O1

353 21 0
                                    

...

Karena akan diadakannya rapat guru, hari ini siswa/i akan dipulangkan setelah melakukan piket bersama.

Pada jam 09.10 para murid sudah mulai berhamburan pulang kecuali murid yang mengikuti club dance dan music mereka terpaksa tetap berlatih di sekolah untuk lomba tingkat provinsi di bulan depan.

"Martius!" panggil si pemuda berkacamata dengan pakaian seragam yang sedikit acak-acakan walaupun begitu wajahnya terlihat tampan sekaligus manis di waktu yang bersamaan, panggil saja pemuda itu Zoan si tokoh utama dalam cerita ini.

"Sumarti!" Zoan mencoba memanggil lagi teman nya yang sedang berlatih di sanggar club dance. Dia tidak berani masuk sanggar karena kalau sudah masuk sanggar pasti akan susah untuk keluar dari sana.

Sungguh saat ini Zoan hanya ingin merebahkan dirinya di kasur kesayangannya maka dari itu dia sekarang datang menemui Martius meminta izin untuk absen berlatih.

Zoan berdecak sebal karena temannya bernama Martius itu tetap tidak mendengar panggilannya.

Dia tersentak saat ada orang mengangetkannya dari belakang.

"Kalian kebiasaan banget" ucap Zoan pada ke 2 temannya yang baru saja datang mengagetkannya.

Kennan dan Jerry terkekeh.

"Katanya mau pulang?"

"Iya ini gue mau izin dulu ke Marti tapi dia fokus banget latihannya"

"Yaudah sih tinggal pulang aja, nanti lo chat dia, gunanya ponsel buat apa dong Zo"

Zoan benar-benar tidak kepikiran sampai sana, dia tersenyum bangga pada Kennan dan Jerry. Mereka bertiga mulai berjalan beriringan ke arah parkiran.

Jerry dan Kennan sudah menaiki motor masing-masing. Mereka membawa motor sendiri atas kemauan mereka.

"Zo yakin ga akan nebeng sama kita?"

Zoan menggelengkan kepalanya lagi.

"Gue nunggu Om Dion aja"

"Yaudah kita duluan ya Zo"

Zoan mengangguk, "Hati-hati"

Melihat kepergian kedua sahabatnya, Zoan berjalan ke arah pos satpam, dia selalu menunggu jemputan disana sambil ngobrol ringan sama pak satpam.

Tetapi kali ini sebelum dia duduk di kursi yang tersedia di pos satpam, mobil familiar yang disetiri Pak Dion –supir pribadi Zoan– memasuki area sekolah.

Dia pamit pada pak satpam dan langsung berlari ke arah mobil itu terparkir, mengetuk kaca pintu mobil dan langsung masuk ke dalam saat Pak Dion tersenyum ramah pada tuan kecil nya itu.

"Om Dion turunin Zo di cafe Ci Oting ya"

Entah kenapa arah tujuannya berubah, tadinya memang dia ingin segera pulang untuk merebahkan dirinya, tapi dia tiba-tiba ingin mengunjungi cafe milik kakak sepupunya itu.

"Siap laksanakan"

Kekehan terdengar dari si tuan kecilnya. Dion tersenyum melihat Zoan yang hari ini tampak ceria.

____________________


"Bun, Bian berangkat part time dulu ya"

"Iya hati-hati ya jangan lupa nanti sore jemput adik kamu" titah si Bunda Atmaja.

Si anak sulung yang bulan depan berusia 20 tahun dari keluarga Atmaja itu mengangguk, dia kembali pamit sebelum memasuki mobil nya.

Habian yang kerap dipanggil Abi atau Bian itu adalah pemuda yang gigih dan suka mencari hal baru untuk menantang dirinya sendiri. Seperti sekarang ini, dia mulai kerja part time dari seminggu yang lalu disalah satu cafe teman SMA nya.

Familiar | BINHAOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang