"Kamu kemana aja Key? Ibu khawatir sekali dengan kamu."
Keynara merasa sangat bersalah pada Bu Hasanah. "Maafin Key Bu, dua hari belakangan ini Key nginep di tempat temennya Key."
Bu Hasanah menghela nafas panjang. "Kamu gak ada pamit sama Ibu, Ibu takut kamu kenapa-napa."
Keynara hanya menunduk.
Bu Hasanah mengusap kepala Keynara dengan sayang. "Tumben kamu nginep di tempat teman kamu, nak? Gak biasanya kamu kaya gitu."
Keynara gelagapan mencari jawaban. "Eum Key belajar bareng sama temen Key Bu, ter-us temen Key ngajak Key nginep di rumahnya."
Bu Hasanah mengangguk percaya. Ada sorot lega di mata wanita itu.
"Maaf ya Bu, Key jadi gak bisa jaga toko dua hari."
"Nggak papa kok. Ibu justru senang kalau kamu belajar gitu, kalau nilai kamu bagus kan Ibu juga yang bangga."
Keynara semakin merasa bersalah karena sudah membohongi wanita yang sudah seperti Ibu nya sendiri itu.
"Oh iya uang sekolah kamu gimana Key?"
"Eum itu udah di bayar Bu, temen Key yang bantu."
Bu Hasanah ikut senang. "Syukurlah, doa Ibu di kabulkan Tuhan. Jadi, kamu bisa sekolah disitu sampai lulus?"
"Iya Bu."
"Oh iya Key, mulai sekarang kalau hari Minggu kamu gak usah jaga toko ya."
"Kenapa Bu?"
"Biar kamu ada istirahatnya. Ibu kasihan liat kamu setiap hari sekolah, setiap hari jaga toko."
Keynara menatap Bu Hasanah dengan mata berkaca-kaca. "Makasih ya Bu."
"Nggak usah berterimakasih. Kamu udah Ibu anggap seperti anak sendiri Key,"
*****
Keynara pergi ke Perpus untuk mengembalikan buku sekaligus meminjam buku yang baru. Saat Keynara sibuk memilih buku di rak, salah satu buku menarik perhatiannya. Ketika Keynara menariknya, seseorang juga menarik buku tersebut dari arah berlawanan.
"Hey gue dulu yang megang buku ini." Ucap orang itu dari celah rak.
Keynara melepaskan buku tersebut karena tidak mau berdebat dengan seseorang yang berada di sisi lain rak buku itu.
Ketika orang itu menarik buku yang di pegang Keynara, barulah wajah orang itu terlihat dari celah rak.
"Eh Keynara?"
Orang itu adalah Dirga. Begitu melihat Keynara adalah perempuan yang menginginkan buku yang sama sepertinya, Dirga langsung berjalan menghampiri Keynara.
"Maaf Dirga, kalau gitu aku cari buku yang lain aja. Permisi,"
"Hei tunggu." Dirga menahan lengan Keynara.
Keynara menatap Dirga dengan pandangan bertanya,
"Eh sorry." Dirga langsung melepaskan tangan Keynara dengan tak enak hati.
"Gue lagi nyari referensi buat tugas bahasa indo, kalau lo mau baca buku ini, lo bisa pinjem duluan kok. Biar gue nyari buku yang lain.""Gaak usah Dirga. Tugas kamu kan yang lebih penting, biar aku aja yang nyari buku lain." Tolak Keynara,
Dirga terdiam. Matanya sibuk mengamati wajah Keynara, perempuan itu tidak menggunakan kacamatanya seperti terakhir kali mereka bertemu. Dan Keynara yang ini terlihat lebih manis berkali kali lipat di matanya.
Dirga sedikit menyesal, kenapa dia baru bertemu dengan Keynara setelah mereka hampir lulus sekolah? Kenapa tidak dari dulu saja,
"Lo suka novel genre thriller gak?" Tanya Dirga tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL OBSESSION
Teen FictionKaivan Aeron Aldrich. Laki-laki berhati iblis yang bersembunyi di balik wajah malaikat. Mabuk-mabukan, berkelahi, balap liar, bahkan bermain wanita, itulah kesenangannya. Hingga suatu malam ia dipertemukan dengan perempuan berpenampilan kacau bernam...