04. Kejutan yang Mengejutkan.

123 15 7
                                    

🌗

Suasana rumah Zhang Hao saat ini benar-benar tegang. Sahabat berambut pirangnya yang tiba-tiba pulang dari Los Angeles itu datang kerumahnya tanpa sepengetahuannya. Masalahnya, ada kehadiran orang asing dirumah itu.

Han, si ikan ekor hijau duduk disamping Zhang Hao dengan tatapan memelasnya. Zhang Hao pun tak kalah memelas, ia hanya bisa menatap kebawah sambil sesekali melihat raut wajah Han disampingnya. Sedangkan Ricky, si rambut pirang menatap intens 2 orang didepannya dengan tajam.

"Siapa dia?" Ricky mulai berbicara setelah 20 menit lebih berdiam diri di meja makan rumah sahabatnya.

"Eh- dia itu... Anu..."

Ricky mengernyitkan alisnya melihat sahabatnya yang tergagap saat ia interogasi.

"Hei, kau—" Ia mengarahkan telunjuknya ke arah Han yang duduk di samping sahabatnya.

"—kenapa kau bisa pulang kerumah berdua bersama Zhang Hao?"

Han yang ditanya pun hanya bisa termenung dengan mata membola.

"Aku? Ohhh aku teman sekolah Hao." Jawab Han yang dihadiahi lototan mata Zhang Hao

"Jangan berbohong, aku mengenal Hao bahkan sebelum aku bisa berjalan dengan lancar. Aku dan dia bersekolah di tempat yang sama dengannya dari taman kanak-kanak hingga ia tamat SMA namun aku tak pernah mengenalmu."

Ricky tertawa pelan melihat kearah Zhang Hao yang mati kutu karena melihat Han dibombardir oleh dirinya seperti itu.

"Begini Ricky... Aku tak bermaksud berbohong. Aku akan menjelaskan padamu namun aku sendiri masih butuh waktu." Jelas Zhang Hao pada orang didepannya itu.

"Hahhh terserahmu saja." Ricky hanya bisa mendengus karena tak mendapatkan penjelasan apapun.

Ricky memang sangat protektif pada sahabatnya. Walaupun usia mereka terpaut 4 tahun, tapi Ricky terlihat dewasa daripada Zhang Hao sendiri. Ia menjadi tameng bagi Zhang Hao saat dia diganggu oleh anak sekolah lain.

Pernah satu waktu saat SMA, saat Zhang Hao berada di kelas tiga dan Ricky di kelas satu. Seorang siswa memberikan cokelat untuk Zhang Hao saat Valentine, namun di bingkisan luar cokelat batangan itu ada kondom yang juga ikut melekat. Hao sendiri kebingungan saat menerima bingkisan itu.

"Zhang Hao, maukah jadi pacarku?"

"Eh-?"

"Ahhhh, ini? Kita bisa gunakan nanti saat kau mau menerimaku. Jadi bagaimana? Apakah kau ma—"

BUGHHH

"Sialan! Kau kira Hao mau tidur denganmu?! Lebih baik kau belajar keras untuk masuk universitas dengan otak kecilmu itu!"

Zhang Hao sendiri masih merinding saat mengingat hal itu. Ia bahkan baru berani berkencan saat masuk kuliah, karena Ricky melanjutkan SMA nya di LA dan hanya pulang saat natal dan akan kembali pulang saat tahun baru.

Kembali ke masa sekarang, kini Ricky yang emosinya mulai mereda mulai membuka percakapan di meja makan dengan suasana yang masih menegang itu.

"Hao, jadi bagaimana kabarmu?"

"Aku baik-baik saja, kau sendiri bagaimana?" Ia melihat kearah Ricky, sepertinya teman baiknya itu sudah tak semarah sebelumnya.

"LA membosankan, aku tak betah tinggal disana. Ayah menyuruhku kuliah di Korea saja." Jelasnya sambil menyesap soda kaleng yang ia ambil dari kulkas sebelum duduk.

"Benarkah? Universitas mana?" Hao antusias karena sahabat yang sudah seperti adiknya ini akan berkuliah di negara yang sama dengannya. Itu artinya ia akan lebih sering melihat Ricky.

Under the Ocean Waves [BinHao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang