BAB 14

651 56 27
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Di sebuah ruangan,Anita sepertinya sedang gelisah. Entah kenapa dia jadi kepikiran dengan anak-anak remaja yang datang kemarin. Apalagi dengan anak yang di aku-aku sebagai Seon,
keponakannya. Jelas itu gak mungkin. Keponakannya mati ikut terbakar bersama kedua orang tuanya! Mayatnya jelas dikubur di sebelah orang tuanya! Pasti ada yang salah!

Namun,Anita juga sepertinya gak bisa tenang. Dia gak akan bisa tidur nyenyak kalau belum bisa memastikannya kalau anak itu Seon atau bukan. Ya..dia harus memastikan itu!

"Aku akan menyuruhnya datang. Aku ingat beberapa kebiasaanya. Meskipun hilang ingatan,sebuah kebiasaan gak akan pernah hilang. Itu benar!" Kata Anita.

"Kalau memang anak itu Seon, kali ini aku benar-benar akan membuat dia menyusul orang tuanya. Lihat saja! Kau akan mati dia kali! Huh!"

Tanpa dia sadari ada seseorang yang sedang mendengarkan semua apa yang dia katakan. Tangan anak itu mengepal. Wanita bernama Anita itu memang iblis! Sejak dia masih kecil ataupun sekarang,Wanita itu selalu melakukan hal buruk. Wanita itu buru-buru keluar sebelum nanti putranya mencari.

Harua keluar dari tempat persembunyiannya.

"Dasar wanita licik!" Harua keluar secara diam-diam. Kembali berbaur dengan para pegawai rumah itu dan mulai melanjutkan acara bersih-bersih nya. Setidaknya dia tahu kalau wanita itu sudah punya rencana jahat.

Nicholas menggandeng EJ masuk ke halaman mansion yang ditinggali kakaknya. Tadi pagi kakaknya meneleponnya untuk datang ke rumah. Sepulang kuliah dia baru bisa datang dan sekalian dia membawa EJ.

Saat masuk, Nicholas hanya bisa melihat Zhan yang sedang membawa pot. Sepertinya dia ingin memindahkan bunga yang lama ke pot yang baru.

"Zhan-Ge!" Panggil Nicholas.

Zhan udah hafal sama suara adik tunangannya. Jadi, dia gak noleh cuma nyahut aja.

"Iya. Masuk aja! Udah ditunggu kakakmu!" Sahut Zhan.

"Ih..noleh dulu dong! Aku bawa siapa nih!"

Zhan menoleh seperti yang diminta oleh Nicholas.
Namun,begitu menoleh,dia justru melihat seseorang yang dia kenal. Pot yang dia pegang jatuh dan pecah.

My Own Way ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang