Kakak 4 "Fikri kenapa?!!"

147 6 1
                                    

Di koridor menuju parkiran sekolah, Amalia memaksa Fikri untuk melepaskan genggamannya. "Apaan sih lu Fik?! Buru-buru amat!!", Seru Amalia.

"Sibuk!", Sahut Fikri singkat sambil melepaskan genggamannya.

Amalia langsung mengangkat satu alisnya setelah mendengar jawaban singkat itu. Lalu berkata, "sibuk? Sibuk nga.."

Belum sempat Amalia menyelesaikan kalimatnya, Fikri berkata, "bisa-bisanya Lo manggil Saka pake 'kak', sedangkan Lo manggil gue langsung nama!"

"Lah? Curhat ceritanya?", Tanya Amalia sambil bersedekap dada.

"Gak.", Jawab Fikri tanpa menatap wajah Amalia, lalu segera melangkah menuju parkiran sekolah.

Amalia pun ikut berjalan mengiringi langkah kakaknya. "Terus? Lo mau gue panggil kakak gitu?", Tanya Amalia berharap Fikri menoleh.

"Gak.", Jawab Fikri, dan lagi-lagi tanpa menoleh.

"Yaudah, orang emang biasanya langsung nama, sibuk amat sih!", Ujar Amalia tak mau kalah. "Oh! Jadi Lo sibuk dari tadi gara-gara mikirin ini ya? Makanya Lo buru-buru!", Sambung Amalia panjang lebar.

"Diem..", kata Fikri yang secara mengejutkan tengah memasangkan helm di kepala Amalia. Ternyata Amalia tidak menyadari kalau mereka sudah berada di dekat motor Fikri. Bukan motor ninja atau Nmax, cuma motor motor Scoopy biasa yang warnanya putih.

Amalia terpelongo, ia memandang kerling si Fikri yang telah bertengger di atas motornya sambil memasang helm putih kesayangan Fikri yang penuh stiker aneh itu. Amalia nampak berpikir keras, mengenai Fikri yang sudah siap membawa 2 helm, padahal mereka tidak pernah berangkat atau pulang bareng.

"Sejak kapan Lo bawa 2 helm Fik?", Tanya Amalia penasaran.

"Sejak lama.", Jawab Fikri tanpa ekspresi.

"Buat gue?"

"Gak, buat siapa aja. Sabella juga sering make."

"Sabella? Pacar?"

"Bukan! Apaan sih Lo?! Banyak tanya! Buruan naek!", Seru Fikri sambil memberi isyarat naik kepada adiknya itu.

Dengan santai Amalia menuruti isyarat itu, dan tiba-tiba terbersit sebuah pertanyaan untuk sekedar iseng pada kakaknya. "Muka Lo merah.. Lo suka beneran ya sama si Sabella?.."

Fikri tersentak, lalu dengan tegas menjawab, "Apaan sih? Kagak ada!!". Kemudian motornya pun melaju meninggalkan sekolah.

Senang melihat reaksi Fikri tadi, Amalia kembali berniat iseng. Ia maju mendekatkan kepalanya dengan telinga Fikri, ya, walau telinganya tertutup helm. Seharusnya Fikri dengar kalau Amalia berseru, "KAGAK ADA APAAN?!"

Tidak ada tanggapan, 'Nih orang conge? apa emang suara gua yang gak kedengeran?', batin Amalia heran.

Untuk memastikan dia kembali berteriak memanggil nama Fikri didekat telinga Fikri yang terhalang helm itu. Dan benar saja, masih tidak ada jawaban. 'Emang conge dah!', batinnya yakin.

Suasana hening seketika. Amalia memutuskan untuk tidak mengajak Fikri mengobrol saat berkendara. Yang pasti 'Fikri kalo nyetir jadi conge!'.

Tiba-tiba, dalam keheningan beberapa saat lamanya. Fikri mulai bicara, dia bilang, "Dek! Jangan deket-deket Lo sama si Asaka!"

"Hah? Kak Saka? Kenapa?", Tanya Amalia cepat. Dia tidak berharap Fikri segera menjawabnya sih, tapi.

"Dia tuh gak beres Dek! Terus juga, apa hubungan Lo sama dia?!", Jawab Fikri yang terdengar jelas di telinga si anak manja.

'lah? Denger ternyata?!', batin Amalia tak percaya. "Gak beres gimana?!", Tanya Amalia penasaran.

"Pokoknya! Kalo Lo tau, gua yakin Lo bakal ngilfil!!", Jawab Fikri yang sama sekali tidak memuaskan rasa ingin tahu Amalia.

"Ngilfil?!", Tanya Amalia berharap Fikri menjawab lebih jelas. "Ngilfil karena apa?!", Tanya Amalia lagi. Tapi sepertinya congenya Fikri kambuh.

"Lagian ya, hubungan gue sama dia cuma sekedar kakak sama adek kelas! Gak lebih!", Ujarnya santai. Lagi pula Fikri kan tidak dengar jelas, untuk apa dia buang-buang tenaga untuk berteriak menjelaskan hal itu.

"Sejak kapan?!", Tanya Fikri dengan nada suara yang terdengar tidak terima keadaan.

Amalia tersentak, lalu membatin, 'lah? Sebenernya nih orang conge gak sih?'.

Setelah menghela nafas malas, Amalia berkata, "udah lama Fik! Dari awal masuk sekolah!"

"Dari awal sekolah?! Gimana ceritanya?!!", Tanya Fikri yang suaranya sudah setara dengan tarikan gas motornya.

...

Kilas balik--

Suatu hari sebelum hari perdana Amalia masuk SMA. Anak gadis satu-satunya sekaligus kesayangan keluarga Elrazak itu tengah asyik rebahan sambil scroll tiktok. Ia tertawa sendiri, bicara sendiri, dan apapun itu yang biasanya terjadi saat main tiktok. Tiba-tiba, Terdengar suara papa berkata, "Udah, besok Fikri gak usah sekolah aja dulu.."

Sontak scrolling tiktok Amalia teralihkan, dan gadis itu bangkit dari rebahan panjangnya diatas kasur. Ia segera keluar kamar dan turun ke ruang tamu, dimana asal suara papa tadi terdengar.

Sambil berlari menuruni anak tangga, gadis itu berseru, "Lah?! Fikri kenapa?!!"

...

To be continued~
//Kakak♡ part 4 selesai..//
Ditunggu ya lanjutannya:))//
~

//Ditunggu ya lanjutannya:))//~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KAKAK ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang