1O • Krim Beri

305 21 2
                                    

Kalau kalian pernah lihat bagaimana tingkah laku orang berpacaran yang masih di bangku SMP, mungkin kalian akan teringat dengan hal yang sama ketika melihat bagaimana perilaku Mingyu dan Jeonghan sekarang.

Sesuai dengan apa yang sudah mereka rencanakan, hari ini mereka akan memilih katering makanan untuk hari pernikahan nanti. Grogi? Tentu saja. Karena keduanya baru tahu kalau makanan berat kesukaan mereka tidak jauh beda dari satu sama lain. Meskipun begitu, tetap saja Mingyu dan Jeonghan memiliki preferensi makanan yang sangat berbeda dalam kudapan kesukaan. Dapat dibuktikan dengan bagaimana Jeonghan merengut ketika melihat banyaknya foto kue vanilla daripada kue cokelat, dan ekspresi kebingungan Mingyu saat menyadari betapa sedikitnya kue dengan hiasan buah-buahan di toko tersebut. Untung saja toko ini milik kerabat dari saudara jauh ibu Kim, sehingga Mingyu dapat memikirkan kue yang ia inginkan dari jauh-jauh hari, tentu tanpa sepengetahuan Jeonghan.

Kini mereka tinggal memilih dessert juga wedding cake yang setidaknya harus punya warna dan rasa yang mirip dengan tema pernikahan mereka. Sampel yang diberikan berupa dua potong kue dari beragam tekstur, rasa, dan penampilan. Jeonghan sedikit menahan tawa ketika menyadari kekasihnya merengut karena ukuran sampel yang diberikan cukup kecil untuk seorang Kim Mingyu yang memakan apapun dengan cepat. Jeonghan sudah tidak kaget lagi jika ia melihat Mingyu memakan semuanya dalam dua atau tiga suap, dan tentu saja ukuran sampel ini cukup untuk satu suapan Mingyu. 

Tangan Jeonghan menepuk-nepuk pelan bahu Mingyu, berusaha untuk memastikan kalau sampel yang kecil ini akan worth it nantinya di hari pernikahan. Ketika semua kue sudah disajikan di atas meja, keduanya sibuk mengamati masing-masing kue dari jauh. Meskipun hanya ada tiga kue, Mingyu dan Jeonghan tidak bisa memilih mana yang terlalu menarik, karena semuanya terlihat benar-benar cantik.

"Yang warna biru muda itu," jari Mingyu menunjuk ke arah kue di tengah, "mau coba yang itu? Ada samar warna merah-merahnya di tengah, mungkin selai stroberi."

"Biru tapi isinya stroberi? Harusnya jadi warna ungu kan?"

"Kayaknya tidak semua stroberi, tapi kamu suka stroberi. Jadi coba dulu."

Jeonghan memperhatikan kue tersebut sambil menunggu kekasihnya berbicara kepada pelayan. Tampilannya anggun dan classy, tidak terlihat seperti kue pada biasanya. Mungkin kue ini mengingatkannya pada pie Amerika yang biasanya berisi ceri. Ia terlalu fokus mencari detail warnanya sampai tidak sadar kalau Mingyu sudah bersiap-siap untuk menyuapinya.

Kedua matanya terbelalak kaget saat potongan kuenya masuk ke dalam mulut. Kue spons vanilla manis dengan selai mixed berries segar meleleh di dalam mulutnya. Ia melenguh kecil ketika menikmati kuenya, seraya bertepuk tangan kecil bahagia. Membuatnya ingat dengan permen gummy yang biasa ayahnya belikan ketika ia masih kecil. Mingyu tersenyum lebar melihat Jeonghan yang masih sibuk mengunyah, sambil kembali memotong kue dengan sendok untuk dimakan.

Mingyu sendiri pun kaget dengan rasa kuenya, tepatnya dengan selai yang terlalu asam untuk dirinya. Tetapi ia yakin kalau kue lain tidak akan kalah enak, sebab ia sudah diperingatkan oleh pelayan kalau kue yang sempat direquest olehnya sudah ada di jajaran tadi. Karena yang warna biru sudah dicicipi, tersisa kue berwarna hijau muda dan kuning pucat di atas meja. Mingyu memilih untuk kembali menyuapi Jeonghan dengan kue yang tadi, sebelum memilih untuk lanjut makan.

