"Buna cangat cantik, Buna mau pelgi kemana?"
"Buna mau pergi sebentar sama Daddy, Luna di rumah dengan Phi dan uncle dulu na,"
"Kenapa Luna nda boleh ikut?"
"Karna ini acara untuk orang dewasa, jadi Luna nda boleh ikut, Buna janji Buna hanya sebentar ya sayang,"
Luna merajuk dia ingin ikut namun tidak boleh, sedangkan Gulf terus memberi pengertian hinga putrinya itu mau mengerti.
"Tapi Buna janji nda boleh pulang malam, nanti Luna lindu jika Buna pulang malam,"
"Iya sayang, Buna janji pulang cepat,"
"Ada apa ini? Kenapaa sepertinya ada yang merajuk,"
"Daddy,"
"Ada apa sayang?"
Luna berlari ke arah Daddy nya yang baru selesai mandi, dan seperti biasa dia akan meminta gendong.
"Daddy dan Buna mau pelgi kemana? Kenapa Luna nda boleh ikut?"
"Hhmm..jadi karna itu tuan putri ini merajuk? Begini sayang, bukanya Luna tidak boleh ikut tapi ini pesta kusus orang dewasa, Daddy dan Buna hanya pergi sebentar Luna di rumah dengan Phi dan juga uncle dulu, oke,"
"Luna mau jadi olang dewasa, bial bisa pelgi belsama Daddy dan Buna,"
"Anak siapa sih pintar sekali?"
"Anak Buna,"
"Hanya anak Buna? Bukan anak Daddy?"
"Nda, anak Buna caja,"
"Sekarang tuan putri duduk disini bersama Buna, Daddy mau memakai baju dulu,"
Mew mendudukkan putrinya itu di samping Gulf, lalu Gulf pun membawa Luna pergi keluar kamar dia akan menemui Win untuk menitipkan Luna padanya.
"Win.."
"Gulf, kau sudah rapih?"
"Sudah, tingal menungu Phi Mew,"
Win melihat wajah murung Gulf, sepertinya Gulf tidak siap pergi ke pesta.
"Ada apa? Sepertinya kau belum siap untuk pergi ke pesta?"
"Aku tidak apa-apa, Win aku titip anak-anak padamu tolong jaga mereka dengan baik, dan jangan biarkan siapapun mengambil salah satu dari mereka,"
"Apa yang kau katakan? Kau mengatakan itu seperti ingin pergi jauh saja? Kau tidak perlu hawatir disini ada aku Arm Glen dan juga Peet, Gulf pesan ku kau harus menjadi orang berani kau tidak boleh lemah lagi jika menghadapi orang seperti Mile, yakinlah jika kau bisa,"
"Aku tidak janji, namun aku akan mencoba,"
"Aku percaya padamu,"
Tidak lama Mew pun menghampiri mereka dengan keadaan sudah rapih, di balut dengan jas berwarna biru membuat Mew terlihat semakin tampan.
"Win, dimana Bright?"
"Ada di halaman depan Tuan, dia sudah menunggu sejak tadi,"
"Baiklah terimakasih, dan aku titip anak-anak sebentar,"
"Aku akan menjaga mereka dengan baik,"
"Tuan putri, Buna dan Daddy pergi dulu na, kau tidak boleh nakal harus menjadi anak yang baik,"
"Luna akan menjadi anak yang baik Buna,"
"Nata Alex,"
"Iya Dad,"
"Daddy dan Buna harus pergi, jaga adik kalian,"
"Oke, Daddy dan Buna hati-hati na,"
"Ayo sayang kita berangkat,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Penganti S2 (END)
General Fictionbagaimana kelanjutan kisah keluarga Mew dan Gulf? Apakah rumah tangga mereka akan selalu baik-baik saja? Atau akan banyak orang yang mengusik keluarga mereka? Ikuti terus kisah kelanjutanya...