Enjoy and Happy reading 💙✨
-
-
-
Diam bukan berarti baik-baik saja.
-Nara-
-------Di perjalanan dipenuhi keheningan dengan semilir angin yang berhembus keduanya terdiam tidak saling membuka percakapan, Reyyan fokus mengendarai sementara Nara fokus memandangi langit kesukaannya .
Tiba-tiba Reyyan memberhentikan motornya dengan rem mendadak, sontak membuat Nara terkejut dan tidak sengaja memeluk punggung Reyyan.
"Oh ternyata gini ya rasanya dipeluk cewek hahhaa", perkataan Reyyan membuat Nara
melepas pelukannya itu.
"Dasar cowok kepedean, lo nyari kesempatan dalam kesempitan ya, mau berenti gak bilang dulu malah rem mendadak".
"Gue berhenti dulu soalnya gatau rumah lo dimana".
"Kalo gatau rumah gue kenapa lo so'soan ngajak pulang bareng segala", geram dengan laki-laki yang ada di depannya ini lalu dirinya meminta turun karena moodnya sudah hilang.
"Gue mau turun di sini aja kalo gitu, biar gue jalan kaki!".
"Jangan heh, nanti lo di culik sama om-om terus lo disekap terus dijual deh, nanti nyokap sama bokap lo nyariin, terus nanti gue kangen deh sama lo kalo lo diculik",
ucap Reyyan menakut-nakuti Nara dan tidak lupa juga menaruh bumbu modus terhadap gadis cantik yang dibonceng nya itu.
Perkataan Reyyan membuat dirinya terdiam karena di tengah-tengah kata-katanya itu terdapat kata bokap, kata
yang paling tidak disukai oleh Nara, tapi ini bukan salah Reyyan hanya saja dia tidak tahu masalah yang pernah dialami olehnya."Kok lo diem, gue salah ngomong ya?", tanyanya pada Nara.
"Em...e...enggak kok, ayok pulang rumah gue lurus aja terus nanti belok kanan ", Nara mengalihkan pembicaraan karena dirinya tidak mau kalo Reyyan mengetahui masa lalunya.
Reyyan pun kembali menyalakan motornya dan mengantarkan Nara pulang ke rumahnya.
Sesampainya di rumah Nara melihat ibunya sedang menyapu halaman rumah,
Nara takut ibunya akan marah kalo dirinya di antarkan pulang oleh seorang laki-laki, ibunya kebingungan karena tumben sekali putrinya pulang bersama seorang laki-laki.
"Assalamualaikum bunda", ucapnya sembari mencium tangan ibunya.
"Waalaikumussalam, Nara kamu pulang sama siapa?".
Tanpa basa-basi Reyyan memperkenalkan dirinya pada ibu temannya itu.
"Hallo Tante, my name is shaka I'm future boyfriend Nara", Nara kebingungan dengan apa yang dikatakan Reyyan karena
dirinya kurang mengerti, sementara ibunya tersenyum sepertinya ibunya paham apa yang dikatakan Reyyan."Loh bunda kok gak marah malah tersenyum?", dirinya heran melihat ibunya yang malah tersenyum.
"Kamu gak ngerti ya apa yang dibilang temen kamu?"
"Nggak, emang dia bilang apa bun?", Nara penasaran.
"Dia bilang kalo dia tuh calon pacar kamu", mendengar jawaban ibunya Naramengepalkan tangannya ingin sekali rasanya dia membaku hantam laki-laki yang ada di sampingnya itu seraya mengoceh dalam hatinya, "baru kenal juga udah belagu ni cowok mana so' akrab lagi, heran gue".
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaynara
Romance"Lo seneng kan liat gue kayak gini?, hiks hiks" "Ini yang lo mau kan liat gue menderita, gue gak nyangka sama lo Rey, gue nyesel udah percaya sama lo kenapa lo harus matahin kepercayaan yang udah gue bangun buat lo dan bahkan gue selalu sabar dengan...