5. TAWARAN

513 37 10
                                        

"A-aku harus ngumpulin buku,"

Kaivan berdecak. Laki-laki itu mengedarkan pandangan dan menemukan adik kelas sedang berjalan ke arah mereka.

"Hei kalian berdua!"

Dua adik kelas laki-laki itu menghampiri Kaivan dengan takut,

"Iya Kak?"

Kaivan menyambar setumpuk buku di tangan Keynara dan memberikannya pada adik kelas itu,

"Kumpulin buku ini ke ruang guru."

Kedua adik kelas itu mengangguk tanpa membantah, mereka segera melesat pergi meninggalkan Kaivan.

Kaivan memfokuskan matanya pada Keynara kembali, perempuan itu terlihat gugup.

"Jangan gigit bibir lo!" Perintah Kaivan.

"Huh?"

"Karena cuma gue yang boleh ngelakuin itu!" Balas Kaivan dengan frontal.

Pipi Keynara memerah mendengar ucapan Kaivan.

"Ikut gue!" Kaivan menggeret tangan Keynara tanpa ragu.

"K-kita mau kemana?"

Kaivan tidak menjawab. Laki-laki itu tetap melanjutkan langkahnya, membawa Keynara menuju toilet laki-laki.

Keynara panik, kenapa dia dibawa kemari?

Kaivan mendorong Keynara agar masuk terlebih dulu dan setelah itu Kaivan mengunci pintu dari dalam.

"K-kaivan... Kamu mau apa?" Cicit Keynara.

Kaivan menatap wajah cantik Keynara dengan mata sayu. "Lo tau nama gue?"

Keynara diam. Hampir tiga tahun dia bersekolah disini, bagaimana bisa dia tidak mengenali idola para perempuan?

"Siapa nama lo?"

"K-keynara..."

"Hmm Keynara..." Kaivan menjeda ucapannya, "menurut lo gimana kalau semua orang tau kerjaan lo? Cewek panggilan—"

"Aku bukan perempuan kayak gitu! Kamu salah paham!"

"Tetep aja. Lo bisa di keluarin kalau pihak sekolah tau." Ucapan Kaivan membuat Keynara bungkam.

Keynara mengalihkan pandangannya. Dia tak mau menatap wajah Kaivan terlalu lama,

"Aku tau kamu dendam bahkan benci sama aku karena malam itu. Tapi aku mohon jangan mempersulit aku kaya gini, aku juga udah minta maaf kan?"

"Gue nggak akan melupakan tamparan lo itu selamanya. Lo udah ngerendahin harga diri gue sebagai cowok," bisik Kaivan.

Mata Keynara berkaca-kaca. "Sekarang kamu mau apa Kaivan? Menindas dan mempermalukan aku? Atau kamu mau aku ganti rugi atas kerusakan mobil kamu malam itu? Meskipun aku orang miskin tapi aku janji akan ganti—"

"DIEM!" Kaivan sudah habis kesabaran. Keynara terlalu banyak bicara. "Gue nggak butuh itu semua. Yang gue mau cuma satu, LO!"

Keynara tergelak. Dia menatap Kaivan dengan mata menyelidik, "a-aku? Kamu mau aku?"

"Ya. Mulai sekarang lo harus ngelakuin apapun yang gue mau!"

Keynara menelan ludahnya dengan susah payah. "Apapun?"

"Kalau lo nggak mau rahasia lo itu terbongkar, lo harus ngelakuin apapun yang gue suruh!" Ucap Kaivan dengan congkak. "Mulai sekarang, lo jadi mainan gue Keynara."

Keynara bergidik. Nasib buruk apalagi yang akan menimpanya.

***

Selain menjadi waiters, Keynara juga merangkap sebagai tukang bersih-bersih setelah klub malam tutup. Itu semua Keynara lakukan agar mendapat uang tambahan.

DEVIL OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang