11

171 20 5
                                    

Hari ini kembali seperti bagaimana hari biasanya berjalan, Nalapraya harus pulang, dan tentu saja Jamanika kembali sendiri di rumah karena Hardinata yang harus bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini kembali seperti bagaimana hari biasanya berjalan, Nalapraya harus pulang, dan tentu saja Jamanika kembali sendiri di rumah karena Hardinata yang harus bekerja.

Pagi tadi Mavian mengabari bahwa akan datang berkunjung bersama Alsaba, maka di sinilah Jamanika sekarang berbelanja beberapa cemilan dan bahan masakan untuk menjamu keduanya siang ini.

Jamanika kini membawa mobil, Jamanika takut repot seperti kemarin, ia takut kerepotan membawa banyak barang belanjaan dengan cuaca panas terik yang membakar kulit. Beruntung waktu itu ada Marvel.

Ah ngomong-ngomong soal Marvel kemana pria itu? Sudah lama sekali dan belum ada berkunjung kerumah seperti yang pria itu ucapkan waktu lalu.

"Adek mau yang itu?" Jamanika menolehkan kepalanya saat pendengarannya mendapati suara, saat menoleh netranya mendapati dua anak laki-laki yang sedang berbincang di depan etalase berisi makanan manis. Terlihat tangan yang lebih kecil menggenggam sepotong kue cokelat. Kakak-beradik?

Bisa Jamanika lihat kalau yang lebih kecil mengangguk dan membuat sang kakak menatap bingung bergantian pada kue itu dan beberapa lembar uang di genggaman tangan kecilnya.

"Eumm maaf ya adek, uang kakak gak cukup kalau beli yang itu. Adek mau roti krim aja?" Ucap yang lebih tua menghadirkan gurat sedih di wajah sang adik. Jamanika yang kini mengerti permasalahannya tersenyum dan melangkah menghampiri keduanya.

"Halo? Mau kue cokelat?" Jamanika berjongkok menyelaraskan tingginya dengan kedua anak laki-laki itu. Keduanya terlihat terkejut menatap padanya membuat Jamanika terkekeh, sangat menggemaskan.

"Suka kue cokelat?" Tanya Jamanika pada yang lebih kecil, tangannya mengusap pipi berisi milik anak itu yang di balas anggukan serta kepala yang menunduk malu.

"Hari ini jarreth ulang tahun, jadi aku menggunakan uang tabunganku untuk membelikan jarreth kue." Yang lebih besar memandang Jamanika.

Ulang tahun ya? "Ambil sebanyak yang kalian mau, kakak yang traktir." Keduanya lantas menoleh menatap ragu pada Jamanika, Jamanika pun membalas dengan anggukan dengan senyum yang masih bertahan di belah bibirnya.

"Tapi kak? uang kami gak cukup." Kakaknya menunjukkan uang di genggaman tangannya, Jamanika pun menggenggam tangan itu dan berdiri, satu tangannya kini mengusap rambut bocah lelaki itu sayang.

"Simpan uangnya untuk di tabung, kakak yang akan bayar. Ambil semua yang kalian mau." Ucap Jamanika menghadirkan senyum yang terbit di kedua wajah polos itu, keduanya memekik girang dan mengambil masing-masing satu kue cokelat dan menyodorkannya pada Jamanika.

"Hanya itu? Ambil lagi untuk di bawa  pulang." Keduanya kembali mengangguk dan mengambil kembali dua potong kue yang sama, Jamanika pun dengan inisiatif mengambil beberapa potong kue dengan rasa yang berbeda dan membawa satu loyang besar kue dengan topping keju dan strawberry yang memenuhi permukaan kuenya.

TERTAWAN HATI : HAJEONGWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang