Hari Minggu adalah hari dimana, untuk seorang LIENA HELEINA NISCALA beribadah. Seorang wanita baru saja keluar dari tempat ibadahnya, wanita yang memiliki kulit putih bersih, bulu mata nan lentik. Jangan lupakan rambutnya yang sedikit pirang bergelombang, menambah kesan kecantikannya.
Salah satu murid SMA Sanusa, menempati kelas sebelas IPS satu, dia memiliki dua orang sahabat baik. LIENA HELEINA NISCALA, mempunyai sifat ceria, kadang sedikit barbar, pede tingkat dunia. Sifatnya tergantung mood nya. Biasa di panggil dengan sebutan Alin. Kenapa bukan Lien?, Karena mungkin itu sebutan mengejek bagi dirinya.
***
"Raya, liat tugas lo dong. Gue lupa buat hehe..." Pinta Alin pada wanita di sampingnya.
Wanita yang dipanggil Raya itu menoleh, Alin mengembangkan senyum tak berdosa nya.
"Lupa buat, atau emang males buat" sindir Alesha, wanita yang duduk tepat di depan Alin.
Wanita berambut sebahu itu, mengeluarkan buku tulis miliknya, lalu memberikannya pada Alin.
Alin dengan tangan lebar, menerima buku itu. "Terima kasih Ales cantik."
Wanita di depannya, hanya menatap malas. Lalu kembali fokus terhadap ponselnya.
"Lin, kok bisa telat tadi?" tanya wanita yang duduk di samping nya.
"Ada kejadian ray, lo lihat kaki gue bengkak." Tunjuk Alin pada pergelangan kakinya.
"Kok bisa?" tanya Alesha, yang juga mendengar.
"Tadi ada yang hampir nabrak gue, gue kaget terus jatuh. Tapi gue gak sadar kalau kaki gue terkilir. Terus orang itu minta maaf ke gue. Di detik itu juga, kaya nya gue suka sama dia aaaaa. Eh tapi gak di detik itu juga sih, soalnya ini mah udah lamaaaa...." Jelas Alin, diakhiri jeritan manjanya.
Raya dan Alesha menatap Alin aneh.
"Dan yang paling apanya, ternyata dia ketos yang selama ini gue crush -in" sambung Alin.
Raya dan Alesha lagi-lagi menggeleng kepala heran.
"Jadi lo telat gara-gara dia, terus lo minta tanggung jawab nya gak?" tanya Alesha.
Alin terkekeh pelan. "Dia panik cuy, terus suruh gue kerumah sakit, nah habis itu, gue kan gak mau. Terus di kebingungan."
Raya menoyor pelan kepala Alin. "Ini mah elunya yang goblok lin, disuruh kerumah sakit malah gak mau."
"Selama ada kesempatan, ya digunain dong. Gue minta dia anterin gue ke sekolah, jadi tadi gue boncengan sama dia aaaaaaa" teriak Alin antusias.
Alesha mengusap kening Alin pelan, "pantes, demam ternyata"
"Goblok kok di pelihara, tuyul noh di pelihara biar kaya."tutur Raya.
Alin menghiraukan kedua sahabatnya, dirinya melanjutkan kesibukannya kembali, yaitu menyalin tugas milik Alesha.
***
Bel istirahat menggema diseluruh penjuru SMA Sanusa, semua murid berbondong-bondong untuk menuju kantin. Begitu juga dengan ketiga wanita ini.
"Lin, buru cepet. Keburu batagor habis njir" tutur Alesha.
Kini Alesha dan Raya, tengah menunggu Alin yang tengah membuang hajat.
"Iya iyaa, udah siap nih." Ujar Alin, dari dalam kamar mandi.
"Udah ayo...." Ajak Alesha antusias.
Alin mengikuti kedua sahabatnya santai, dirinya fokus terhadap ponsel yang dimainkan nya. Dan tidak menyadari, bahwa dua sahabatnya berhenti jauh di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alien
Teen Fiction"Kita itu beda lin, jangan paksain ya. Gue gak mau ambil lo dari tuhan lo." Ujar Aqil, pada wanita yang tengah menatapnya sendu. "Gak ada yang bisa ngalangin qil, walau tembok kita tinggi. Gue mau lo jadi cowo gue" jawab wanita itu. "Itu mau lo, buk...