Sebarin dong ceritanya biar rame
Happy Reading
Aku hanya orang yang melanjutkan hidup dengan sejuta luka - Asa Ananta
...
Gadis dengan rambut panjang terurai dengan piyama yang dikenakan itu sedang duduk melamun di dekat jendela , melihat rintikan hujan yang dengan bebas turun membasahi bumi di iringi suara petir yang bergemuruh di langit .
" Hujan aku ingin seperti suara petirmu , yang bisa bersuara dengan bebas , tapi aku tak ingin seperti airmu , yang bisa jatuh dimanapun itu , " ucapnya setelah itu beranjak untuk pergi tidur.
Baru saja ingin tidur tiba - tiba ada suara seseorang mengetuk pintu kamar nya . Asa pun beranjak dari ranjangnya. Karena hari sudah larut malam .
" Non ini makan dulu , bibi perhatiin dari pagi belum makan , " ucap asisten rumah tangga Asa yang dipanggil bi imah .
" Eh iya bi makasih , " ucap Asa dengan tersenyum hangat kepada bi imah .
Asa membawa makanan itu ke kamarnya . Hatinya merasa hangat dengan perlakuan bi imah , dia merasa diperhatikan . Selama ini orang tuanya tidak pernah sekalipun memperdulikan nya .
....
Surya mulai menampakkan diri , cahayanya menyelinap masuk kedalam kamar Asa .
" Loh bi mama sama papa mana ? , kok sepi , " tanya Asa sambil menuruni tangga .
" Tuan tadi malam kayanya nggak pulang non , terus nyonya udah pergi tadi ," ucap bi imah .
" Oh gitu ya bi , " ucap Asa .
Asa pun sarapan dengan tenang . Dia lebih suka suasana seperti ini , ketika kebanyakan orang mendambakan untuk makan bareng keluarga , tapi Asa lebih memilih untuk makan sendiri .
Setelah itu Asa pergi ke sekolahnya dengan membawa sepeda . Sebenarnya waktu baru menunjukkan pukul setengah enam , tapi Asa memang suka berangkat lebih awal karena jalanan nya masih sepi .
Asa mengayuh sepedanya dengan tenang , sambil menikmati indahnya pemandangan alam . Mendengarkan suara burung burung yang berkicau di pagi hari . Sungguh indah suara burung itu .
Asa pun sudah sampai dan segera memakirkan sepedanya .
Baru saja ingin masuk kedalam kelasnya dia mendengar suara yang tak asing di telinga nya .
" Sendirian aja ? ," ucap seseorang itu .
" Ck , demen banget ngagetin , " ucap Asa sedikit sewot pada Areksa , ya cowok itu Areksa. Dan dia hanya menanggapi dengan teresenyum kuda.
Asa pun berlalu pergi ke dalam kelas meninggalkan Areksa di depan kelas.
Tidak sadar seutas senyum terbit di bibir Areksa , " Gemes " .
" Ngapain lo senyum senyum
sendiri di depan kelas , " ucap Dion yang tiba tiba datang .Ia pun melirik ke dalam kelas yang terdapat seorang gadis cantik tengah sibuk dengan bukunya , " Kalau suka tuh bilang jangan dipendem , " ucap Dion sambil menepuk pundak Areksa lalu melenggang pergi masuk ke dalam kelas .
" Suatu saat kalau udah ada waktu yang pas gue nyatain perasaan gue , untuk sekarang dipendem dulu , "
batin Areksa ." Mau berdiri di situ terus ? , " ucap Asa pada Areksa , pasalnya sedari tadi Areksa melamun di depan pintu .
Areksa yang tersadar dari lamunan nya pun segera masuk ke dalam kelas dengan memasang wajah yang datar seperti biasa . Asa yang melihat wajah datar Areksa biasa saja , Areksa sehari - hari memang selalu memasang wajah datar , jika ditanya Asa apa gak capek muka datar terus , dia selalu jawab gue senyum cuma ke orang - orang tertentu . Berbeda Dengan sahabat nya yang satu lagi , yaitu Dion , dia adalah orang yang ceria dan jahil.
.......
Asa yang duduk di bangkunya merasa ada yang mengawasinya , dia pun menoleh ke jendela dan benar saja ada Amerta yang sedang melihatnya dengan penuh arti . Asa yang sadar akan tatapan itu mengaguk paham.Bell istirahat berbunyi
Asa bergegas pergi ke rooftop sekolah.
"Mau kemana sa ? ," ucap Azura heran.
"Ada urusan ra , maap nggak bisa nemenin kamu di si bi , " jawab Asa .
" Iya santai aja , hati hati sa ," .
Asa hanya mengaguk.
.........
Amerta sudah menunggu Asa di sana dan sekarang mereka tengah duduk di rooftop .
" Ayah gue sakit sa ," ucap Amerta pelan.
Asa yang sedari tadi diam pun kaget mendengar ucapan Amerta barusan .
" Gue bingung harus gimana sa , " lanjutnya lagi.
Asa diam sembari mendengarkan Amerta bercerita .
" Apa gue nyerah aja ya , biar beban mereka ilang satu , gue ngerasa gak berguna sa "
" Gak usah ngomong aneh aneh , kalau capek tuh jangan langsung mikir mau nyerah , bisa jadi kedepannya ada keajaiban ta , " ucap Asa panjang lebar.
" Lagi pula setiap sesuatu yang diciptakan tuhan itu pasti bermakna , jadi jangan merasa lo itu gak berguna , lo harus kuat , " lanjutnya .
" Lo bener sa , gue salut sama lo , gue gak bisa sekuat lo , " ucap Amerta sambil memegang bahu Asa dengan pandangan sendu .
" Kita semua kuat ta , kalau kita gak kuat gak mungkin kita masih ada di sini dan kita punya alasan ada di dunia ini , " ucap Asa .
Haiiii aku balik lagi , maap yah lama update 🙂🙏🏻 , soalnya bingung mau di lanjut atau gak .
Menurut kalian ceritanya lanjut atau gak ???
Semoga kalian suka sama bab ini dan maap jika banyak typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Hurts
De TodoDua gadis yang ditakdirkan untuk memiliki luka , berbeda tapi sama sakitnya . Cerita ini hasil karangan sendiri jika ada kemiripan dengan cerita lain maap itu mungkin ketidak sengajaan .