3?

15 2 0
                                    

Happy Reading











Dibawah nabastala aku menyembunyikan rasa gundah -Asa Ananta









......

Bel pulang sekolah berbunyi .

Asa sekarang tengah berdiri di depan gerbang bersama Azura.

" Eh sa gue pulang duluan ya ? , gakpapa kan gue tinggal ? , " ucap Azura .

" Iya gak papa , "ucap Asa dengan senyum manisnya.

" Oke byee , " ucap Azura sambil melambaikan tangan dan masuk kedalam mobil yang sudah menjemputnya.

Asa hanya tersenyum menanggapi sahabatnya itu.


Tin tin

" Sa belum pulang lo ? , "ucap Areksa yang tiba tiba dateng .

" Ck , ngagetin lo , " ucap Asa sambil memegang dadanya.

"Hehe maap , " ucap Areksa sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

" Lagian ngapain sih lo masih di
sini ? ," tanya Areksa.

" Males balik gue , "ucap Asa .

" Males balik atau gak ada yang jemput ? , " tanya Areksa lagi .

" Emang lagi males aja , lagian biasanya juga gue emang jalan kaki atau naik sepeda , gak pernah tuh dijemput , "ucap Asa.

"Gue tuh heran ya sa sama lo , padahal anak orang kaya tapi kok kayak merendah gitu ? , "ucap Areksa heran pasalnya Asa ini memang tidak pernah di jemput padahal orang tuanya terbilang mampu.

" Yang kaya , itu orang tua gue bukan
gue , " ucap Asa.

" Iya iya , udahlah mau nebeng gak ? , mumpung lagi baik hati nih , " ucap Areksa.

" Gak dulu deh gue lagi pengen di sini dulu , "ucap Asa.

" Yaudah gue temenin , " ucap Areksa.

"Eh gak usah , takutnya ganggu waktu lo , "ucap Asa gak enak .

" Santai aja kali lagian gue gak sibuk kok , " ucap Areksa.

"Gak usah Areksa , "ucap Asa .

" Yaudah kalau lo gak mau gue temenin , "ucap Areksa yang paham jika Asa butuh waktu sendiri dan langsung menyalakan motornya.

" Yaudah gue pulang dulu ya ? " , ucap Areksa langsung melenggang pergi.

" Iya ," ucap Asa.

Gadis itu berjalan menuju halte terdekat untuk duduk .



" Ngapain belum pulang ? , "ucap seseorang yang suaranya terdengar tidak asing di telinga.

" Ck , kenapa sih orang orang hobi banget ngagetin , " ucap Asa sambil melihat ke sampingnya yang sudah duduk seorang gadis .

" Lagian lo ngapain masih di sini ? , " tanya Amerta.

" Gakpapa , "ucap Asa.

" Bohong ," ucap Amerta .

Hening beberapa saat sebelum Asa kembali berucap.

" Gue takut ta , " ucap Asa.

" Yaudah lo tenangin dulu disini , gue temenin , " ucap Amerta yang paham .

" Makasih ya , "ucap Asa dan Amerta hanya mengangguk singkat sebagai jawaban .

Asa hanya menanggapi dengan senyum tipis , sangat tipis sampai tidak terlihat.

Mereka pun hanya diam sambil memandangi langit.

" Lo kenapa suka banget liat langit ? , " ucap Amerta pasalnya sepupunya ini sangat suka yang berhubungan dengan langit .

" Karena langit itu indah , tenang dan buat gue semangat menghadapi masalah , "ucap Asa.

" Lo capek gak sa ?, " ucap Amerta tiba tiba.

" Capek , kenapa ? , " ucap Asa.

" Mau mati bareng ? , ayok " lanjut Asa.

" Heh kalau ngomong , gue masih pengen sukses , " ucap Amerta sambil memukul lengan Asa pelan .

" Lagian lo kenapa tiba tiba ngomong kayak gitu ? , " ucap Asa.

" Gakpapa , " ucap Amerta.

" Bener ? , " tanya Asa meyakinkan.

" Iya Asa , " ucap Amerta lembut mencoba meyakinkan .

Setelah beberapa lama langit semakin gelap .

" Udahlah yuk balik , " Asa.

" Yok , " ucap Amerta.

......

Setelah Asa membuka pintu rumahnya, langsung disuguhkan oleh pertanyaan ayahnya .

" Saya dengar kamu habis
ulangan ? , " ucap Angga.

Asa hanya menganguk - nganguk sebagai jawaban.

" Dapet berapa ? , " ucap Angga.

" 96 pah , " ucap Asa sedikit takut .

" Keruang kerja saya , " ucap Angga , lalu berjalan pergi .

Asa yang mendengar itu langsung menghela napasnya pelan karena sudah tau apa yang akan terjadi dan berjalan mengikuti ayahnya.

.....

Gadis itu telah tiba di ruangan yang dia benci dan tidak ingin lagi menginjakkan kakinya di situ , tapi sialnya kali ini dia harus masuk ke situ untuk kesekian kalinya.

Ctarr

Cambukan demi cambukan dilayangkan . Gadis yang sudah terbiasa dengan itu hanya memasang muka datar dan pasrah.

"KENAPA NILAI KAMU BISA
TURUN ? , "ucap Angga penuh amarah.

" KAMU NIAT GAK SIH SEKOLAH ? , papa itu capek , " ucap Angga .

"Asa juga capek pah , " gumam Asa yang masih bisa terdengar oleh papahnya.

" CAPEK APA KAMU ? KERJAAN KAMU CUMA NYUSAHIN , GAK GUNA , " ucap Angga.

" ASA CAPEK KARENA GAK PERNAH DIHARGAIN , BATIN ASA CAPEK PAH , ASA CAPEK , " ucap Asa dengan suara sedikit keras .

Plakk

Suara tamparan itu begitu nyaring terdengar di ruangan itu.

" KURANG AJAR SEKALI KAMU , SAYA CUMAN INGIN NILAI KAMU BAGUS , AGAR BISA SAYA BANGGAKAN , SAYA MALU PUNYA ANAK KAYA KAMU , GAK BISA DIBANGGAIN ,
GAK GUNA , " ujar Angga .

Srekk

" SAYA PERINGATIN SEKALI LAGI KALAU NILAI KAMU TURUN , SAYA GAK SEGAN SEGAN BUAT KASIH KAMU HUKUMAN , SEKARANG CEPAT PERGI DARI SINI , " lanjut Angga sambil menarik rambut Asa.

" Gue juga gak sudi masuk sini , " ucap Asa bergumam pelan sambil berjalan tertatih tatih menuju pintu keluar setelah papahnya melepaskan tarikan pada rambutnya .


























Terimakasih sudah baca ceritaku . Maap kalo banyak typo.

Everything HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang