Mutualan yuk💗🖇
aku update cerita
kalian yang vote, follow, komen dan share cerita ini...Karena merasa ada yang menangkap tubuhnya, Lizy segera beranjak berdiri tegak seperti semula, dan berbalik ke arah pemuda itu untuk mengucapkan terimakasih.
Tapi belum sempat mengucapkan kata terimakasih, bibirnya berhasil dibuat kelu saat mengetahui siapa yang baru saja menolongnya.
Jantung Lizy tiba-tiba berdetak dengan cepat, saat melihat siapa pemuda itu.
"Are you okey? " tanya laki-laki itu memastikan.
~~~~~My Daylight~~~~~
Mata Lizy mengerjap pelan saat tersadar dengan pertanyaan yang dilontarkan laki-laki itu.
"Ah sorry, iya gue gapapa, makasih ya, " ujar Lizy berusaha untuk tidak terlihat gugup. Pemuda ini hanya mengangguk pelan membalas Lizy.
Melihat hal tersebut, sontak hati Lizy langsung berdesir dengan hebat. Hingga tanpa disangka, hidung Lizy mengeluarkan darah segar secara tiba-tiba. Namun gadis ini tampaknya masih tidak menyadari jika dia sekarang tengah mimisan.
Sedangkan pemuda itu, berhasil dibuat terkejut saat melihat darah segar keluar dari hidung Lizy.
"Lo gak baik-baik aja, " ujar laki-laki itu lalu mengambil sapu tangan dari dalam tasnya untuk menutup hidung Lizy yang semakin deras mengeluarkan darah.
Karena kondisi di antrian tidak memungkinkan, pemuda ini membawa tubuh Lizy ke salah satu meja yang ada di dekat mereka.
"aduh gue mimisan ya, " cletuk Lizy lirih saat menyadari bercak darah di sapu tangan itu.
"Udah, jangan ngomong dulu,
nanti makin deres, " peringat pemuda itu masih setia memegangi sapu tangannya di hidung Lizy.Di sisi lain, baik teman-teman Lizy dan pemuda ini dilanda kebingungan.
"Itu temen lo ya? dia kenapa?" tanya pemuda yang berwajah blesteran.
"Eh iya, kayaknya temen gue mimisan deh, " balas Mecca dengan nada yang tersirat khawatir.
"Udah tenang aja udah di bantu temen gue, mending lo pesenin dia aja, " saran laki-laki blesteran ini. Mecca mengangguk pelan menyetujui saran laki-laki itu.
Di saat Mecca dan pemuda itu berbicara, darah segar semakin banyak yang keluar dari hidung Lizy.
"ashh, sakit..." ringis Lizy saat merasa hidungnya semakin sakit.
"Jangan panik, ada gue, " ujar pemuda ini berusaha menenangkan Lizy.
"Tapi ini gak berhenti-berhenti, " mendengar hal itu pemuda ini memposisikan tubuh Lizy agar lebih condong kedepan, dan mencubit hidung Lizy agar mimisannya segera berhenti.
"Percaya sama gue, " tukas pemuda ini dengan satu tangan yang mengelus- elus punggung Lizy agar merasa lebih tenang.
setelah 5 menit, akhirnya mimisan Lizy berhenti. Pemuda ini dengan segera mengambil tisu basah dan kering untuk membersihkan hidung Lizy yang penuh bercak darah.
Sontak hal tersebut membuat jantung Lizy berdetak tidak karuan. badannya panas dingin setelah mendapatkan perlakuan tidak terduga dari laki-laki didepannya.
"Sorry gue lancang sama lo, " ucap laki-laki itu.
"Gapapa, gue malah yang hutang budi sama lo, " jelas Lizy dengan senyum manisnya. Sejujurnya gadis ini sudah tidak mampu menunjukan senyummnya karena tubuhnya panas dingin. Namun agar pemuda di depannya ini tidak tahu jika dia gugup, Lizy berusaha dengan sepenuh tenaga agar bisa menampilkan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daylight
Teen Fiction*Follow untuk beberapa part yang dikunci atau disembunyikan* "Serena Lizya Kahyana" Pasti bagi sebagian besar anak SMA Binar Wira Semarang, sudah tidak asing lagi dengan gadis cantik yang sering mewakili sekolah mereka dalam perlombaan debat bahasa...