Jam istirahat sudah berakhir sedari tadi. Nata memilih untuk ke rooftop daripada duduk dikelas karena kelasnya sedang jamkos. Guru guru pada rapat dan pelajar dibenarkan pulang jika ingin pulang tapi nata memilih untuk atau sedangkan Jeffrey dan Ghaffarra udah balik duluan.
"Kemana Jev?"
Tanya Chandra pada Jevano yang beranjak ingin pergi."Ke rooftop."
Jawabnya dan semuanya hanya mengangguk faham.Sesampai Jevano di rooftop, ia melihat seseorang sedang berdiri diatas beranda rooftop sembari menatap ke arah bawah.
"Nata!"
Dengan kecepatan kilat, Jevano berlari lalu menarik tubuh Nata sehingga jatuh ke dalam pelukannya."Aduh"
Ujar Nata saat keduanya terjatuh di lantai."Kamu nggak pa pa?
Tanya Jevano."Lu kenapa sih?"
Tanya Nata menatap Jevano heran."Ya kamu yang kenapa? Kenapa berdiri disitu? Mau bunuh diri?"
Tanya Jevano."Bodo, ngaco lu. Gua nggak bunuh diri."
Ujar Nata lalu berdiri lagi."Maaf, sakit ya?"
Tanya Jevano lagi."Nggak pa pa. Ngapain elu kesini?"
Tanya Nata."Nyariin kamu. Kamu nggak pa pa? Udah nggak marah lagi sama aku?"
Tanya Jevano."Gua nggak pa pa. Dan gua nggak marah Ama lu. Gua males aja ketemu Ama lu."
Jawab Nata jujur lalu mendudukkan dirinya dibangku yang ada disana.Jevano ikut duduk disamping Nata dan menatap ke arah yang sama dengan arah tatapan Nata.
"Ngapain elu muncul lagi?"
Tanya Nata tiba-tiba membuatkan Jevano menatap ke arahnya."Aku mau kita balik lagi seperti dulu."
Jelas Jevano."Tapi gua nggak mau. Gua udah terbiasa nggak ada elu. Dan elu harus sama. Terbiasa tanpa gua."
Balas Nata."Nggak Nata, aku nggak bisa. Cukuplah aku menanggung rindu selama 2 tahun ini. Aku tidak mau jauh lagi dari kamu Nata. Nata, boleh aku jelasin ke kamu dan kasih aku peluang untuk perbaiki hubungan kita?"
Pinta Jevano sembari memujuk Nata."Jevano kita nggak ada apa apa hubungan."
Ujar Nata untuk kesekian kalinya."Kita belum putus asal kamu tau. Dan aku mau jelasin kenapa aku ninggalin kamu. Tapi kamu harus dengerin aku dan jangan potong ucapan aku."
Pinta Jevano dan Nata hanya mengangguk. Tidak guna juga ia gengsi, perasaanya pada Jevano masih sama hanya saja ia tidak ingin perkara sama terulang kembali. Dan soal perasaannya pada Jeffrey itu baru saja tumbuh namun tidak sekuat rasa cintanya pada Jevano karena Jevano Baskara adalah cinta pertamanya."Pertama aku ingin minta maaf karena aku ninggalin kamu begitu aja dan pergi tanpa kabar selama 2 tahun. Aku selama ini ada di UK, belajar di sekolah khusus laki laki. Papa aku paksa aku untuk sekolah disana dan tinggalin kamu. Awalnya papa aku nggak suka hubungan kita dan berniat ingin jauhkan aku dari kamu tapi aku nggak mau. Dan akhirnya papa aku buat kesepakatan dengan aku. Kalo aku bisa habiskan 2 tahun disana tanpa berhubungan dengan kamu, papa aku akan biarkan aku untuk ketemu sama kamu lagi. Pelbagai cara aku coba untuk hubungi kamu tapi nggak bisa. Ponsel aku disita, gadget aku dihadkan dan aku bahkan tak bisa menulis surat untuk mu. Aku benar benar minta maaf, Nata. Tapi ini saja yang aku mampu buat untuk memperjuangkan hubungan kita. Aku tidak mau hilang kamu tapi keadaan memaksa aku untuk jauh daripada kamu sebentar. Nata, kamu mau maafin aku? Aku janji aku nggak bakal pergi lagi dan kita bakal balik lagi seperti dulu."
