BAB 5

579 58 94
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Pulang nganterin EJ, Nicholas bablas ke Base camp. Ada beberapa anggota inti di sana. Ada Kei,Fuma,Taki sama Jo. Kelihatan dari motornya yang parkirnya jejer-jejer.
Begitu masuk ada Jo,Fuma sama Taki. "Yo!" Sapa Nicholas.

"Kirain Lo balik ke rumah?" Tanya Fuma.

"Tadi sebentar. Numpang makan siang,baru mau tidur keburu di telepon Maki."

"Maki? Kenapa?"tanya Jo.

"Cuma kasih tahu kalau Iju masuk rumah sakit. Phobia dia kumat,terus pingsan di jalan."

Taki mendekati Nicholas.

"Bang,Lo sama cowok yang kemarin pacaran apa gimana?" Tanya Taki. Kepo banget dia tuh. Dari kemarin.

"Gak. Cuma,gak tahu kenapa gue gue pengen deket aja gitu sama dia. Rada kepo sama kepribadian dia yang sok misterius gitu,"jawab Nicholas.

"Pacar-pacar lo nasibnya gimana? Beberapa hari ini Lo cuekin?"tanya Fuma.

"Gak juga. Entar malem pada ngajak jalan."

"Lah? Gimana? Kita malam ini ada balapan loh kalau Lo lupa," sahut Jo.

"Tenang. Gue inget kok. Cuma jalan bentar. Oh iya,Abang gue Minggu depan mau main ke sini."

"Bang Yibo? Gak sibuk apa?"

"Mungkin lagi gak sibuk. Gue ke rumah aja tadi dia lagi leyeh-leyeh,"jawab Nicholas.

"Si Kei mana? Motornya ada kok orangnya kagak ada?" Tanya Nicholas celingak-
celinguk.

"Di ruangannya. Lagi bengong mikirin jodohnya yang jalan sama cowok lain,"sahut Fuma sambil ketawa kecil.

Nicholas main masuk aja ke ruangan tempat Kei lagi leyeh-leyeh di sofa.

"Woi Pak Ketu! Ngapain bengong?"tanya Nicholas.

Kei masih gak lirik Nicholas. Udah bosen lihat muka temennya itu. Dia maunya lihat dede' Heeseung.

"Cara ngelurusin benang takdir gimana sih? Perasaan benang gue sama jodoh,ruwet banget,"jawab Kei asal ceplos sambil lihatin tangannya seolah-olah dia bisa lihat benang merah (benang takdir) di jemarinya.

My Own Way ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang