(POV Pak Askar)
Mmmph. Dia hanya diam, mungkin mencoba mencerna apa yang akan kulakukan padanya.Aku memegang kedua pipinya dan mencium bibirnya dengan bibirku. Dia hanya terdiam, sesekali memanggil namaku dalam sela-sela deru nafasnya yang berlomba-lomba dengan deru nafasku. Tanganku kini turun melingkari leher beruratnya, terus kususur ke bahu lebarnya, dan meremas-remas kedua otot bisep di lengannya. Sambil kulumat dan kujelajahi rongga mulutnya, lidahnya kini menyambutku. Kini ia yang menyedot-nyedot lidahku, menderet barisan gigiku, hingga tangannya mulai aktif mengelus-elus punggungku.
Sesaat aku menghentikan ciumanku, lalu memundurkan wajahku.
“Pak Askar, apa maksud semua ini?”
“Apakah ini tesnya?” tanyanya sedikit kebingungan.
“Tentu saja. Kau akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.” kujawab lalu kucium kembali bibirnya lalu kupeluk dan ku jatuhkan dia ke ranjang dengan mendorong dada bidangnya dengan kepalaku.
Aku memposisikan diri di atas tubuh rebahnya, berpangku dengan kedua tanganku di samping dadanya, dan kedua lututku di samping pahanya. Aku melihat dia menghembuskan nafasnya dengan nafsu.
Kutundukkan wajahku hingga dekat dengannya, jenggot lebatku kini bertumpu pada dagunya. Lidahku kujulurkan, tangannya seperti tidak sabar kini menggenggam kepala belakangku dan mendorong turun. Aku hanya tersenyum dan menurut kepada perlakuannya.
Aku dipercaya untuk mengetes saudara baru yang datang ke desa ini, tentu bukan tanpa alasan. Badanku yang besar dan kekar, selain membentuk kharisma tersendiri, aku memiliki kekuatan sihir api, yang kumanifestasikan dalam bentuk pancingan birahi yang cocok digunakan untuk menguji calon petarung desa. Salah satu tanda keberhasilan sihirku ini adalah membuat lawan mainku menjadi lebih bernafsu. Dan hal tersebut bekerja kepada Pak Darmawan yang kekar ini.
Kembali kami beradu lidah dengan hebatnya sambil tangannya sibuk menggerayangi kepala, leher, dan punggungku. Ketika tangannya berada di punggungku, dia menarik tubuhku sehingga aku menindihnya. Sudah kurasakan perlahan demi perlahan kontolnya mengeras di balik celana kecilnya itu.
Plop. Aku melepas cumbuanku dan kulihat mata penuh nafsu Pak Darmawan, aku kemudian menyusuri pipi, menjilati dagu bersihnya, lalu kuendus-endus telinganya hingga ia mendesah. Aku turun ke lehernya, desahannya lebih besar merespon gelitikan jambangku menyentuh lehernya. Tangannya memegangi bahuku sambil meremas-remasnya.
Juluran lidahku kini berlabuh di dada kekarnya, mengiris lipatan kedua buah bidang, dan lekukan ulu hatinya. Lalu kusapukan lidahku ke dada kirinya, puting susunya yang hitam itu kukecup lembut, lalu kujilat dan kumainkan dengan lidahku. Desahannya menggeram ketika tangan kananku memilin-milin puting susu kirinya. Bergantian aku menyedot dan memilin kedua puting susunya itu.
“Ahh, terus pak, aduh nikmatnya…” racaunya ketika seorang pria besar dan kekar ini menyusu kepadanya.
Sambil terus menyusu pada putingnya, aku berusaha melepaskan ikatan celana yang dikenakannya, lalu menyingkirkannya. Aku segera merasakan kontolnya yang tegang di menekan perutku. Usai menikmati dadanya, aku segera turun dan kini batang kontol yang besar itu berada di hadapanku sedang berdenyut-denyut lemah.
.
.
.Sudah terbit full story!
Nikmati keseruan petualangan pak Darmawan dalam cerita "Antara Dua Semesta" hanya di karyakarsa, link ada di bio, happy reading 💪😉
Jangan lupa masukin kode 🎉voucher diskon 9K🎉: SEMESTASEMPTEMBER ✌️
![](https://img.wattpad.com/cover/350838922-288-k944529.jpg)
YOU ARE READING
Antara Dua Semesta
General FictionMenceritakan petualangan dan pengalaman seseorang pria yang berpindah tempat ke dunia lain. Homofobik dilarang masuk!