Perjelas Jevano panjang lebar pada Nata. Nata menitiskan air matanya. Jadi selama ini Jevano bermati-matian seperti dirinya menahan rindu? Nata tidak tau akan hal itu. Ia pikir Jevano sudah pergi meninggalkannya dan mungkin sudah dijodohkan tapi itu sebaliknya.Melihat Nata yang menangis itu pun membuatkan hati Jevano lemah. Ia menarik tangan Nata lalu membawanya ke dalam pelukan hangatnya.
"Shh shh.. maafin aku ya? Aku janji nggak bakal tinggalin kamu lagi. Aku janji."
Ujar Jevano sembari mengusap surai hitam milik Nata."Nata, kamu maafin aku kan?"
Tanya Jevano lagi pada Nata yang sudah tenang. Nata menatap ke arah Jevano lalu memeluk tubuh kekar milik laki-laki yang ia rindukan itu."Iya gua maafin elu."
Ujar Nata."Kok lo-gua? Aku-kamu!"
Tegas Jevano. Nata terkekeh. Masih saja sifat manja laki laki itu.Hujung minggu.
Nata tidak tau ingin berbuat apa. Mamanya sedang sibuk diluar negara menguruskan kerjanya sedangkan Nata duduk di rumah sendirian.Sedang bosannya, Nata terpikir untuk membuat Hwachae, minuman asal Korea yang dibuat daripada buah buahan dan dicampur dengan air soda.
Ditengah kesibukan Nata membuat Hwachae nya, tiba-tiba ada yang menekan bel rumahnya. Nata beranjak membasuh tangannya lalu membuka pintu rumahnya.
"Selamat siang nona cantik, saya datang membawa makanan untuk kita makan bersama."
Ucap laki-laki yang datang bersama dengan kantong plastik berisikan makanan yang telah ia belikan. Jevano, kini berada di depan pintu rumah Nata.Ah ya, hubungan keduanya sudah membaik. Nata bersetuju untuk kembali seperti dulu namun dengan lembaran baru dan Jevano dengan senang hati mengiyakan.
"No, kamu tau darimana rumah aku?"
Tanya Nata kaget saat menemui Jevano di hadapan rumahnya."Ya taulah! Kan aku tetangga kamu doang."
Ujar Jevano sembari menunjuk rumahnya yang ada disamping rumah Nata.
Nata menatap ke arah Jevano jenuh. Jadi selama ini Jevano tetangga baru nya? Kenapa ia tidak mengabari Nata langsung."Udah jangan cemberut dong sayang. Aku bawain kamu pizza sama spaghetti kesukaan kamu lho. Boleh aku masuk?"
Tanya Jevano dan Nata membenarkannya untuk masuk.Jevano pun masuk lalu berjalan ke arah dapur Nata bersama dengan empunya rumah.
"Kok sendiri? Mama kamu mana?"
Tanya Jevano."Outstation."
Jawab Nata sembari menuangkan air untuk Jevank minum."Kamu bikin Hwachae ya?"
Tanya Jevano saat melihat diatas meja dapur Nata terdapat satu mangkuk besar yang berisikan Hwachae buatan Nata."Iya, mau?"
Tanya Nata dan Jevano mengangguk riang.
Nata mengambil mangkuk lalu memberikannya kepada Jevano."Minggu hadapan kita libur untuk semester 1, kamu ada rencana?"
Tanya Jevano dan Nata menggelengkan kepalanya sembari ia sibuk membuka makanan yang dibawa oleh Jevano."Kita liburan ke Bali mau?"
Ajak Jevano."Emm mau sih mau tapi kalo mama nggak ijinin aku gimana?"
Tanya Nata pada Jevano."Nanti aku ngomong sama Mama. Pasti mama udah lama nggak ketemu sama aku."
Ujar Jevano dan Nata hanya mengangguk."Iya kelamaan sampai 2 tahunan. Mungkin mama udah nggak kenal kamu."
Canda Nata membuatkan Jevano mencebik lucu. Jangan salah lho, Jevano ini luar saja kelihatan sangar tapi ketika bersama Nata ia sangat manja."Sayang ih kok gitu?"
Rengek Jevano manja pada Nata. Nata terkekeh lalu mengusap lembut kepala Jevano."Iya, engga aku bercanda doang kok."
Ujarnya masih mengusap kepala Jevano gemas.