[bab 2]

16 4 0
                                    

"Menyukai mu seperti bermain di bawah hujan yang deras, menyenangkan namun sakit"

"Ah,Bu intan refreshing sesekali Napa?"pinta Arsan murid laki-laki paling heboh di kelas

"Iya buk,cape pake banget,lagi pula ngapain sih belajar bahasa inggris,kan belum tentu juga kami ke inggris buk,"sahutan dari Alfi cowo yang biasa nya cool di kelas memecah keheningan karena semua nya tertawa

"Eh eh sana ke kepsek kalian ngomong gitu berani ga?"ucap Bu intan berdecak pinggang

"Ya sudah, kalian catat ini saja setelah itu Minggu depan saya jelaskan,oke."

"Okeee buuu,,"sahut semua serentak

"Akhirnya selesai,"Zayyaera tersenyum lega,lalu pandangan nya beralih ke arah Rathan yang sedang mengambil pulpen yang terjatuh di samping kursi

Astaga, Rathan seperti nya sadar kalo aku dari tadi liat dia

Zayyaera langsung mengalihkan pandangan nya ke depan karena sedikit salah tingkah setelah eye Contact dengan Rathan

"Zay? sekarang pelajaran apa?"

"Tuh di jadwal pelajaran Lo liat,gue ga ingat,"

"Fisika astaga"Amara menepuk jidat nya sendiri

"Duh,gue ga sanggup mara.Cabut yuk" ujar Zayyaera pasrah

"Ntar lagi kita izin ke toilet."
Zayyaera mengangguk pelan lalu tanpa sengaja ia melihat Rathan sedang menatap dirinya, Rathan kembali mengalihkan pandangan setelah tau Zayyaera menatap dirinya juga

Aduh,jangan buat salting melulu dong.kalo gini gue tambah suka.

Bu Wahyuni guru mata pelajaran fisika berhalangan hadir,murid kelas IPA ONE merayakan kemenangan nya dengan tidur di kelas,dan sebagian nya pergi ke kantin.Zayyaera membuka ponsel milik nya dan melihat ada satu pesan belum terbaca dari Rathan.

Boleh minta waktu sebentar ga?aku nunggu kamu di kantin ujung.di tunggu kehadiran nya.
Hah?mana berani sendiri,apa minta tolong Amara temenin ya?.mungkin ini kesempatan aku untuk bisa bicara sama Rathan.

"Mau kemana Lo zay?" Ucap Zayyaera berbohong kepada Amara

"Gue toilet bentar ya Ra,kebelet banget nih Lo lanjut tidur aja."

"Oh oke,"Amara mengangguk

"Eh? Yakin nih ga mau di temenin,biasa nya Lo takut sendirian."

"Gapapa gue sendiri aja,"

Rathan sudah menunggu Zayyaera di kantin ujung.rathan memegang minuman segar di tangan kiri nya."eh,em-ma maaf ya menganggu zay,"ucap Rathan sedikit kaku

"Gak,gapapa kok,tumben kamu nyuruh aku kesini? Ada hal penting ya,"

"Ini buat kamu tanda terima kasih aku,"Rathan menyodorkan minuman dingin untuk Zayyaera
Gabisaaaaa,hatiku berdebar, please jangan salting dulu please malu zayyaaaa.

"Eh ga usah,emang kenapa kamu berterima kasih?"

"Karena kamu udah bantuin aku nyontek pas ulangan Jumat lalu."

"Oh itu,biasa aja Rathan,kan saling membantu."ucap Zayyaera menahan gugup

"Ini,aku ikhlas sumpah.kalo kamu ga terima aku berhutang Budi."

"Em-ya udah aku terima deh,makasih ya"Zayyaera tersenyum tipis

"Kamu demam ya zayya?"Rathan mengerutkan dahi nya

"Hah,eng-enggak kok,"

"Muka kamu agak merah,kamu kepanasan ya di luar?"tanya Rathan

"Eh a-anu iya kayak nya,di luar panas banget,oh iya aku balik duluan ya ke kelas, makasih banyak atas minuman nya,"

BENANG KUSUT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang