Happy Reading
Tentang asa yang menjadi lara - Asa Ananta
Tentang harsa yang tak pernah amerta - Amerta Renjana
.....
Plakk
Suara tamparan menghiasi
ruangan itu . Suasana di sekitar situ terasa mencekam . Ruangan yang paling dibenci oleh gadis itu yaitu ruang kerja papanya." Kamu itu bisa nggak sih sedikit aja ngebanggain saya , jangan cuma buat malu saya , " ucap Angga dengan raut wajah marah .
" Maap pa , " ucap Asa dengan sekuat tenaga menahan tangis . Sakit rasanya bukan hanya fisik tapi juga hati .
" Kamu itu anak gak di untung , coba lihat sepupumu Amerta dia anak yang rajin enggak cuman nyusahin kayak kamu , " ucap Angga.
Amerta lagi amerta lagi batin Asa dengan kesal .
Ctarr
Kali ini suara cambukan yang terdengar.
" Dengar , nilai kamu harus bagus jangan sampai turun lagi atau kamu akan saya hukum , " ucap Angga .
"Sana cepat pergi dari sini buat pusing aja , " lanjut Angga.
Dengan keadaan yang begitu lusuh Asa pergi dari ruangan itu menuju kamarnya.
......
Gadis dengan balutan dress putih yang dipenuhi darah dan luka ditubuhnya itu , menghiasi kamarnya dengan isak tangisnya yang selama ini ia pendam .
" Sebegitu sempurnanya Amerta ya ? , sampai sampai dia selalu dibandingkan denganku ," ucap Asa lirih kepada dirinya sendiri .
" Padahal Amerta juga tidak pernah mendapatkan penghargaan apapun bahkan nilai saja tak seberapa , sedangkan aku , aku selalu mendapatkan itu semua tapi kenapa papah gak pernah ngehargain aku, aku selalu mendapatkan pukulan dari papa , argh ," lanjut Asa disertai teriakan frustasi yang terdengar menyedihkan .
Tidak lama karena capek menangis Asa terlelap dalam tidurnya .
Terlalu nyenyak dengan tidurnya tidak terasa ketika Asa terbangun sudah menunjukkan pukul 3 sore.
Asa berencana untuk berjalan jalan sebentar di taman untuk menenangkan diri , karena Asa memang suka ke taman ketika hatinya sedang tidak baik baik saja . Dan kebetulan dekat rumah Asa memang ada taman .Setelah berjalan jalan di taman dan dirasa hatinya sudah cukup tenang Asa memutuskan untuk kembali ke rumah.
Saat baru saja asa melangkah kan kakinya ke dalam rumah .
"Kamu ini dari mana aja jam segini kelayapan aja , daripada kelayapan mending belajar aja , " ucap Anggi.
" Tadi Asa cuman ke taman Mah , " ucap Asa.
" Gak guna , itu loh kamarmu berantakan dibersihin , jadi cewek kok gak bisa bersih , tadi aja waktu mamah ke rumah sepupu kamu Amerta dia aja lagi ngebantu mamahnya , kamu bisanya cuman main hp , kelayapan gak jelas ," ucap Anggi.
Lagi ? , ucap Asa dalam batin .
" Kamu bisa nggak sih jadi kaya Amerta yang rajin , cantik , coba lihat diri kamu , malu mamah punya anak kaya kamu , " ucap Anggi .
" Mah , mamah sama papah kenapa sih selalu ngebandingin Asa sama Amerta , kita punya kelebihan masing masing Mah , " ucap Asa dengan menahan sesak di dada .
Plakk
Suara tamparan bergemuruh di ruangan itu.
" BERANI KAMU NGEBANTAH MAMAH , lagi pula mamah gak ngebandingin kamu sama Amerta , karena emang kenyataan nya
gitu , " ucap Anggi.Asa yang awalnya hatinya sudah membaik kini kembali buruk lagi .
"Mah anak mamah itu Asa bukan Amerta , yang mamah lahirin itu ASA ANANTA bukan AMERTA RENJANA , " ucap Asa dengan menekankan beberapa kalimat .
Anggi dengan tega menarik rambut Asa.
"Argh lepasin mah , sakit , " rintih Asa.
"DENGERIN ,KAMU INI CUMAN ANAK PEMBAWA SIAL DAN GAK GUNA , " bentak Anggi lagi .
" Kenapa mah kenapa ? , aku udah selalu berjuang agar nilaiku bagus sedang kan Amerta aja gak pernah dapet nilai bagus , selalu dibanggain ," kali ini suara Asa menjadi lirih.
" SOMBONG SEKALI KAMU HANYA KARENA NILAI MU BAGUS , AMERTA ITU ANAK YANG BAIK , RAJIN , DAN CANTIK , SEDANGKAN LIHAT DIRI KAMU , SAYA CUMAN INGIN KAMU MENCONTOH AMERTA ," ucap Anggi dengan suara lantang .
"Ta- " .
"Sudah saya muak dengan kamu sana pergi ," usir Anggi memotong ucapan Asa.
.....
" Miris banget hidup gue ,"ucap Asa sambil tersenyum kecut dan pergi dari hadapan wanita paruh baya itu .
.....
Kreek
Suara pintu terbuka menampilkan pria dewasa yang terlihat sangat lusuh.
"Dari mana aja , keluyuran terus ," ucap Sita.
" Jaga omongan kamu ya , saya ini habis nyari kerja tambahan buat kamu dan Amerta ," ucap Kenzo sedikit jengkel.
" Kapan dapetnya lama banget , asal kamu tahu ya , duit untuk kebutuhan kita makin menipis kalau kaya gini terus mau jadi gelandangan kita ? ," ucap Sita sedikit menaikkan nada bicaranya .
"Sabar ,saya ini juga lagi berusaha kamu kira saya gak mikirin itu , saya juga mikirin gimana caranya biar perusahaaan naik lagi , " ucap Kenzo .
"BERUSAHA APA KAMU , MANA HASIL DARI USAHA KAMU HAH? , " Ucap Sita dengan nada tinggi.
" KAMU KIRA GAMPANG NYARI KERJAAN , DAN KAMU KIRA GAMPANG NGEMBANGIN
BISNIS ?, ENGGAK , SAYA JUGA
CAPEK , " Ucap Kenzo membalas dengan nada tak kalah tinggi" Sudahlah saya capek , baru pulang bukannya disambut malah diajak berantem , " lanjut Kenzo sambil berjalan pergi meninggalkan sang istri.
......
Seorang gadis yang berniat untuk ke dapur mengambil minum , mengurungkan niatnya karena mendengar orang tuanya yang berantem dan berjalan pergi ke kamarnya .
" Niat mau minum malah denger mereka berantem ," ucap Amerta di dalam kamarnya .
Makasih udah mau baca .
Maap kalau banyak typo dan kalo gak sesuai ekspetasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Hurts
RandomDua gadis yang ditakdirkan untuk memiliki luka , berbeda tapi sama sakitnya . Cerita ini hasil karangan sendiri jika ada kemiripan dengan cerita lain maap itu mungkin ketidak sengajaan .