "kita cari jalan keluar itu, sekarang!"