Chapter 3
Sejak kejadian dimana Leshinn bertemu Natta, Lelaki itu selalu menunggu Natta di tempat dirinya bertemu Natta pertama kali saat sedang akan bekerja. Leshinn sendiri tidak tau dimana rumah Natta dan lebih bodohnya lagi dia lupa menanyakan nomor telepon lelaki itu.
Entah apa yang terjadi pada lelaki itu, Leshinn yang biasanya selesai kerja langsung pulang untuk bermain game, sekarang dia jarang sekali bermain game hanya untuk menemui lelaki manis itu.
"Leshinn"
Sebuah suara membuat Leshinn membalikkan badannya dan menatap orang yang daritadi ditunggu olehnya.
"Ngapain disini? Lu darimana? Pulang kerja atau mau berangkat kerja?" Tanya Natta menatap Leshinn yang asik menatapnya.
"Aku shift malam dan tadinya mau pulang sih abis jalan jalan"
Natta mengernyit heran mendengar penjelasan Leshinn "Terus kenapa lu disini kalau mau pulang?" "Emm— anu.. gue nunggu lu?"
"Itu pertanyaan apa jawaban?"
Leshinn tersenyum mendengar penuturan dari Natta. "Lu sendiri mau kemana? Pulang?" Tanya Leshinn tanpa melunturkan senyumannya. "Iya nih abis jalan-jalan" jawab Natta sambil mengangguk singkat.
"Mau dianter?"
Jujur Leshinn sendiri tidak tau apa yang terjadi dan kenapa tiba-tiba kalimat itu terluncur dari mulut buayanya.
"Okay kalau gak ngerepotin lu. Kapan lagi dapat tumpangan gratis" jawab Natta.
"Gak gratis"
"Ntar nyampe rumah, gue kasih makan pak"
"Dikira Gojek" Leshinn tertawa mendengar penuturan dari Natta lalu berjalan mendekati Natta yang sudah siap di motornya.
"Tawa Mulu lu. Ayo ih, keburu kemaleman"
***
Sesuai perkataan Natta, Leshinn memutuskan untuk mampir kerumah lelaki itu sambil menjalankan aksi PDKT nya dengan Natta. Lelaki itu duduk di meja makan sambil menunggu calon pacarnya yang sedang fokus memasak sambil memainkan handphonenya.
Selesai dengan acara masaknya, Natta langsung menghampiri Leshinn sambil membawa piring berisi makanan untuk lelaki itu.
Leshinn melirik Natta yang duduk disampingnya. Sedangkan oknum yang dilirik menatap Leshinn kesal karena lelaki itu menatapnya seperti orang yang ingin mencabuli dirinya.
"Makan anjir. Natap gue gak bikin lu kenyang, Shin" ujar Natta kesal karena Leshinn hanya menatapnya.
Tidak ada pembicaraan diantara keduanya. Natta yang diam-diam tersenyum sambil melirik Leshinn yang fokus akan makanannya. Leshinn sebenarnya tau Natta sedang menatapnya, hanya saja lelaki itu memilih pura-pura tidak tahu dengan fokus memakan masakan lelaki manisnya itu.
Saat akan menyuap nasi terakhirnya kedalam mulut, sebuah dering telfon menghentikan acara makan Leshinn.
Leshinn mengeluarkan handphonenya lalu menatap kearah layar yang terpampang nama ibu kandungnya. Lelaki itu memilih mengabaikan panggilan itu lalu men-silent kan handphonenya. Natta melirik Leshinn yang hanya menatap datar ponselnya tanpa mau mengangkat orang yang menelpon lelaki itu.
"Kenapa gak diangkat?" Tanya Natta menatap Leshinn yang sedang menghabiskan makanannya. Lelaki itu menggelengkan kepalanya "Ga penting" lalu melanjutkan acara makannya yang tinggal sedikit.
"Makasih Nat, gue jadi ngantuk" ujar Leshinn sambil memberikan piring kosong bekas makanannya pada Natta yang langsung diterima dengan baik oleh lelaki itu.
"Emang lu gak kerja sekarang?"
"Jam berapa sekarang?"
"20.07" jawab Natta yang disambut helaan nafas oleh lelaki itu. "Gapapa ah, bolos sekali gak bakal ditendang dari kerjaan"
Natta hanya mendengus lalu memilih membawa piring kotor kearah dapur tanpa mau mencucinya. Lelaki itu memilih masuk kamar lalu melirik Leshinn yang tiba-tiba sudah terbaring dikamarnya.
Sejak kapan lelaki ini tau kamarnya? Pikir Natta.
"Gue gak tau kalau ini kamar lu" ujar Leshinn memecahkan lamunan Natta yang sedang melamun menatapnya. Natta tidak menjawab lalu memilih ikut berbaring disamping lelaki itu.
Leshinn mendekati Natta yang sedang memunggungi dirinya. Natta melirik Leshinn dengan tatapan horor saat lelaki itu malah memeluknya "Ngapain? Lepas anjir . Sempit tau"
"Gamau~ gue mau tidur sambil meluk lu~" Ujar Leshinn tersenyum membuat Natta menahan kesal.
"Awas aja lu kalau aneh-aneh sama gue pas tidur, Gue tendang langsung lu" Ancam Natta saat Leshinn memeluknya dengan semakin erat.
Muka Leshinn soalnya muka om om cabul kalau kata Natta makanya Natta takut Leshinn aneh aneh pas mereka tidur.
.
.
.
Tbc
Hope you like and enjoy my story guys~~
Ditunggu feedback-nya.
Gunakan kata-kata yang baik dan bagus jika punya kritik dan saran.Jumat, 8 September 2023 (Kaltim)
01.13 WITA
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Game (MileApo fanfiction)
Historia Corta(bxb! if you homophobic, dni!) (mileapo lokal vers) (short story - non baku - comedy - harsword) (dilarang menjiplak karya tulis seseorang!) Apa jadinya jika seorang laki-laki Gamer punya pacar? "game terus! sebenernya yang jadi pacarmu ini aku atau...