Setelah mendapat ijin daripada Naura, Jevano terus membawa Nata pergi keluar untuk bermain bersama teman temannya mumpung mereka juga berencana untuk hangout.
Ah ya, tentang hubungan keduanya yang kian membaik itu para teman teman Jevano belum mengetahui akan hal itu karena Jevano berniat ingin diam diam dahulu.Jevano dan Mata berangkat menggunakan motor milik Jevano. Sudah lama mereka tidak naik motor bersama dan itu membuatkan Nata jadi kangen berat lalu mengeratkan pelukannya pada Jevano. Jevano yang merasakan pelukan Nata semakin erat pun tersenyum dibalik helm yang dipakainya.
"Kenapa tadi erat bener peluknya?"
Tanya Jevano pada Nata sembari melepaskan helm yang dipakai oleh Nata. Helm itu Jevano beli khas untuk Nata dan hanya Nata yang bisa memakainya."Kenapa nggak Sudi aku peluk? Yaudah nggak bakal aku peluk lagi."
Ujar Nata enteng."Ih sayang nggak gitu lho. Aku nanya yang baik lho."
Ujar Jevano."hehe enggak kok. Aku cuman kangen naik motor kayak gini bareng kamu. Makasih ya udah berjuang."
Ujar Nata sembari tersenyum manis ke arah Jevano. Jevano yang tidak tahan akan kegemesan akan gadisnya itu pun memeluk Nata."Iya sayang sama sama. Ih lucu banget kamu tau. Aku jadi gemas."
Ujar Jevano sembari mengusap surai hitam Nata."Oh ya kita ngapain kesini No?"
Tanya Nata sembari berjalan masuk bersama dengan Jevano ke dalam mall."Mau main terus beli baju buat pergi nanti."
Jawab Jevano sembari menggandeng tangan Nata. Nata kaget lalu menatap ke arah Jevano."Kok pegangan sih?"
Tanya Nata kaget."Kenapa? Emangnya nggak boleh aku gandengan sama pacar aku sendiri?"
Tanya Jevano balik sembari menggenggam tangan mungil Nata."Nggak aku kaget aja."
Ujar Nata."Kayak nggak biasa kamu mah. Yuk masuk."
Ujar Jevano lalu membawa Nata masuk ke dalam sebuah kafe."Ehh tapikan kita udah makan no?"
Tanya Nata lagi karena Jevano membawanya ke dalam kafe sedangkan keduanya sudah kenyang sedari dari rumah tadi."Kita minum dulu bareng temen temen aku, ya?"
Pinta Jevano dan Nata membeku. Ia belum siap untuk berhadapan dengan mereka berenam seperti dulu dulu karena ia takut jadi canggung.Melihat Nata yang tiba tiba berhenti, membuatkan Jevano mengernyit heran.
"Kenapa sayang?"
Tanya Jevano."Emm kamu aja deh. Aku tunggu diluar aja ya?"
Pintanya namun Jevano tetap membawanya bersama."No aku nggak mau."
Tahan Nata lagi."Kenapa sayang? Emangnya kenapa sama teman teman aku, hmm?"
Tanya Jevano untuk kesekian kalinya."Aku takut canggung aja nanti."
Ujar Nata sembari menundukkan kepalanya.
Jevano yang mendengar itu pun terkekeh. Haii, ada ada saja pacarnya ini."Ngapain canggung? Udah act cool aja. Bayangin kayak dulu dulu, okay?"
Pesan Jevano dan akhirnya Nata pasrah. Jevano menggandeng tangan Nata kembali lalu keduanya menghampiri teman teman Jevano yang sudah ada menunggu Jevano. Yaiyalah, mereka aja nggak tau kalo Nata bakal ikut sekali.Melihat kedatangan Jevano bersama Nata membuat semuanya terdiam dan perlahan mengembangkan senyuman mereka.
"Nata?"
Sapa Helga saat melihat Nata datang bersama Jevano. Nata hanya tersenyum kikuk melihat mereka yang terlihat teruja akan kehadiran Nata. Soalnya mereka suka ngumpul bareng Nata karena ngobrol bareng Nata itu seru dan termasuklah berteman dengan Nata.