"Tuan, kau mau pergi kemana?"
"Mau keluar sebentar,"
"Biar aku temani,"
"Kalian berdua tetap di rumah, aku hanya ingin pergi sebentar,"
"Tapi Phi, ini sudah sore dan tidak baik kau berpergian sendiri,"
"Yang Glen katakan ada benarnya Tuan, aku takut kau bertemu dengan Mile,"
"Bukankah itu jauh lebih baik? agar aku bisa langsung membunuhnya,"
Setelah mengatakan itu Mew pergi, dia hanya ingin mencari angin di pingir danau dan menenangkan pikiran dan hatinya, dia sudah berencana lusa akan mengajak istri dan anak-anak nya berlibur namun entah mengapa sejak kejadian dimana istrinya bertemu dengan teman lamanya Mew sangat tidak suka dan kesal, Mew tahu jika istrinya tidak munkin berselingkuh namun dia tidak suka jika Gulf terlalu dekat dengan orang lain.
Hari pun semakin larut Gulf gelisah tentu saja, apa lagi saat suaminya pergi dia tidak tau, Gulf sudah bertanya pada Bright dan juga Glen namun mereka hanya mengatakan jika Mew pergi keluar sebentar.
"Maafkan aku Phi, pasti kau kecewa dengan sikap ku,"
Karna menungu suaminya tak kunjung pulang, akhirnya Gulf pun tertidur dengan memeluk Luna, walau hatinya kalut suaminya belum pulang rasa kantuknya tidak bisa iya tahan.
Mew pulang saat sudah tengah malam saat memasuki kamar tentu saja iya mendapati istrinya sudah tertidur pulas, dengan segera dia pun bergegas mandi karna tubuhnya bau asap nikotin, seperti biasa jika hatinya sedang tidak baik-baik saja kebiasaan lamanya akan timbul, dan tidak butuh waktu lama kini Mew sudah segar dan langsung tidur, namun sebelum tidur Mew tidak akan lupa mencium istri dan anaknya.
"Maafkan aku, karna pergi tidak berpamitan padamu, aku sangat mencintai mu hinga rasanya sangat sakit saat melihat mu dengan orang lain, bukankah aku sudah sangat keterlaluan dan egois? Aku tau kau juga berhak mempunyai teman di luar sana namun entah mengapa ada rasa takut aku kehilangan mu, sekali lagi maafkan aku dan mulai sekarang aku tidak akan mengekang mu lagi,"
Setelah mengatakan apa yang menganjal di hatinya, Mew berbaring menghadap samping dan dia pun memejamkan mata karna besok dia harus pergi ke kantor pagi-pagi.
Gulf tidaklah tidur saat Mew keluar dari kamar mandi dan tentu saja dia mendengar apa yang Mew katakan padanya, rasanya Gulf ingin sekali memeluk suaminya dan mengatakan maaf, namun Gulf tidak ingin menggangu waktu istirahat suaminya karna bagaimana pun ini sudah sangat larut.
.
.
."Bright, ayo kita berangkat,"
"Apa ini tidak terlalu pagi Tuan?"
"Banyak pekerjaan yang harus aku tanda tangani, jadi berangkat pagi-pagi jauh lebih baik,"
"Baiklah!"
"Win tolong bangunkan anak-anak jangan sampai mereka telat pergi sekolah, dan minta pada Glen untuk mengantar mereka,"
Melihat Tuan nya yang bersikap seperti ini, membuat Win yakin jika Tuan nya dan Gulf belum berbaikan.
"Ayo Bright cepat,"
"Iya Tuan sebentar, sayang aku berangkat dulu baik-baik di rumah jaga Gulf dan anak-anak nya dengan baik,"
"Aku akan menjaga mereka dengan baik, Phi hati-hati di jalan,"
Bright menciumi Win sebelum berangkat, dan tentu saja semua itu tidak luput dari penglihatan Mew, jika biasanya dia akan seperti ini dengan istrinya namun sudah tiga hari mereke tidak seperti ini, ketahuilah Bright melakukan itu semua memang sengaja dia ingin melihat respon Tuan nya itu bagaimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Penganti S2 (END)
General Fictionbagaimana kelanjutan kisah keluarga Mew dan Gulf? Apakah rumah tangga mereka akan selalu baik-baik saja? Atau akan banyak orang yang mengusik keluarga mereka? Ikuti terus kisah kelanjutanya...