BTMY 4 - Big Ent

48 9 3
                                        

Angin sejuk bulan Oktober segera menyambut Jeong, saat gadis itu mendorong keluar pintu sebuah cafe. Surainya berayun lembut dan sesekali menutupi wajahnya, namun senyum manis di bibir gadis itu gagal disembunyikan. Karena sejak lima menit yang lalu bibirnya terus tertarik, membuat senyuman yang hampir bisa dibilang permanen.

"Aku tidak lagi pengangguran." Gumamnya, "Jeonginnie , noona akan memberimu makan daging setiap hari."

Jeong menghela nafas lega. Meski sempat ragu, ternyata ibu Jooyeon tidak berbohong. Ia benar-benar membantunya mendapat pekerjaan, pekerjaan yang satu tahun lalu gagal ia dapatkan.

Gadis itu masih berdiri di sana, di depan cafe D'Song sembari menatap lurus ke sebuah gedung di seberang jalan. Gedung menjulang dan megah itu sebentar lagi menjadi tempatnya bekerja. Gedung dimana para idol dan aktor bernaung. Dan tentu saja para stylish senior dan terkemuka juga bekerja disana. Ia tidak sabar untuk mulai bekerja. Tapi sayangnya masih ada sedikit keraguang di dalam dirinya. Bagaimana aku bisa menghadapinya nanti?

Untuk sejenak, Jeong masih termenung dengan isi kepalanya yang semakin melantur. Hingga tubuhnya tiba-tiba ditabrak asal oleh para remaja yang berlarian menghampiri sebuah mobil yang baru saja berhenti di sebrang jalan tepat di depan gedung yang sedang ia tatap. Gedung Big Entertainment.

"Oppa! Jimin oppa!"

Jeongyeon segera berbalik badan, saat seorang pria yang ia kenal turun dari mobil dan segera diserbu para fansnya.

Seketika jantung Jeong berdegup kencang dan perutnya terasa dipelintir. Baru beberapa saat lalu ia tersenyum bahagia, namun sekarang ia justru kembali muram, bimbang.

Haruskah ia membatalkan kontrak kerja yang baru saja ia tanda tangani dan membiarkan adiknya kelaparan, atau ia tetap bekerja tapi hatinya akan terasa sakit. Karena sengaja atau tidak ia akan bertemu dengan pria itu mulai besok.

Jeong membalikan badannya lagi, mencoba menguatkan dirinya menatap pria itu yang sedang menebar senyum pada para penggemarnya. Namun tidak lama kemudian seorang pria dengan pakaian yang Jeong kenali datang membawa Jimin pergi.

Apa penyanyi idola yang manajer Hoseok bicarakan tadi adalah Jimin? Batin Jeong saat mengingat pembicaraannya dengan Hoseok tadi.

Jeongyeon menggeleng tidak percaya, tapi tetap saja ia tidak bisa membatalkan kontrak nya dengan Hoseok. Selain tidak bisa membayar penalti, ia juga tidak memiliki pilihan atau pekerjaan lain.

Akhirnya Jeong hanya bisa menghela panjang dan menerima takdir.

***

"Apa semuanya lancar?" Hoseok merangkul pundak Jimin akrab.

Jimin sedikit menoleh dan kembali membuang muka ke depan. "Kenapa Hyung tidak datang kesana, aku hampir gila karena harus menunggu lama sekali untuk bisa bertemu dengan Namjoon PDnim."

Hoseok mengerutkan kening, heran dengan wajah kesal Jimin. "Aku sudah membuat janji sejak kemarin. Memang dia kemana?"

"Jangan dibahas, aku sedang tidak mood." Jimin berjalan menjauh, meninggalkan raut wajah Hoseok yang keheranan.

"Kenapa dia?" Hoseok mencoba bertanya pada Ji Hoon asistennya.

"Namjoon sedang rapat dengan Taehyung. Jimin menunggu lebih dari 1 jam."

"Ooohh." Hoseok manggut-manggut mengerti, lalu segera menghampiri Jimin.

Jimin duduk di sofa dengan wajah mendongak dan mata yang terpejam, saat sedang tidak mood biasanya dia akan diam saja seharian atau menyibukan diri tanpa berbicara dengan siapapun.

"Sudah jangan diambil pusing," Hoseok mengambil duduk di samping Jimin. "Aku membawa kabar baik untuk tim kita."

Hoseok mengeluarkan beberapa map dan meletakkannya di meja. "Coba kau lihat, ini calon tim kita. Jika ada yang tidak kau suka, aku akan menggantinya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad To Meet You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang