part 11

1K 137 3
                                    

"Sayang, ayo makan dulu,"

"Aku tidak lapar Phi,"

"Aku dengar dari anak-anak dan Win sejak kemarin kau tidak makan, jadi mana mungkin tidak lapar,"

"Sudah aku katakan, aku tidak ingin makan,"

"Lalu kau maunya bagaimana? Apa kau akan seperti ini terus, lihat kasihan Luna sayang jika kau sakit, bukankah kau sangat tahu jika dia masih menyusu padamu,"

"Bisakah Phi memeluk ku saja?"

Dengan senang hati Mew akan selalu memeluk istrinya dengan sayang, hanya Gulf yang Mew punya dan tentu saja hanya Gulf yang iya cintai.

"Maafkan aku, harusnya saat itu aku memastikan jika dia benar-benar sudah meninggal agar dia tidak datang dan mengangu mu lagi,"

"Jangan meminta maaf Phi, harusnya aku lebih berani menghadapinya, maafkan aku jika aku selalu menyusahkan mu,"

"Jangan bicara seperti itu, karna bagaimanapun kau adalah tanggung jawab ku, kau adalah Buna dari anak-anak ku dan kau adalah cinta ku mana mungkin kau menyusahkan ku,"

Mew sangat merasa bersalah atas kejadian ini, sekali lagi istrinya mengalami trauma karna ulah Mile, untuk kali ini Mew tidak akan tingal diam dia akan mencari Mile hinga dapat dan akan membuat Mile mati di tangannya.

Tidak lama Mew mendengar dengkuran halus, dan ternyata istrinya itu tertidur pulas dan Mew pun keluar kamar untuk menemui Bright dan Glen.

"Daddy!"

Luna yang sedang bermain pun berlari ke arah Daddy nya saat melihat Daddy nya itu berjalan ke arah ruang tamu.

"Ada apa sayang?"

"Gendong!"

"Manjan nya!"

"Buna mana Dad,"

"Buna sedang istirahat, Luna tidak boleh menggangu Buna ya sayang,"

"Tapi kenapa Dad,"

"Karna Buna sedang tidak enak badan,"

"Buna cakit?"

"Iya sayang, jadi siang ini Luna tidur bersama Phi Nata dulu,"

"Nda mau nanti Phi Nata nakal,"

"Jika Phi Nata jail, nanti Luna katakan pada Daddy supaya nanti Daddy marahi,"

"Mau cama Daddy saja, nda mau cama Phi,"

Mew menghela nafas berat, jika sudah seperti ini Luna akan sangat sulit lepas darinya.

"Baiklah, kita bobo tapi di kamar Phi Alex saja na,"

"Hhmm.."

Akhirnya Mew membawa Luna ke kamar Alex, karna Luna dan Alex tidak pernah bertengkar, Alex tidak jail seperti Nata oleh sebab itu mereka akrab.

"Sekarang tuan putri bobo,"

"Daddy juga bobo cini cama Luna, Phi Alex cini Phi,"

Luna gelisah dalam tidurnya, karna biasanya dia akan menyusu pada Buna nya namun tidak untuk siang ini, gadis kecil itu hanya menghisap jari jempolnya sebagai gantinya, membuat Mew merasa kasihan.

Dan setelah di rasa anak-anak nya tidur Mew bergegas keluar kamar.

"Bright Glen, cepat kalian bersiap,"

"Kita mau kemana Phi? Apa kita akan bertarung,"

"Jaga ucapanmu, kau tidak lihat di dapur ada Nata?"

"Maaf Phi!"

Pengantin Penganti S2 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang