"Aku mencintaimu dan aku ingin kau bahagia meski tidak bersamaku"
---------------------------------------------------------------
Hikaru memilihnya dan sejak hari itu kebahagiaan selalu datang padanya.
Cinta yang disembunyikan, sekarang dia bisa dengan tegas mengucapkannya dengan bangga. Dia tidak menyangka Hikaru memilih untuk tetap bertahan dengannya setelah melukainya dengan kata-kata kasar. Perasaannya akhirnya diterima dan dia berjanji tidak akan pernah melepasnya.
Perasaan tumbuh semakin besar, melihat gadis kecil itu setiap hari, bersikap baik padanya, dan melakukan sesuatu yang membuat jantungnya berdebar setiap kali tersenyum padanya. Mereka semakin dekat, terbuka satu sama lain dan secara bertahap mengalami perubahan. Sudah tidak ada tempat tidur twin dikamarnya. Hanya ada satu, untuk mereka berdua.
Karin berjalan kearah dapur saat melihat gadis yang lebih pendek sedang memasak sesuatu untuk sarapan mereka. Pemandangan yang rutin dia lihat setiap hari saat dia bangun. Perasaan berdebar selalu dia rasakan, bagaimana Hikaru sangat cocok untuk dengan celemek yang dikenakan. Dia mendekat dan memberikan pelukan dari belakang membuat gadis itu sedikit terkejut karena tindakannya.
"Selamat pagi" ucap Karin masih dengan suara seraknya. Kelihatan dia baru saja bangun dan langsung keluar menghampirinya. Dia memeluknya dari belakang dan meletakkan dagunya di bahu gadis yang lebih pendek. Menghirup bau wangi dari badan pasangannya. Sangat menenangkan dan dia menyukainya, selalu.
"Karin.... Berat" protes Hikaru dan mengangkat bahunya untuk melepas dagu Karin darinya. "Kamu menggangguku memasak"
"Aku hanya memelukmu. Apa itu salah?" Selalu seperti itu. Hikaru akan selalu mengatakan itu dan Karin akan selalu menjawabnya. Alasannya Karin melakukannya karena satu hal dan itu karena ini.
"Tentu saja." Hikaru berbalik dan melepas pelukan Karin. Dia berjinjit untuk merapikan rambut Karin yang sedikit berantakan. "Lebih baik kamu bersiap-siap bekerja" dan selanjutnya Hikaru mencium pipinya.
"Ha'ii" Karin tidak bisa menyembunyikan senyumnya saat menyaksikan tindakan Hikaru. Dia sering melakukannya dan Karin tidak pernah merasa puas dengan itu. Dia selalu ingin dicium olehnya dan setiap kali itu terjadi dia merasa malu dan tersipu. Akhir-akhir ini Hikaru memanjakannya. Dia tidak mengetahui Hikaru pandai membuatnya salah tingkah.
Dia akan berjalan kembali kekamar tetapi terhenti saat melihat sebuah surat diatas meja makan. "Surat dari siapa?" Dia bertanya dan Hikaru menoleh kearah surat yang dimaksud Karin.
"Sepertinya dari salah satu kolega perusahaanmu. Aku mendapatkannya dari kotak surat kita"
Karin mengangguk dan berjalan mengambil surat itu. Dengan jelas itu berasal dari salah satu kolega perusahaannya.
"Oh... Dari Sugai Yuuka-san"
Dia membaca surat beberapa detik dan bergumam setelahnya "Pesta kah..."
Dia kembali memasukan isi surat dan berbalik kembali menatap Hikaru yang masih sibuk dengan masakannya.
"Mau ikut denganku?" Mendengar itu, Hikaru berbalik dan mengerutkan keningnya. "Kemana?"
"Pesta" ucap Karin sampin mengangkat surat itu.
-----
Sebuah pesta mewah untuk menyambut anggota baru dari keluarga Sugai. Mungkin sedikit berlebihan untuk merayakan bergabungnya anak kecil berumur 5 bulan dikeluarga mereka.
Namun mengingat betapa terkenalnya keluarga Sugai dan perusahaan yang mereka miliki wajar saja jika terjadi pesta seperti ini.
Menjadi bagian dari kerja sama dari perusahaan Sugai holding adalah sebuah keuntungan bagi perusahaan Fujiyoshi. Perusahaan mereka menjadi kerjasama yang kuat dan saling menguntungkan. Dan disamping itu Sugai Yuuka sudah menganggap Fujiyoshi Karin sebagai adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYAKI/SAKURA ZAKA46 ONE SHOT COLLECTION
FanfictionKeyakizaka46 and Sakurazaka46 couple one shots