"Nama yang satu ini kalau tidak salah 'Blue Berries' meskipun isinya bukan bluberi sama sekali." ucap Mingyu sambil mengambil tisu dari dalam saku kemejanya, "dari satu sampai lima, rasanya gimana?" Tisu tersebut mendarat di ujung bibir Jeonghan, mengelap sisa kue dan lipbalm yang menempel disana.

"Enak, aku suka. Mungkin tiga koma lima saja karena selainya agak asam."

"Kalau dibuat dari buah segar, biasanya bakal terasa asam seperti itu." Mingyu membuang tisu tersebut dan kembali menghadap Jeonghan, "sekarang kita coba warna hijau muda dulu, biar yang kuning jadi terakhir."

"Warna hijaunya terlalu mirip dengan warna blus yang waktu itu Mingyu pakai."

Mingyu tertawa, "kamu bilang baju itu mirip dengan ulat bulu yang ada di ruang kelasmu waktu itu."

Jeonghan menyendok kue tersebut dan memakannya sekaligus. Ekspresi wajahnya bercampur aduk sehingga Mingyu tidak bisa mudah mengambil kesimpulan apakah Jeonghan menyukainya atau tidak. Setelah ia kembali duduk sambil mengerutkan dahinya sedikit, Mingyu malah teringat dengan foto kelinci yang sempat dilihatnya tadi pagi di Instagram. Keduanya mirip dan sama-sama terlihat sebal.

"Mingyu, yang ini rasanya mirip dengan matcha latte yang ada di kafe Joshua." ujar Jeonghan sambil mendengus sebal, "aku tidak terlalu suka green tea kecuali dalam bentuk susu. Boleh kan kalau kita tolak kue yang ini?"

"Boleh, sayang." Mingyu menjauhkan kue tersebut dari hadapannya, dan menarik satu kue terakhir yang tersisa, yaitu kue kuning yang sudah ia tunggu-tunggu dari tadi. Mungkin karena ini adalah kue yang ia dambakan sejak dahulu.

"Yang warna kuning ini benar-benar cantik. Warnanya lembut, tidak terlalu mencolok juga di mataku. Kalau bisa memilih, apa boleh kue yang satu ini kita pakai saja untuk pernikahan nanti?" ujar Jeonghan sambil tertawa pelan.

Kue yang Jeonghan puji-puji ternyata kue pilihan Mingyu. Kue lemon yang ia rindukan sejak pertama kali ia memakannya, kini sudah ada tepat di hadapannya dan kemungkinan akan Mingyu pilih untuk pernikahannya karena Jeonghan sudah menyetujuinya. Walau dekorasi kue tersebut cukup berbeda dengan apa yang ia pikirkan sebelumnya, Mingyu sudah kelewat senang ketika melihat Jeonghan mengamati kuenya dengan teliti. Kue tersebut bermotif gingham berwarna kuning dengan hiasan whipped cream mengelilingi lapisan atas.

"Ugh, whip cream.." ujar Jeonghan sambil mengernyitkan dahinya. Ia mencolek seluruh krim tersebut dan mengarahkan jarinya pada Mingyu, menunggu kekasihnya untuk memakan semua krimnya. Menurut Jeonghan, krim tersebut sama sekali tidak ada rasanya dan terlalu polos untuk ditaruh di atas kue. Opininya mungkin akan membuat marah beberapa orang, namun ia benar-benar tidak terlalu menyukai krim itu.

Mingyu menarik pelan tangan Jeonghan dan menjilat krim sampai tidak tersisa. Wajahnya merasa sedikit panas karena melakukan hal tersebut sebelum Jeonghan memintanya, tetapi Mingyu langsung mengambil sendok dan memotong kecil sebagian kue lemon itu agar Jeonghan tidak bertanya apapun tentang apa yang sudah ia lakukan tadi. Padahal Jeonghan juga tidak akan bertanya, sebab pikirannya berubah menjadi kosong mengingat bagaimana lidah Mingyu berada di jarinya.

Wajah kedua manusia tersebut sama merahnya dengan selai beri yang sebelumnya mereka makan. Tentu, kue tersebut sudah menjadi pilihan akhir Mingyu dan Jeonghan untuk acara pernikahan mereka nanti.

 ☆

vote + comment !

call me when you're bored  | gyuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang