tattooed heart '06

796 92 5
                                    

"Aku ke sini untuk menawarkan sebuah tattoo padamu, yang dibuat dari mulutku, lalu mengukirnya indah pada tubuhmu", ucap pria itu.

"Huh? Apa maksud anda, Tuan?", tanya Jake kembali bingung.

"Hahaha, aku bercanda. Aku ke sini ingin membuat tattoo.", ucap pria itu yang ditanggapi tawa canggung oleh Jake.

"Ah, baiklah. Silakan dipilih anda mau desain tattoo seperti apa, Tuan.", ucap Jake lalu memperlihatkan seluruh desain tattoo miliknya.

Lama terdiam, Jake akui pria ini sangat tampan. Candaan di awal yang keluar dari mulut pria ini padahal jika itu serius, mungkin Jake akan terlarut dalam pikirannya.

Pikiran dan tubuhnya, jauh lebih jujur tubuhnya. Hanya orang bodoh yang menolak tawaran pria tampan seperti ini, pria ini semacam memiliki sihir yang membuat siapapun yang bersitatap dengan manik kelamnya menjadi terlena.

Tawaran surga yang dipancarkan dari manik kelamnya tentu bukanlah sebuah lelucon. Bahkan saat fokus seperti ini saja, Jake dengan susah payah meneguk kembali air liurnya.

Ethan sadar, Jake sedaritadi memperhatikannya. Namun, dia abaikan. Ethan hanya ingin melihat seberapa jauh rasa penasaran Jake.

Sial, Ethan sebenarnya tidak bercanda. Pertemuan pertama ini membuat Ethan harus menahan beberapa hal dari pikiran kotornya. Mereka hanya berdua, di dalam sini, berdua, pikirkan kemungkinan terburuknya ... atau harus ku sebut jalan menuju surga?

"Mungkin aku akan memilih ini.", ucap Ethan yang membuat Jake tersadar dari lamunannya.

Sialan, mereka kembali bersitatap. Tawaran surga itu ... tegangan seksual yang terjadi di antara mereka.

"Eh, ah, iya, Tuan. Untuk desain ini, kami memiliki beberapa motif. Silakan pilih mau motif yang mana atau anda memiliki request sendiri?", tanya Jake sambil menahan malu. Tuan ini ternyata sadar sedang dia perhatikan...

Desain tattoo yang dipilih Ethan adalah tattoo elang. Motif sayap elang ini memiliki banyak pilihan. Elang melambangkan kuat, cepat, dan hebat. Elang juga dikenal sebagai simbol kegagahan dan semangat juang.

"Hm, motif biasa saja."

"Baiklah, Tuan. Di bagian mana anda ingin ditattoo?", tanya Jake.

"Di sini.", ucap Ethan sambil menunjuk dadanya.

Sial, Jake mengumpat dalam hati. Pria ini ... sengaja kah? Tattoo di dada itu kan harus lepas baju dulu...

"Oke ... kalau begitu silahkan anda lepas dulu kemeja anda lalu berbaring pada kursi ini.", ucap Jake sambil menunjuk kursi tempat pelanggannya membuat tattoo.

Selagi Jake mempersiapkan alat-alatnya untuk mentattoo, Ethan sudah selesai dengan acara lepas melepas pakaiannya. Jake melihat itu, dia terdiam. Ethan dengan smirk kecilnya, sialan, harus seberapa banyak Jake mengumpat kali ini.

Menit demi menit berlalu, dan tattoo Ethan pun sudah setelah digambar oleh Jake. Akhirnya, Jake dapat bernapas lega. Setelah beberapa menit dia habiskan dengan menahan napas karena demi apapun, Ethan menatapnya dengan tatapan yang tajam seolah dapat menembus kepalanya.

"Baik, sudah selesai, Tuan...", ucap Jake lalu dia beranjak pergi dari tempat itu kembali ke kursinya. Sial, jantungnya mau copot...

"Heeseung. Panggil aku Heeseung. Terima kasih, tattoo gambaranmu sangat indah.", ucap Ethan sambil tersenyum lalu menyusul Jake dan mendudukkan dirinya di kursi pelanggan yang biasa berkonsultasi.

"Ah ... iya, Heeseung. Sama-sama, aku senang jika kamu puas dengan hasil karyaku.", ucap Jake lalu mereka berdua menyelesaikan transaksi.

Karena hari sudah cukup sore dan Jake rasa hari ini sudah cukup karena demi apapun, melayani Heeseung membuat jantungnya berdetak cepat. Setelah Heeseung pulang, mungkin dirinya akan menutup studio ini.

tattooed heart [heejake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang