4?

15 3 0
                                    


Happy Reading

Aku menjadi sembagi narutala di tengah nisha - Amerta Renjana



....

Drrrttt

Asa yang mendengar suara itu segera
meraih handphone nya yang berdering di atas kasur dan memgangkatnya.

Sini gue obatin luka lo , ucap suara di sebrang telepon.

Tutt

Panggilan pun terputus sepihak .

....

Dengan langkah pelan Asa berjalan menuju pintu rumah , jika dia ketahuan oleh mamah dan papahnya pasti dia bisa dimarahi .

Asa pergi menggunakan sepeda kesayangannya , Asa sangat suka bersepeda . Asa mengayun sepedanya dengan pelan sambil menikmati angin semilir yang menenangkan . Tidak terasa dia telah sampai di taman dekat rumahnya yang menjadi tempat favoritnya . Taman itu sangat sepi , Asa suka itu , terasa tenang dan nyaman . Asa duduk di bangku taman sambil menunggu kedatangan seseorang.

Tidak lama orang yang ditunggu pun datang , terlihat ditangannya sudah menenteng tas kecil.

" Sini sa gue obatin , " ucap Amerta yang langsung duduk di sebelah Asa dan Asa pun menganguk .

Amerta mulai membuka tas kecil yang tadi ia bawa yang berisi kotak p3k . Dengan telaten Amerta mengobati luka Asa .

" Makasih ya ta , " ucap Asa dengan tersenyum manis .

Amerta menganguk kecil , " kalau ada apa - apa bilang aja ke gue , " ucapnya sambil melihat jam , " yaudah sa aku pulang dulu ya ? " .

" Kenapa buru - buru ? , " tanya Asa.

" Emm tadi udah ijin ke ibu pulang cepet sa , " ucap Amerta terlihat sangat buru - buru.

" Oh oke yaudah hati - hati , "

" Iya bye , " ucap Amerta dengan melambaikan tangan .

Semakin lama tubuh gadis ith semakin mengecil dan menghilang dari pandangan Asa. Di sana tertinggal Asa sendirian .

Asa merasa heran dengan sikap Amerta tadi , seperti ada yang disembunyikan . Tetapi Asa tidak berani menanyakan itu karena mungkin Amerta belum siap untuk bercerita .

Cuaca tiba - tiba mendung , Asa pun beranjak dari duduknya untuk pulang.

....

Kini hujan pun turun dengan lebat .
Tanpa permisi tetesan airnya membasahi tubuh seorang gadis yang berlari terburu - buru . Pasalnya tadi gadis itu naik sepeda tapi sialnya ban sepeda nya bocor di tengah jalan , akhirnya dia memutuskan untuk berlari .

" Maap pak saya telat , " ucap sang gadis di depan bapak pemilik warung itu dengan nafas yang terengah - engah .

" Kemana saja kamu bisa telat , baru bekerja beberapa hari sudah telat saja , dasar tidak disiplin , " ucap pemilik warung dengan berkacak pinggang .

"Maap pak , sekali lagi saya minta maap , tadi ban sepeda saya bocor , " ucap sang gadis dengan tubuh bergetar kedinginan .

"Sudah cepat sana kerja , " suruh sang pemilik warung itu .

Gadis itu pun langsung berlari masuk ke dalam warung yang tidak terlalu besar itu.

"Amerta sini keringin duluan
badanmu , " suruh salah satu pekerja di warung itu yang biasa disebut mbk Sari .

Ya gadis itu ialah Amerta . Amerta memutuskan untuk bekerja paruh waktu di salah satu warung tanpa sepengetahuan orang lain . Dia bekerja angkat galon . Awalnya bapak pemilik warung sedikit ragu dengan Amerta , tapi Amerta mayakinkan bapak itu bahwa dia sanggup untuk mengerjakannya .

" Makasih ya mbk , " ucap Amerta yang hanya dijawab anggukan oleh mbk Sari .

Setelah itu Amerta melakukan pekerjaannya dengan teliti dan hati - hati .

Tak terasa sang surya ternyata sudah akan berganti dengan rembulan .
Amerta pun sudah menyelesaikan pekerjaannya .

" Ini upahmu , " ucap bapak pemilik warung itu sambil memberikan uang sebesar 25 ribu .

" Makasih pak , " Amerta menerimanya dengan senang walau nominalnya terbilang tidak banyak .

Amerta segera pulang takut - takut nanti orang tuanya curiga.










Maap lama update soalnya baru sempet . Makasih yang udah setia nunggu , semoga kalian suka .

Byee











Everything HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang