08

607 35 8
                                    

Pagi ini giselle kembali duduk termenung seperti kemarin malam sambil menggenggam erat handphonenya. ia kembali memikirkan semua isi dari pesan yang tidak ia ketahui siapa pengirimannya. wanita itu juga tampak sedih karena bentakan yang mark berikan padanya beberapa jam yang lalu sebelum pergi kekantor. mark membentakknya hanya karena giselle terus menanyakan kebenaran pesan itu.

"Sebenarnya apa yang mark sembunyiin".

" dia anehh banget hari ini "
gumamnya sendiri lalu kembali membaca pesan anonim yang baru saja dikirim itu.

" kayaknya emang aku sendiri yang harus cari tau tentang semua ini " gumamnya bergegas pergi meninggalkan rumah. tujuannya adalah rumah karina. Mengapa rumah karina? Karena giselle berniat untuk menanyakan prihal tentang masa lalu mark pada Jeno yang notabenya adalah teman mark dan pasti ia tahu tentang masa lalu mark meskipun itu sedikit

"Tumben banget lo dateng gi" ucap karina tersenyum bingung menatap giselle

"Gue kesini nyari Jeno rin "

"Yah,lo salah waktu gi harusnya lo dateng itu malem.jeno kalo pagi mah kekantor gi, emang kenapa sih "

"mmm..ini tentang masa lalu mark rin" ujar giselle menunduk

"Emang kenapa? "

"Gue dapet pesan anonim rin yang isinya tentang mark semua , tentang masa lalu mark. Tapi gue gak tau harus percaya apa nggak soalnya gue belum ada buktinya rin "

"Coba gue liat dulu pesannya, belum lo hapus kan gi " ucap karina sambil mengulurkan tangganya

"Nih rin coba deh lo baca " giselle memberikan Handphonenya pada karina

"Wah, ini juga gue bingung harus percaya apa nggak, lo udah tanya ke mark "

Giselle hanya menggeleng "pas gue mau nanya dia malah marah marah rin. Padahal beberapa waktu yang lalu gak gitu "

"Mon maaf ya sell,gue gak bisa bantu. Gue saranin lo tanya aja ke jaemin atau pun haechan setau gue ya mark lumayan deket sama mereka juga "

"Iya deh rin nanti gue coba, kalo gitu gue balik dulu ya "

"Iya hati hati ya gi "

Dengan segera giselle meninggalkan kediaman karina-jeno, wanita itu melajukan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi dan hal itu membuat ia nyaris menabrak seorang anak kecil yang sedang berjongkok dijalanan sepi itu tepat didepan mobil giselle. ia yang melihat itu langsung saja turun dan mendekati anak itu.

"Kamu gapapa nak" ujarnya mengelus surai coklat anak kecil itu

"Gapapa kok, cuman kaki lily jadi keseleo dia gak bisa jalan normal tante" ujar gadis itu polos dengan netral coklat yang sangat ia kenali.

"Kaki kamu keseleo ya, sini biar tante obati " ujarnya memegang tangan mungil itu

"Bukan kakiku tapi kaki lily " gadis itu menunjukkan kucing berbulu putih yang ia peluk dari tadi.

"Oh.. Jadi namanya lily"

"Iya, namanya lily "

"Yaudah kalo gitu rumah kamu dimana biar tante anterin terus nanti lily-nya biar diobati "

"Rumah lily disana, lily tinggal sama nenek kakek"tunjuk nya pada rumah yang tak terlalu besar disebrang jalan

" oh yaudah kalo gitu ayo naik biar tante antar kerumah "giselle menuntun gadis kecil itu memasuki mobilnya, lalu sampai dirumah gadis itu

" makasih ya tante cantik, oh iya nama aku elea "

"Nama tante giselle sayang"

"Elea masuk dulu ya, lily-nya biar nenek aja yang obatin tante pulang aja , bye" gadis itu melambai lalu masuk kedalam rumahnya .

Giselle kembali melakukan mobilnya menuju rumahnya, ada sedikit rasa kecewa dihatinya karena ia tak bisa mencari tahu tentang kebenaran pesan itu tetapi entah mengapa saat melihat Elea ia merasa tidak asing dengan wajah itu. Mirip seperti orang yang dikenalnya.

Ia pikir tidak akan ada lagi masalah yang menimpanya dan rumah tangga nya tapi apa ini? Mengapa ada hal jengkel baru yang membuatnya kebingungan.

               ───────────────

Pesan demi pesan terus saja datang tetapi mark tak pernah mau menjawab pertanyaannya. sudah 2 minggu keadaan keduanya begini, membingungkan tak seperti beberapa waktu yang lalu dimana mark seperti benar benar tulus pada giselle tetapi sekarang ketulusan bahkan tak nampak lagi, padahal baru beberapa hari mereka rampak manis sekarang malah seperti perang Dingin yang pasti mark lah yang memulainya.

Dan selama 2 minggu itu mark jarang pulang , dan giselle tak tahu kemana pria itu pergi, ia juga sering melihat suaminya membeli mainan online, awalnya ia pikir mungkin untuk anak temannya ataupun mark ingin mengumpulkan mainan untuk anak mereka nanti. tapi pemikiran nya tentang itu salah tidak ada mainan yang disimpan mari atau pun ia berikan pada anak temanya. Ia tak seberani itu untuk menanyakannya pada mark, takut jika pria itu mengamuk seperti kemarin dan berujung ia yang menangis dan sakit hati atas sikap lelaki itu .

Kini giselle berasal dikediaman ibunya dia benar-benar merasa sakit hati jika terus menerus dirumah mark jadi ia putuskan untuk berada dirumah ibunya selama beberapa hari sampai ia menemukan kebenarannya
dan sedari tadi ia hanya melamun tak berniat mencari kegiatan lain menghiraukan panggilan sangat ibu disampingnya.

"Gi.. Kamu ada masalah apa nak, cerita sama mami mami dengerin kok sayang "ucap yuri lembut sembari mengelus kepala putrinya

" mi salah ya kalo aku curiga ke mark soal pesan itu , walah ya kali aku tanya dia "tanya giselle mata sudah berkaca kaca

" gak salah kok sayang mami juga udah tanya sama mertua kamu mereka bilang mark gak pernah punya hubungan sama perempuan lain bahkan sampe punya  anak dari perempuan lain kan kamu tau sendiri dia cuman dekat sama mina "ucap yuri lembut .

" tapi mi, kita gak tau gimana masa lalu nya ma, "

"Iya sayang mami tau nanti mami sama mama bantu deh nanyain sama mark mungkin dia lagi banyak pikiran dikantor makanya responnya gitu " yuri mencoba menyakinkan giselle sambil mengusap punggungnya lembut.

"Giselle pisah aja ya mi sama mark" tiba-tiba giselle mengucapkan kalimat itu sontak membuat yuri melotot

"Kamu apa apaan sih gi, gk kamu gila ya gimana perasaan anak kamu kalo tau mama sama papanya pisah masa ia kamu mau anak kamu tinggal disana sini karena kalian bedua udah pisah, kamu itu dibesarin dari keluarga yang utuh begitu juga sama mark jadi anak kamu juga harus gitu gi, apaan sih mikir gitu " ucap yuri

"Tapi mi, gigi capek mi kalo gini gini terus mi, gigi capek mi hiks.. " tangis giselle seketika pecah hatinya benar-benar sudah tak tahan lagi dengan hubungan ini . Rasanya ia ingin pergi saja dari mulai bumi jika terus menerus begini





Halo aku balik lagi nih
Gimana?
Maaf  ya  udah lama nunggu
Maaf juga soalnya aku ngilangnya lama banget

Bye..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Husband  │MARKSELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang