Bab 4

108 29 5
                                    

Harry pingsan setelah mencium Alea. Ciuman itu adalah pengalaman pertamanya Alea. Ia tidak bisa marah karena saat itu Harry mabuk, 'mungkin ia tidak sengaja' batin Alea. Saat Harry pingsan Alea tidak kuat membawa cowok itu ke kamarnya di lantai 2. Jadi, Harry tidur di kamar Alea. Sedangkan Alea tidur di sofa.

"Kau sudah bangun? Aku sudah buat sarapan." Kata Alea menarik selimut Harry.

"Hey....kau memerkosa ku?" Tanya Harry.

"Apa aku terlihat seperti habis memerkosa majikan ku?" Tanya Alea yang langsung pergi ke ruang makan.

"Tidak,tapi bagaimana aku ada dikamar mu?" Teriak Harry dari kamar.

"Kau mabuk. Aku nggak kuat mau membopongmu ke kamar." Kata Alea sembari menuangkan susu untuk Harry.

"Oh iya hari ini libur. Kau ada acara?"

"Hmm....sepertinya tidak" jawab Alea sambil mengunyah sarapannya "aku mau memotong rumput di halaman belakang, bebenah rumah, masak untukmu, buat Pr, lalu selesai".

"Bagus itu tugas pembantu kau tak boleh kemana mana." Ucap Harry meledek.

"Haaaaahh" Alea menghela napas panjang "Apa kau akan pergi?"

"Tidak. Aku di rumah saja. Mengawasi dan membantu pembantuku yang manis" Harry mengedepikan satu matanya-dia benar benar genit. "hei saat aku mabuk apa aku mencium mu?oh benar tidak mungkin. Kau bukan tipe ku".

****

Bagian dalam rumah sudah ia benahi, Pr yang tadi mau ia kerjakan sudah selesai kemarin sebenarnya. Alea sekarang hendak memotong rumput di halaman belakang. Ia kaget saat sampai di sana. Setengah dari rumput di halaman belakang telah bersih.

"Kenapa kau diam disitu. Ayo sini bantu" Teriak Harry dari jauh.

"Hei tuan muda apa yang kau lakukan? Kau mau mencuri pekerjaan ku?" Tanya Alea.

"Baik aku mencuri pekerjaan mu. Jadi sekarang ayo bantu."

"Aku tidak mau. Kau sudah mencuri pekerjaan ku jadi kau harus selesaikan sendiri"

"Lalu apa yang kau lakukan kalau aku bekerja sendiri?" Tanya Harry kesal.

"Aku akan mencuri pekerjaan mu" ucap Alea "aku akan mengawasi mu dari sini. Baik, kau boleh sedikit sedikit mencuri pandang kearah ku. Tapi hanya sedikit"

"Baik silahkan curi pekerjaan ku. Akan ku selesaikan ini sendiri" kata Harry ketus.

Alea duduk di pinggir kolam menatap jauh ke arah bayangannya. Semilir angin yang semula menyejukan telah berubah menjadi angin dingin yang sangat kencang. Matahari bersembunyi di balik awan tebal dan hitam. Langit sudah tak secerah sebelumnya. Rintik hujan mulai turun, tetes demi tetes mulai membasahi sebagian bumi yang mungkin terkena guyurannya. Setetes lalu setetes lainnya. Wajah Asia dengan kulit kuning langsat, sepasang mata bulat yang berwarna coklat, hidung kecil yang tidak terlalu mancung dan bibirnya yang lumayan seksi. Rambut ikalnya sepinggang yang dicat warna merah mahoni tua mulai lepek terkena rintik hujan.

"Lea apa kau mati rasa nona?" Kata Harry menghampiri cewek itu. "Ayo masuk ini mulai deras".

"Tidak mau. Ayo sini duduk kita hujan-hujanan." Ajak Alea.

"Nanti kau sakit. Aku tidak mau mengurusi mu kalau sakit." Kata Harry.

"Ya sudah kalau kau tidak mau, masuk saja sendiri"

"Baiklah baiklah akan ku temani" kata Harry duduk disamping Alea.

"Hei ayo kita ngobrol"

"Oke aku akan bertanya duluan" kata Harry memasang wajah yang penuh tanda tanya.

Alea (&) HarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang