Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Pak, apakah anda sudah melakukan medical check up lagi untuk nona Lia ? Sepertinya sudah ada perkembangan yang signifikan."
" Belum,, nanti saja." Yeonjun sengaja mengabaikan perkembangan Lia . Dia masih ingin menjadikan gadis kaku tersebut sebagai mainannya, ntah sampai kapan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lia mendengar percakapan itu dengan mata tertutupnya. Dia menangis dalam diam. Lia ingin meminta tolong pada perawat tersebut namun dia keburu pulang dan akan kembali 3 hari ke depan.
Yeonjun sudah selesai menggambar untuk chapter malam ini. Dia tersenyum smirk dan berbaring sambil melihat langit-langit kamarnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Ternyata seru menjadi sutradara untuk hidup sendiri. Ah senangnya." Yeonjun lalu tidur menyamping melihat ke arah Lia .
" Aku sangat membencimu, tapi aku menyukai tubuhmu. Aku harap kau takkan pernah bangun seumur hidup."
Dalam mata tertutup, Lia juga mendengar sumpah serapah Yeonjun , dia ingin sekali bangun dan memukul Yeonjun .
Lia juga mulai curiga dengan permainan Yeonjun yang melibatkan dirinya. Dia memang hampir setiap hari bermimpi dengan Yeonjun dan itu terasa nyata.
