BTMY- 3

51 11 6
                                    

Hari sudah terlalu siang untuk sarapan dan cahaya matahari sudah tumpah membanjiri kamarnya yang sempit memaksa Jeong untuk tidak menarik selimut dan melanjutkan mimpinya semalam.

Ia meregangkan tubuhnya, sedikit demi sedikit membuka matanya sekaligus membuka realita bahwa hidupnya masih sama mengerikannya dengan kemarin. Perlahan ia turun dari ranjangnya, membuka pintu dan mendapati rumah itu hening. Tidak ada suara ataupun sosok Sowon di sana. Gadis itu pasti sudah berangkat kerja.

Langkah Jeong membawanya ke meja makan. Ada beberapa lauk dan sup yang sudah mendingin dibawah tudung saji. Sepertinya Sowon sengaja menyiapkan sarapan untuknya bersamaan dengan secarik kertas di atasnya.

Mianhe 😔

Jeong hanya tersenyum saat membacanya. Sebenarnya ia tidak marah hanya ia lelah jika harus membahas tentang pria itu lagi. Tapi seperti biasa, gadis baik hati itu justru membuatkannya sarapan untuk permintaan maaf.

Ia memakan sarapan siangnya dengan lahap lalu bersiap untuk bekerja. Sore ini ia harus bekerja part time di cafe flower mint, sebagai pelayan. Salah satu dari sekian banyak kerja paruh waktu yang ia lakukan.

"Sore semua?" Sapa Jeongyeon saat tiba di cafe. Semua karyawan disana menyapanya kembali.

Cafe itu tampak berbeda, banyak ornamen balon dan pernak-pernik yang menempel di dinding. "Ada yang menyewa untuk ulang tahun?"

Jeong bertanya sembari menghampiri temannya yang sedang menata balon. "Biasalah anak SMA, merayakan ultah idola mereka."

Jeong mengangguk, namun segera menghela saat satu lagi karyawan masuk dengan benner foto Jimin setinggi 2 meter.

"Tidak masuk akal, pria semungil itu dibuat jadi 2 meter." Desah Jeongyeon geli.

Setelah persiapan selesai, satu persatu siswa SMA penggemar Jimin berdatangan, mereka sangat berisik dan terus-menerus memuji Jimin. Membuat telinga Jeong gatal saja.

"Jimin oppa saranghae!" Para remaja itu terus meneriakkan kata cinta dan fanchant selama lagu Jimin diputar, suara mereka yang menggema membuat kepala Jeong pening.

Bib bib bib. Ponsel Jeong bergetar, tapi bukan karena ada pesan atau telepon masuk melainkan sebuah alarm penanda sesuatu.

Happy Birthday My Chimie💚

Jeongyeon menatap ponselnya, tertulis ucapan selamat ulang tahun untuk seseorang di tanggal 13 Oktober.

"Kenapa aku masih menyimpannya." Decak Jeong lalu buru-buru menghapusnya.

Acara perayaan itu sudah selesai, meninggalkan pekerjaan yang menumpuk untuk Jeong. Banyak sampah yang mereka tinggalkan, seperti benner dengan foto-foto Jimin dan beberapa gelas minuman, serta kertas-kertas entah berisi apa.

Jeong memungutnya dengan malas, namun tiba-tiba seorang anak SMA penggemar Jimin datang.

"Itu foto milikku," Jeongyeon menoleh dengan sedikit bingung.

Gadis itu menunjuk tangan Jeong yang meremas foto Jimin milik gadis itu.

"Oh," reflek Jeong membuka genggaman tangannya, dan dengan canggung ia menyodorkan foto itu pada gadis itu. "Maaf aku tidak bermaksud merusaknya, ku kira kalian sudah membuangnya."

Gadis itu tidak tampak senang dengan pembelaan Jeong. "Unni hater Jimin oppa ya? Kenapa sangat kejam dengan foto pria setampan Jimin oppa." Ketus gadis itu sembari mencoba memperbaiki foto Jimin yang sudah lusuh itu.

Jeong hanya bisa geleng-geleng kepala dengan sikap aneh gadis itu. Para fans idol memang sedikit mengerikan akhir-akhir ini. Mereka sangat posesif seperti idola mereka adalah pacar mereka sendiri.

Bad To Meet You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang