Bab 5

104 26 7
                                    

Matahari sangat terik. Ya, sungguh ini panas. Lea menyesap ice coffee nya. Ini kali pertamanya ia bolos bekerja. Benar ! Bekerja di rumah tuan muda Harry. Kelas nya usai dua jam sebelum kelas Harry selesai. Jadi, Lea memutuskan untuk pergi sebentar.

To : Tuan Muda

Kelas ku usai dua jam sebelum kelasmu, guru jam terakhir tidak masuk karena sakit. Aku akan pergi sebentar. Tidak, kurasa aku butuh waktu tiga jam. Maaf aku akan bolos satu jam. Kalau kau lapar, ada onigiri di dapur. Semoga kau menemukannya.
Alea

Alea mengirim sms untuk Harry. Sungguh ini bolos yang jujur bukan ?
Lea kembali menyesap ice coffeenya untuk yang terakhir. Lalu ia beranjak dan pergi. Ia hanya berjalan jalan tanpa arah. Masuk toko ini dan itu. Dan keluar tanpa membeli. Hingga akhirnya langkahnya menuntun ke Mall. Ia masuk, tentu saja hanya berjalan jalan. Tapi pandangannya berhenti tepat di depan konter make up. Ada liptint yang sudah lama ingin dia beli. Sayangnya dulu ia belum punya uang. Matanya berbinar ketika melihat tulisan,

Disc 30%

Tanpa ba..bi..bu... ia langsung membeli liptint itu. Membayarnya di kasir lalu beranjak pulang.
Alea menunggu bus di halte, tak lama bus datang. Saat ia hendak masuk, tubuhnya menabrak sesuatu.
'Oh dada yang bidang' gumamnya.
Ia menabrak seorang pria dengam tubuh jangkung, berdada bidang, rambut ikal, dan hidungnya mancung.
'Asia, mirip artis korea' batinnya.

"Maaf aku tak sengaja. Hmm kau begitu kecil hingga tak terlihat," kata pria itu.

"Sungguh ? Apa aku sekecil itu. Tinggi ku 160, masih tak terlihat juga ?" batinnya kesal.

"Nona, kenapa kau hanya diam ? Apa kepala mu terbentur keras ? Apa dadaku sekeras baja ? Apa kau gegar otak ?" Tanya pria itu beruntun.

Lea melangkah masuk sebelum pintu bus tertutup, "Maaf aku yang salah tidak melihat. Tapi apa kau bisa geser sedikit ?" Pintanya sehingga ada jarak antara mereka.
"Dan ya hmm, apa aku sekecil itu ? Apa aku terlihat gegar otak ?" Tanya Alea.

"Ya hmm, kau sedikit lebih kecil dari ku, sepertinya kau baik baik saja. Maaf,"

"Oh terima kasih,"

Selesai hanya itu percakapan mereka. Alea turun di pemberhentian bus dekat kompleks perumahan rumah Harry. Ia tiba sesaat setelah motor Harry parkir di garasi. Mereka beradu pandang sebentar, kemudian Lea membantu Harry menutup pagar dan garasi.

"Apa jalan jalan mu menyenangkan?" Tanya Harry.

"Lumayan, cukup untuk menghilangkan stres," jawab Lea.

"Apa bekerja disini dan mengurusku membuat mu stres ? Aku kan tidak nakal ?" Harry memasang wajah polosnya. Benar benar polos, ia terlihat seperti anak TK yang merajuk pada Baby Sisternya.

"Kau tidak nakal. Stres ku bukan karenamu ataupun pekerjaan ku. Hanya ya stres saja,"

"Baiklah, pekan ini kita akan pergi berlibur," seru Harry "Dan hey apa kau membeli seauatu ?" Tanya Harry melihat bag paper kecil yang dibawa Alea.

"Oh ini, ini liptint. Kau laki laki pasti tak mengerti. Ini seperti, ya kebutuhan gadis gadis seusiaku,"

"Aku tau liptint. Aku pernah liat punya gadis yang ku tiduri sebulan yang lalu. Dan aku mencurinya saat ia terlelap,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alea (&) HarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang