Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tepat pukul 10 malam, Yeonjun mengecek ponselnya, dan ada chapter baru sudah terpublish namun masih kosong.
" Li, webnya sudah ada, tapi masih kosong."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lia yang sedang menahan kantuknya terperanjat dan duduk di dekat Yeonjun . Dia melihat ke ponsel Yeonjun .
" Masih kosong apakah ini berarti gambarnya akan terisi jika kita sudah tidur? "
" Mungkin saja seperti itu sepertinya kita harus mengeceknya sendiri."
" Tapi gue takut Jun. Gue takut kalau ceritanya sesuai dengan apa yang ada di pikiran kita."
" Kalau gitu, gue aja yang tidur, lo begadang dan cek apa yang terlihat di webnya."
" Tidak Jun, gue tadi sore tidur sendirian dan betapa menakutkannya berada di Universe lain tanpa ada satupun manusia aslinya. Bisa saja lo terjebak disana."
Saat ini Lia memang harus menyelamatkan Yeonjun juga, karena mereka satu kesatuan. Kalau Yeonjun meninggal Lia pun otomatis akan meninggal tanpa sebab, begitu juga sebaliknya.
" Jadi gimana sekarang?" Jantung Yeonjun tiba-tiba berdebar mendengar Lia yang mengkhawatirkannya.
" Kita tidur saja, dan nyalakan alarm di pukul 5 pagi. Apapun yang terjadi di universe itu kita harus tetap saling menjaga disaat cerita selesai."
" Kalau gue nyakitin lo lagi gimana?"
" Yang jelas lo gak ngelakuin itu dengan sengaja kan sekarang? Jadi gue anggap kita sedang bermain akting di sebuah film aja."
Yeonjun tersentuh dengan ucapan Lia , dia merasa malu padanya karena dengan sengaja menciptakan sebuah skenario busuk kemarin.
" Baiklah kalau begitu. Mari kita tidur. Lo tidur di kamar saja, gue disini, pintu kamarnya jangan di tutup, gue simpen alarm di tengah-tengah agar kita bisa mendengarnya."
