Jihoon yang memang emosi nya belum benar benar menurun ia langsung membantingkan bantal sofa di sisinya yang membuat p3k didepan nya berantakan, jihoon langsung pergi ke kamar nya dan menutup pintu
Giselle yang melihat tingkah jihoon pun tentu ia terkejut, ia tak salah bukan?? Ia hanya khawatir pada jihoon ketika jihoon sedang sakit apalagi sampai lebam seperti ini
~~~~~~~~~~
Giselle tanpa berpikir panjang pun segera pergi menuju kamar jihoon lalu mengetuk pintu kamar
Tok
Tok
Tok"Ji??"
"Lu marah??"
"Tolong keluar dulu" ucap Giselle yang masih mengetuk pintu kamar jihoon"Ji, gue khawatir sama lu"
"Gue ga mau lu berantem berantem terus" ucap Giselle
"Lu bisa ngerti kan?" Lanjut Giselle
Tidak ada balasan didalam yang membuat Giselle bingung dan merasa bersalah
"Hah..... Seharusnya gue ga langsung marah kayak gitu" ucap Giselle dalam hati
"Ji"
"Keluar ya, gue minta maaf" ucap Giselle
Tak lama kemudian jihoon membuka pintu kamarnya , dan Giselle yang melihatnya pun bernafas lega
"Pulang aja, gue bisa ngobatin luka gue sendiri" ucap jihoon datar
"Maaf" hanya kata itulah yang bisa Giselle ucapkan didepan jihoon
Jihoon tidak menjawabnya ia hanya berjalan melewati Giselle lalu duduk di sofa ruang tamu untuk melanjutkan mengobati lebam di wajah nya
Giselle yang melihatnya pun semakin merasa bersalah, ia akhirnya menyusul jihoon dan membantu mengobati luka jihoon tetapi tanpa disangka jihoon memegang tangan Giselle yang sedang mengobati lukanya dan membuat aktivitas nya terhenti
"Sel, gue ke kamar biar gue ga kasar sama lu Karna amarah gue belum reda, jadi lu pulang ya sebelum gue hilang kendali" ucap jihoon yang masih berusaha untuk berbicara lembut sembari memegang tangan Giselle
"Ji.." tenggorokan Giselle rasanya tercekat saat mendengar omongan jihoon
"Maaf" ucap Giselle sambil menunduk dan mengusap air mata yang ada di ujung matanya
"Gue khawatir" lanjut Giselle
Jihoon mengangguk dan mengusap punggung Giselle, seolah ia tahu apa yang sedang Giselle rasakan
"Iya gue tau, tapi sekarang gue lagi pengen sendiri boleh kan??" Ucap jihoon dengan lembut
Giselle mengangkat kan kepala nya dan tersenyum pada jihoon
"Iya, boleh"
"Yaudah kalau gitu gue pulang dulu" ucap Giselle sembari berdiri dari duduknya
Jihoon hanya tersenyum untuk membalas nya
Setelah Giselle keluar dari kamar apartemennya jihoon menyenderkan kepalanya di sofa dan menghela nafasnya
"Bun, jihoon capek" ucap jihoon yang matanya sudah mengeluarkan air
Jihoon mengira semua sudah baik baik saja, ia kira ia akan baik baik saja ia kira semuanya akan berjalan baik baik saja, ternyata tidak seperti apa yang ia pikirkan, bukankah kehidupan memang selalu seperti itu? Terkadang semua yang sudah kita rencanakan matang matang akan hancur dengan mudah setelah melihat dan menjalankan realita
••••••••••••
Jihoon terbangun karena alarm hp nya, ia tidak bisa tertidur dengan nyenyak karena pikirannya yang sedang berantakan, biasanya jihoon tidak akan bangun walau alarm hp nya sudah full volume
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel fate for me ꓃REVEHOURS꓃
RomancePark jihoon, dia adalah anak sulung di keluarga nya yang tentunya ia mempunyai adik bernama Park jeongwoo, takdir membuat dua kakak beradik ini membenci ayah mereka sendiri karena suatu alasan dan memilih untuk menjalani hidup masing masing "Ji ayo...