Gadis berambut panjang berwarna cokelat berkilau duduk di salah satu bangku ditaman. Setiap hari hanya itu kegiatan yang rutin dia lakukan. Dia mengamati banyaknya wajah berlalu halang didepannya dengan banyak ekspresi yang sulit dijelaskan.
tertawa tapi hatinya terluka
marah tapi hatinya merindu
datar tetapi ada kedamaian disanaUntuk seorang Moriya Rena saat ini yang dirasakan hanya kekosongan. wajah datar dengan hati yang kosong.
Rena mendongak keatas saat melihat sepasang kaki berada didepannya. Ekspresinya tidak berubah saat melihat wajah pendatang itu. Sudah hampir sebulan ini pendatang itu selalu menemuinya. Membicarakan banyak hal tapi Rena tidak menanggapinya sama sekali.
Karin, seorang pendatang yang tiba-tiba muncul dihadapan seorang Moriya Rena dan dengan percaya dirinya mengajaknya berbicara. Membicarakan hal lucu tapi merasa ceritanya membosankan. Namun untuk membuat gadis ini tersenyum Karin akan melakukan apa saja.
"Ohayou.. Rena-chan" sapa Karin dengan senyum manis lalu duduk di samping Rena.
Seperti biasa Rena mematung dan menganggap Karin tidak ada di sampingnya. Karin yang sudah terbiasa langsung saja bercerita random mengenai dirinya sendiri atau orang lain. Dan tanggapan Rena seperti biasanya, diam dan datar.
Meskipun Karin menganggap ceritanya membosankan tapi untuk Rena ceritanya tidaklah membosankan. Hanya saja cerita lucu belum bisa membuat ekspresinya berubah dan menghilangkan kekosongan dihatinya. Dengan kehadiran Karin membuatnya merasa tidak seperti orang bodoh.
---
Rena berjalan di koridor kembali ke arah ruangannya. Hari ini hujan membuatnya tidak bisa duduk ditaman seperti biasanya. Dia tidak marah atau kesal karena saat kejadian itu dia tidak bisa mengeluarkan ekspresi selain wajah datar tanpa senyuman. Pandangannya fokus ke depan sampai matanya berhenti pada salah satu pasangan pengunjung yang sedang duduk di koridor. Pandangannya menangkap bagaimana pasangan itu saling berpegang tangan. Saling tersenyum dan berbagi kehangatan di mata masing-masing.
Rena, untuk pertama kalinya dia menampilkan wajah sedih
Yui..
Air matanya menetes mengenang kembali kebersamaannya bersama kekasihnya. Masa lalu yang indah yang sangat ingin dia rasakan kembali. Kenangan yang selalu berputar-putar dikepalanya membuatnya tidak tahan menahan sakit. Masa lalu yang indah itu kini menjadi rasa saki yang tak tertahankan.
Kekosongan kini digantikan oleh rasa sakit sekali lagi.
Isak tangisnya terdengar di segala sudut, menarik perhatian banyak orang. Suara tangisnya sangat memilukan terdengar. Membuat orang menaruh rasa kasihan dan empati kepada dirinya tapi bukan itu yang diinginkan Rena. Dia ingin kekasihnya kembali padanya. Muncul di depannya dan memeluknya.
Rena berlutut berteriak kesakitan memegang dadanya sambil memanggil kekasihnya kembali. Dia ingin melihat wajahnya, memegang tangannya, berbagi kehangatan satu sama lain. Namun kenyataannya dia tidak akan kembali padanya.
Kenyataan itu menembus kesadarannya dan membuatnya merasakan derita dan rasa sakit sampai pada akhirnya dia terjatuh tergeletak dilantai yang dingin dengan suara-suara berisik yang mengerumuninya.
"bisakah aku sedikit lebih egois Rena?" guman Karin saat sudah berada dikamar Rena, memandangi wajah polos tidurnya. Wajah cantik dengan jejak air mata disana. Berita mengenai gadis yang tiba-tiba berteriak memanggil nama yang mungkin sangat berarti untuknya. Karin merasa sakit mendengar kenyataan bahwa usahanya benar-benar tidak ada kemajuan sama sekali.
Rena masih mencintai orang itu.
---
Karin menarik tangan kecil itu untuk ikut bersamanya. Dia memutuskan untuk lebih egois kepada gadis ini. Dia tidak mau usahanya tidak ada kemajuan sama sekali. Dari hari itu untuk pertama kalinya Rena tersenyum padanya dan memanggil namanya. Senyum manis yang menghangatkan untuk seorang Fujiyoshi Karin dan detak jantungnya berdetak sedikit lebih cepat. Karin yakin pada dirinya sendiri bahwa dia sudah jatuh hati kepada Moriya Rena.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYAKI/SAKURA ZAKA46 ONE SHOT COLLECTION
FanfictionKeyakizaka46 and Sakurazaka46 couple one shots