14

132 15 2
                                    

"Juan kamu jangan lari!" Beberapa anak terlihat sedang bermain di halaman rumah dengan rumput yang mengalasi, mereka berlarian dan beberapa bermain dengan tawa riang yang memenuhi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Juan kamu jangan lari!" Beberapa anak terlihat sedang bermain di halaman rumah dengan rumput yang mengalasi, mereka berlarian dan beberapa bermain dengan tawa riang yang memenuhi.

Hari sudah siang dimana terik matahari sedang panas-panasnya, namun itu semua tidak menghentikan mereka bahkan ketika sudah di peringati untuk istirahat makan dan tidur siang.

Sedang seorang pria kini tengah duduk di bawah pohon rindang tersenyum memandangi bagaimana masa kecil terlihat begitu menyenangkan.

Ingin sekali kembali ke masa itu.

Sampai lamunannya tersadar ketika sebuah tangan menggenggam tangannya, menoleh dan mendapati wajah yang tersenyum dengan tangan mungil yang menyodorkan sepotong kue kering ke arah mulutnya.

Ia lantas tersenyum dan membuka mulut untuk menerima suapan dari si kecil.

"Enak?" Tanya yang lebih kecil di balas anggukan.

"Kakak suka?" Tanyanya lagi memastikan yang lagi-lagi di balas anggukan dengan senyuman.

"Kakak harus sering main kesini, ibu sering membuat banyak kue." Ucapnya sambil memakan kue kering di genggamannya.

Sedangkan Jamanika hanya tersenyum dan kembali memandangi bagaimana bahagianya anak-anak itu bermain.

Ya, Jamanika kini berada di kediaman Benaya dan Jarreth. Masih ingat dua anak manis yang kemarin menghabiskan waktu dengannya? Jamanika kini kembali ke tempat keduanya yang sebelumnya ia kira rumah yang mana ternyata adalah sebuah panti asuhan.

Jamanika tak tau lagi harus kemana untuk menghilangkan segala perasaan gundah dan perih pada hatinya, ia tak mungkin mendatangi Alsaba dan Mavian perkara hal yang tidak atau belum ia tau sampai ke akar, jadi tanpa pikir panjang Jamanika berlalu pergi menuju kediaman dua anak itu setelah ia mampir untuk membawa beberapa buah tangan.

Jamanika terkejut ketika ia berkunjung dan mendapati seorang anak yang asing menghampiri dan membukakan pintu untuknya. Membiarkannya masuk lalu berlalu untuk memanggil seseorang yang ternyata adalah seorang wanita paruh baya yang merupakan pengelola panti.

Jamanika mengenalkan diri dan memberitahukan maksud kedatangannya kemari dan saat itu juga wanita yang memiliki nama Maria itu tersenyum dan mengucapkan terimakasih padanya.

Saat itu juga ia tau bahwa tempat ini adalah sebuah panti asuhan yang mana menjadi rumah bagi anak-anak kurang beruntung seperti Benaya dan Jarreth.

Bahkan Maria sampai memeluk Jamanika untuk sebuah ucapan terimakasih karena kebaikan hatinya kemarin hari membawa begitu banyak bahagia bagi anak-anak.

Tentu saja banyaknya hadiah yang ia belikan kemarin untuk Benaya dan Jarreth adalah sebuah alasan, dimana ketika kepulangan keduanya mereka begitu saja memberikan semua hadiah itu pada ibu panti yang mana semua anak juga menikmati dan merasakan bagaimana lezatnya makanan-makanan manis yang Jamanika berikan.

TERTAWAN HATI : HAJEONGWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang