sixteen

359 38 0
                                    

ini masi lanjutan flashback nya ya








"ohhh iya, emm betewe kalian udah berapa lama pacaran? kok aku baru tau?" tanya Juju mengintrogasi

"berapa lama ya? kalau ga salah sekitar 2 bulan ini yakan Ji?" Jisung yang dari tadi udah ketar ketir cuma bisa ngangguk doang

'udah lama juga, pinter lo jis selingkuh tanpa ketahuan dari gue tapi gue lebih pinter gue bakal bales perbuatan lo' batin Juju

gimana ga ketar ketir coba? selingkuhan nya— ralat maksudnya pacar keduanya malah ngenalin diri ke pacar pertamanya

alamat mampus ini mah Jisung abis sama Hajun

"oh gitu ya? yauda aku tutup dulu ya telponnya, aku dipanggil mama" suara Juju mulai menahan isak tangisnya

"iyaaa Ju, keep healthy yaa" jawab Karina

'gimana mau sehat terus tolol, cowo gue lo rebut dasar pelakor' batin Juju eh tapi Juju gatau deng antara cewenya emang pelakor atau cowonya yang emang sasimo

"iyaa kak, semoga hubungan nya langgeng ya" setelah itu Juju mematikan telepon nya sepihak dan tangisnya berlomba-lomba keluar

kak jis🪐🤍

kita putus.|
    makasih buat semuanya|

read,19.32

you blocked this contact


Flashback end

"gitu ya sayang? kasian bayi kecil nya mama jangan nangis lagi ya? mama ngerti sama percintaan kalian yang belum bener² dewasa tapi buat ini mama bilang papa ya? biar Jisung kena akibatnya dulu" ucap Junghwan sambil mengelus punggung yang ada didekapan nya

Juju menggelengkan kepalanya lalu mengelap air mata nya dengan kaus sang mama yang telah basah olehnya karena sejak tadi menangis

"jangan bilang... kasian kak jisung kalau di tonjokin sama papa"

Junghwan hanya bisa menghela nafasnya anaknya ini benar-benar mencintai Jisung padahal pria brengsek itu telah menyakiti nya, hati mungil nya sangat tulus menyayangi pria yang bahkan telah membuat hatinya remuk

tanpa diberitahu oleh Junghwan pun, tanpa disadari sudah lebih dari 1 jam saat mereka bercerita Jeongwoo telah mendengar semuanya disekat antara dapur dan ruang tengah, rahang tegasnya mengeras alisnya mengerut dan mata serigala itu menahan amarah yang akan dikeluarkan saat ia bertemu dengan pria yang telah membuat anak tercintanya menangis

bahkan saat berpikir Jeongwoo tidak pernah membuat Juju menangis (?) ia memang jahil tapi itu hanya untuk bercanda sekedar menghangatkan suasana 'rumah nya' dan hanya Jisung yang Jeongwoo percayakan untuk menjaga putra bungsunya malah membuatnya menangis sendirian

Jeongwoo menghampiri keduanya masih dengan meredam emosi nya, Junghwan yang melihat Jeongwoo pun mengerti bahwa suaminya ini sedang marah hanya bisa mengangguk saat ditatap oleh mata tegas serigala milik orang tercintanya itu

Juju telah terlelap didekapan ibunda tercinta dan Jeongwoo kembali menggendong nya untuk di tidurkan ke dalam kamarnya kali ini Jeongwoo mencabut kunci yang menggantung di pintu Juju agar putra kecilnya itu tidak bisa mengurung dirinya sendiri kembali

___

Junghwan kini berada dikamar mereka dan ia baru saja selesai berganti baju karena kaus nya tadi benar-benar basah oleh air mata anaknya itu

Junghwan menghampiri Jeongwoo yang sedang merokok dibalkon sambil menikmati angin malam yang bisa meredakan emosinya

oh ya tentang merokok Junghwan memperbolehkan Jeongwoo untuk merokok tapi tidak setiap hari hanya untuk mencari pelampiasan dan meredakan emosi karena ia tak mau suaminya itu melampiaskan emosi dan saat bernafsu malah pergi ke tempat-tempat yang tak baik (bar)

"aa... udah tenang?" tanya Junghwan berhati hati yang masih berdiri disekat antara balkon dan kamar

Jeongwoo mengangguk sekilas dan mematikan rokoknya lalu menepuk pahanya memberi isyarat agar Junghwan duduk disitu

Junghwan pun segera naik ke pangkuan sang kepala keluarga lalu merapikan poni Jeongwoo yang mulai menutupi mata tampan nya itu

Jeongwoo mengecup bibir Junghwan sekilas lalu terkekeh saat Junghwan memajukan bibirnya karena ia baru saja selesai merokok dan mencium bibir si manis itu yang ia tau tak suka dengan bau ataupun asap rokok

"maaf bau rokok mulut aa nya sayang.."

Junghwan mengangguk lalu menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami menikmati dingin nya angin malam yang menerpa kulit wajah nya yang cantik dan usapan usapan di rambut nya

"aa ga habis pikir sama Jisung, kenapa dia bisa segitunya sama Juju adek tau sendiri kan Jisung udah jadi kepercayaan aa selama ini tapi dia malah nyakitin anak aa brengsek banget tu awas aja kalau pulang dari Amrik abis sama aa" jelas Jeongwoo panjang

Junghwan hanya terkekeh mendengar semuanya Junghwan mengangkat kepalanya melihat wajah marah sang suami namun bukannya terlihat takut justru Junghwan malah gemas

bagaimana tidak gemas? Jeongwoo dengan wajah tegas nya itu ternyata sedang menahan tangisannya Junghwan melihat pelupuk mata nya berlinang dengan cairan bening itu, 'dasar cengeng' ejek Junghwan

"jangan nangis... ini udah jadi takdir Tuhan mungkin dibalik semua ini ada hikmahnya aa.. semua orang ada masa brengseknya kok, aa juga pernah brengsek kan waktu masih pacaran sama adek" Junghwan mengusap dari pipi ke rahang tegas suaminya itu

"mana pernah aa brengsek sama kamu"

"pernah loh"

"ngga pernah"

"pernah"..

"enggaaaaa hks" niat Junghwan hanya untuk menjahili suaminya itu eh malah beneran nangis

Junghwan tertawa sambil mengalungkan tangannya dileher Jeongwoo "iya iya engga pernah jangan nangis dong"

"hks.. tapi adek hks.. bilang nya per- pernah huwaaaa" huftt..malah makin kencang tangisannya

"eh udah dong a.. nanti tetangga keganggu sama suara aa, adek minta maaf ya" Junghwan menghujani kepala Jeongwoo dengan kecupan

Jeongwoo sedang dalam mode cinglly memang begitu setiap ada masalah tentang apapun itu ia akan menangis setelah menenangkan dirinya tadi dengan merokok

siap siap saja Junghwan besok jika kedua penghuni rumahnya tersebut demam

"tapi aa.. soal Hajun? gimana kalau Hajun tau, pasti Hajun bakal marah banget" Junghwan

"itu pikirin nanti... aa mau gini dulu sama kamu" Jeongwoo makin mengeratkan pelukannya dipinggang ramping sang suami manis sambil menikmati udara segar dimalam hari..















tbc

nanti lanjut lagiii

Jeongwoo gemes banget gasiii? abis potong rambut nya

see you letter...

S2 [Mama] JeongHwan [END]!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang