Bab 3

287 62 19
                                    

Alea selesai membersihkan ruang tengah dan ruang tamu. Ia meletakkan kembali vacum cleaner dan pel yang telah dikeringkan ke ruang dibawah tangga. Alea kemudian melihat kamar yang nantinya akan ditinggalinya. Kamar dengan cat abu-abu tampak simpel tapi berkelas. 'Seperti hotel' batinnya dalam hati. Setelah membereskan barang-barangnya, meletakkan beberapa pakaian di lemari yg ada di kamar itu, Alea segera bersiap untuk menemui Cleo dan Elice di kedai kopi tempat teman-temannya bekerja.

Sebelum pergi Alea menaiki anak tangga dan mengetuk pintu kamar Harry.

TOK! TOK! TOK!

"Masuk." Sahut Harry dari dalam. Alea membuka pintu lalu masuk.

"Aku akan keluar sebentar. Tak akan lama." Kata Alea lalu beranjak pergi "Lamb and carrot ada di meja makan."

***

Alea mengatakkan kepada 2 temannya bahwa ia sudah mendapat pekerjaan.

"Are you kidding?" Pekik Elice setengah terperanjat."Kau jadi pembantu?" Tanyanya sambil mengecilkan suaranya. Alea mengangguk santai sambil menyantap es krim sandae. Di kedai itu ada beberapa anak yang sedang berkumpul dengan rombongannya dengan memperlihatkan dance sexy mereka.

"Kau jadi pembantu dimana" Tanya Clea.

"Di salah satu rumah di perumahan Road astate" Alea selesai menyantap es krim sandaenya, "majikanku punya anak seumuran kita, lumayan tampan. Namanya Harry,Harry Vann Castelo." Timpalnya.

"Apa!!" Lagi lagi Elice histeris seperti kesetanan. Sesaat mereka menjadi pusat perhatian.

"Hey kecilkan suaramu" Kata Alea sambil mencubit tangan Elice.

"Harry? Harry Vann Castelo? Dia cowo terganteng se Star High ?? " Tanya Elice lagi.

"Mana ku tau," jawabnya acuh ,"memang dia sekolah di sekolah yang sama dengan kita? Aku tak tau menau soal cowok ganteng di sekolah".

"Kau ini bodoh atau apa sih!" Cleo ikut-ikutan histeris.

"Memangnya kenapa? Apa pentingnya cowok ganteng."

"Kau tidak tau apa kalau semua cewek di sekolah berharap menjadi pacarnya ! Kecuali kau..." Clea berkata sambil memelototi temannya yang aneh itu.

"Aaah terserahlah, oh ya aku harus pulang. Nanti sii tuan Harry marah dan tidak menggajiku! Ngomong-ngomong aku akan tinggal di rumahnya sampai Mr.Vann kembali dari Belanda. BHAY teman." Alea mengambil tasnya yang disangkutkan di kursi dan bergegas pergi. Elice dan Cleo hanya menggigit sendok dan menatap iri.

***

Sedan kuno Alea memasuki garasi. Alea mengunci pagar dan segera masuk. Suasana rumah Mr.Vann sangat dingin, tak ada orang membuat rumah ini semakin dingin. Alea ke kamarnya dan ganti baju tidur, lalu ia kembali keruang keluarga. Sepertinya Harry sudah tidur. Alea menghidupkan tv dan menonton beberapa acara sebelum akhirnya ia mengantuk dan tertidur di sofa.

Harry turun dari kamarnya, mendengar suara tv hidup. Ia mematikan tv yang menyala, tapi Alea tertidur pulas. Alea meringkuk kedinginan. Harry menyentuh pipi,turun dan meraba bibir gadis itu. Sebelum pikirannya semakin liar, Harry akhirnya menggendong Alea dan memindahkannya ke kamar. Harry berencana mengerjai Alea, ia pun tidur disamping gadis itu dan membuka 2 kancing baju tidur Alea. Alea tidur dalam pelukan Harry.

"Begini rasanya tidur dengan gadis permen" gumamnya pelan.

Sebelum matahari muncul Harry sudah bangun,lalu pindah ke kamarnya dan meninggalkan Alea yang masih tertidur pulas dengan bajunya yang sedikit terbuka.

''Demi Tuhan aku tak melalukan apa-apa pada mu pembantu manisku. Tidurlah" Harry berbisik dan mengecup kening gadis itu sebelum pergi.

Matahari memasuki kekamar Alea dari balik jendela. Mata gadis itu mulai silau karena sinar matahari yang tembus dari kelopak matanya. Alea terbangun,masih duduk diatas tempat tidur, mengucek matanya yang masih mengantuk. Setelah beberapa menit mengumpulkan nyawa, Alea pun bangun dan berkaca. Ia sangat kaget melihat kancing bajunya terbuka. Memperlihatkan tanktop hitam yang ia pakai.

Alea (&) HarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang