[bab 6]

5 2 0
                                    

"disaat aku menyukai satu bulan,maka beribu bintang terlihat biasa saja di mata ku"

Satu hari sebelum keberangkatan acara kemah,anggota OSIS melakukan rapat terakhir.semua barang dan perlengkapan sudah di rekap.terdapat beberapa tenda yang sudah tertumpuk di atas meja.

"Semua tenda sudah beres,tolong di perhatikan lagi apa apa saja barang yang masih di butuh kan."ucap pak Ary

"Beres semua coach!"seru Arsan seraya mengacungkan jempol

"Masalah keuangan juga beres pak,"sahut Natasya meletakkan beberapa uang lembaran lima puluh ribu di atas meja

"Untuk makanan,nanti akan ada 2 orang perempuan dan 2 laki laki yang akan saya tugas kan untuk membeli nya, Zayyaera dan Natasya yang akan pergi ke supermarket untuk beli bahan bahan nya ya,"

"Eh-ta,tapi pak,mohon maaf Natasya ga bisa pak,soalnya,nanti pulang sekolah Natasya ada les di dekat rumah,"ucap Natasya

"Em-kalau begitu, bagaimana ya."sahut pak Ary

"Pak! Saya aja pak,lagian rumah saya sama rumah zayya Deket."ujar Amara

"Em baiklah,gak masalah.yang laki laki siapa yang mau ikut mereka?"tanya pak Ary

"Arsan,kamu biasa nya kan yang suka jalan jalan?"

"Eh a-anu pak,ga bisa saya mah,ntar sore ada janji mau futsal."ucap Arsan tak enak hati

"Biar saya aja pak,bareng Rathan."remal mengangkat tangan kanan nya

Jantung Zayyaera berdetak cepat,ia merasa ada yang beterbangan di perut nya,jika Rathan ikut maka mereka akan berbelanja bersama.

"Baiklah,7 menit lagi sudah waktu nya pulang,tenda sudah ada enam,alat masak juga sudah tersedia,jangan lupa bawa selimut kalian,karena cuaca sekarang lagi dingin dinginnya,"

"Siap coach!"seru Arsan

▪️▪️▪️

"Gue lagi siap siap nih,Lo udah?"

"Ntar lagi make mascara,"

"Ya elah mara,ntar kalo hujan mascara Lo luntur gimana?hahaha yang ada rekmal lari ngeliat lo mirip siluman"

"Apaan si,mascara gue waterproof okeyy,"
"Gue udah siap zay,cepetann"

"Sibuk banget sih,ntar gue keluar nih."

Zayyaera mematikan sambungan telepon lalu keluar dari pagar rumah, Amara sudah berdiri sambil memotret dirinya beberapa kali,ya Amara memang cewe yang di penuhi dengan selfie,"tidak ada hidup jika tanpa selfie"itu prinsip dari Amara,bahkan sedang melakukan ritual pembuangan saja sempat sempat nya ia mengirim pap selfie nya kepada Zayyaera.

"Oy Mak lampir, ayo."Zayyaera menatap Amara dari ujung kaki sampai ujung rambut

"Kenapa?ada yang salah kah?"tanya Amara

"Lo mau ke mana?huahahaha."Zayyaera tertawa terbahak bahak sambil memegangi perut nya

"Mau belanja lah!! Trus kemana lagi?"

BENANG KUSUT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang